Strategi penetapan harga adalah salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh para pebisnis. Harga yang terlalu tinggi bisa membuat pelanggan potensial beralih ke kompetitor, sementara harga yang terlalu rendah dapat menggerus margin keuntungan dan membahayakan kelangsungan bisnis. Mungkin Anda sering merasa bingung, bagaimana menetapkan harga yang tepat tanpa harus merugi atau kehilangan pelanggan?
Tantangan ini menjadi semakin kompleks dengan adanya fluktuasi biaya produksi, persaingan pasar, dan perubahan permintaan konsumen. Tidak jarang, kesalahan dalam penetapan harga membuat bisnis sulit berkembang dan kehilangan pangsa pasar. Anda tentu tidak ingin mengalami situasi seperti ini, bukan?
Namun, jangan khawatir. Dengan memahami strategi penetapan harga yang tepat dan memanfaatkan teknologi seperti software akuntansi, Anda dapat menemukan keseimbangan yang optimal.
Software akuntansi modern menyediakan berbagai alat dan analisis yang membantu Anda menetapkan harga secara akurat, berdasarkan data real-time dari berbagai aspek bisnis Anda. Dengan demikian, Anda dapat memaksimalkan profitabilitas, meningkatkan daya saing, dan memastikan kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Apa Itu Strategi Penetapan Harga?
Strategi penetapan harga adalah pendekatan yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan harga jual produk atau layanan mereka. Penetapan harga bukan hanya sekadar menentukan nilai moneter dari produk, tetapi juga memainkan peran penting dalam menentukan posisi pasar, membentuk persepsi konsumen, dan mempengaruhi profitabilitas bisnis.
Tujuan Strategi Penetapan Harga
Salah satu tujuan dari strategi penetapan harga adalah bukan lain untuk mencapai target bisnis, memperoleh keuntungan penjualan, meningkatkan dan mengembangkan produksi bisnis, serta untuk memperluas target pemasaran bisnis Anda sendiri. Namun menurut Kotler dan Keller, strategi penetapan harga memiliki tujuan untuk:
- Bertahan di pasaran
- Memaksimalkan keuntungan
- Memimpin kualitas produk
- Memaksimalkan Fakta Penting target pasar
- Dan pemerahan pasar secara maksimal
Pada dasarnya strategi penetapan harga menjadi acuan bagi pebisnis dalam proses produksi sehingga Anda dapat menentukan besaran jumlah barang yang akan Anda produksi.
Selain itu dengan penetapan harga ini juga dapat menentukan kualitas suatu produk. Karena dengan ini konsumen nantinya akan memberikan penilaian mengenai manfaat dari pantas atau tidaknya produk terhadap harga yang ditetapkan.
Baca juga: Apa Itu Forecasting Penjualan?
Metode-metode Strategi Penetapan Harga
Dalam menetapkan suatu harga jual setiap pebisnis memiliki caranya yang berbeda-beda. Namun pada kenyataannya harga adalah salah satu variabel yang telah disepakati bersama bahwa kaitannya sangat erat dengan sebuah bisnis. Dengan begitu ada beberapa metode penetapan harga yang wajib Anda ketahui sebelum menentukan harga untuk produk Anda.
1. Berdasarkan kompetitor
Dengan adanya kompetitor, tentu saja hal ini bisa menjadi pertimbangan Anda untuk menentukan harga jual produk Anda. Karena Anda bisa memberikan harga Anda dibawah harga pasar, hal ini bertujuan untuk mendapatkan pangsa pasar yang banyak.
Dengan hal ini kompetitor dapat Anda jadikan sebagai patokan dalam menentukan harga. Hal ini terjadi sebagai upaya untuk mengawasi harga jual para kompetitor Anda. Namun Anda harus memperhatikan dengan tidak terlalu menentukan harga jual yang terlalu rendah, karena hal ini dapat berdampak pada rusaknya harga pasar dan bisnis Anda akan mendapatkan kerugian.
2. Penetapan harga BEP
Break Even Point atau BEP adalah menetapkan harga jual dengan berdasarkan pada total biaya pengeluaran dan hasil yang Anda terima secara keseluruhan. Berdasarkan pengertian tersebut, tentunya Anda sebagai pebisnis yang akan menerapkan cara ini tidak akan mendapatkan keuntungan. Namun pada sisi lain Anda juga tidak akan mendapatkan kerugian dan menemukan keseimbangan pasar.
Baca juga: Rumus NPV serta Cara Menghitungnya untuk Manajemen Bisnis Anda!
3. Mark Up Pricing
Metode berikutnya ini cukup sederhana sesuai dengan namanya, yaitu dengan menetapkan harga jual suatu produk dengan pedomaan pada harga pokok awal pembelian yang kemudian akan Anda kalkulasikan dengan beberapa jumlah tertentu yang biasa disebut dengan mark-up.
Dengan metode ini, Anda akan selalu melihat harga awal suatu produk. Dengan begitu maka Anda dapat menentukan langkah selanjutnya untuk menetapkan harga dengan menaikan beberapa persen dari harga awal Anda mendapatkan barang tersebut.
Penetapan harga ini juga harus berdasarkan biaya tambahan lainnya. Karena jika Anda tidak menaikan harga tanpa standar maka konsumen juga tidak akan membeli produk Anda karena mereka menilai harga yang terlalu mahal.
Baca juga: Pengertian Return on Investment (ROI) dan Cara Menghitungnya
4. Berdasarkan permintaan pasar
Istilah konsumen adalah raja adalah pengandaian yang benar-benar sesuai fakta. Dalam hal ini Anda sebagai pebisnis harus selalu mendengarkan apa yang konsumen Anda inginkan. Sehingga dalam menentukan strategi penetapan harga pun dapat ditentukan dengan baik.
Tujuan utama dari mendengarkan permintaan konsumen adalah untuk memikat mereka sehingga tidak beralih pada merek lain. Dengan ini Anda harus tetap memperhatikan kualitas dan kuantitas yang terjamin untuk menghindari ketidakpuasan konsumen. Karena bisa saja sekali mereka merasa tidak puas, mereka tidak ingin kembali dan meninggalkan bisnis Anda serta beralih ke kompetitor Anda.
Baca juga: Segmentasi Pasar: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya bagi Bisnis Anda
5. Penetapan biaya harga plus
Metode ini adalah sebuah metode yang lazim Anda gunakan sebagai pebisnis. Dalam penerapan metode ini cara yang dilakukan adalah dengan menentukan harga jual dengan berpedomaan pada hitungan jumlah keseluruhan biaya yang Anda gunakan.
Setelah itu Anda tambah dengan satuan jumlah tertentu untuk menutupi laba atau margin. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya dari keseluruhan biaya produksi.
Baca juga:Ketahui Pentingnya Pembukuan untuk Perkembangan Bisnis Anda
Jenis-jenis Strategi Penetapan Harga
Setelah mengetahui tujuan dan metode dari strategi penetapan harga, Anda juga harus mengetahui mengenai jenis-jenis dari strategi penetapan harga. Masing-masing dari jenis ini memiliki definisi dan cara kerja yang berbeda.
Maka dari itu sebelum memilih strategi yang akan Anda gunakan, Anda harus mengetahui kebutuhan dan sumber daya yang Anda miliki. Berikut ini adalah 8 jenis dari menentukan harga jual:
1. Cost-plus pricing
Ini adalah strategi yang paling mudah dan umum Anda temui. Dalam teknik ini Anda tidak memperhatikan permintaan pasar atau kompetisi yang terjadi. Karena strategi ini juga sering disebut sebagai mark up pricing karena menambahkan biaya lain yang Anda keluarkan untuk menjual produk tersebut.
Baca juga: Kenali Bukti Transaksi yang Penting Bagi Keuangan Bisnis Anda
2. Competition-based pricing
Teknik ini juga kerap terkenal dengan competitive pricing karena sesuai dengan namanya harga kompetitor Anda adalah menjadi patokan Anda untuk menentukan harga jual produk Anda.
Dengan ini Anda bisa menjual produk Anda dengan sedikit lebih murah untuk harga yang kompetitif dan menjual dengan harga yang sedikit lebih mahal jika Anda menawarkan kualitas lebih yang membuatnya lebih eksklusif.
3. Premium pricing
Teknik ini mengadopsi istilah ada harga ada rupa. Karena teknik ini menawarkan segmen pasar tertentu yang ingin membayar lebih karena kualitas yang jauh lebih baik. Atau ada juga konsumen yang ingin mencari produk mewah dan prestisius.
4. Freemium pricing
Seperti namanya, teknik ini ada produk yang berbayar dan ada pula yang gratis. Namun tentu saja fitur yang Anda tawarkan nantinya harus berbeda antara paket berbayar dan paket yang gratis.
Pada hal ini paket gratis yang Anda tawarkan bisa menjadi sebagai masa percobaan bagi konsumen, sehingga ketika mereka sudah mencoba paket gratis mereka akan mengubahnya menjadi paket berbayar yang memiliki fitur lebih lengkap.
Baca juga: Pentingnya Brand Awareness bagi Kesuksesan Bisnis Anda
5. Psychological pricing
Teknik ini adalah strategi yang berkaitan dengan psikologi manusia. Hal ini dapat Anda lakukan dengan menetapkan harga ganjil untuk membuat kesan harga produk Anda menjadi lebih murah dan harga genap untuk membuat kesan mewah dalam harga jual Anda.
Anda juga bisa menggunakan strategi BOGOF yang mana merupakan singkatan dari buy one get one free. Seperti layaknya bundle pricing, teknik ini bisa mempercepat penjualan namun bisa menurunkan pendapatan Anda.
6. Bundle pricing
Teknik ini adalah teknik mempercepat penjualan karena jika menjual dua produk secara terpisah harganya akan jauh lebih mahal ketimbang konsumen membelinya secara gabungan. Namun teknik ini dapat mengancam angka keuntungan bisnis Anda, tetapi jika konsumen yang membeli banyak Anda tetap bisa memaksimalkan keuntungan Anda.
7. Skimming pricing
Dalam jenis teknik ini biasanya pebisnis menjual barangnya dengan harga yang tinggi ketika produk tersebut baru diluncurkan. Namun seiring berjalannya waktu nilai dari barang tersebut akan turun dan harganya pun akan ikut turun.
Teknik ini biasanya dilakukan oleh bisnis yang bergerak dalam bidang makanan, hal ini dilakukan agar makanan tersebut cepat terjual sehingga tidak kadaluarsa.
8. Dynamic pricing
Teknik terakhir adalah dynamic pricing yang mana merupakan penetapan harga dinamis berdasarkan permintaan pasar. Ini adalah strategi yang berpengaruh pada permintaan pasar, jika banyak konsumen yang mencari produk tersebut maka Anda bisa menaikan harga yang sedikit lebih tinggi dari biasanya karena banyak konsumen akan mencari produk tersebut.
Baca juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Keuangan untuk Efisiensikan Bisnis Anda!
Strategi Penetapan Harga dengan Software ERP
Strategi Penetapan Harga dengan Software Akuntansi
Menentukan harga yang tepat adalah salah satu aspek paling krusial dalam menjalankan bisnis. Harga yang tepat dapat mempengaruhi profitabilitas, daya saing, dan keberlanjutan perusahaan Anda.
Dalam era digital saat ini, penggunaan software akuntansi menjadi semakin penting untuk membantu perusahaan mengelola strategi penetapan harga yang efektif dan efisien. Mari kita lihat bagaimana software akuntansi dapat berperan dalam strategi penetapan harga Anda.
1. Penentuan Harga yang Lebih Akurat
Software akuntansi memungkinkan perusahaan mengumpulkan data secara real-time dari berbagai departemen seperti produksi, inventori, keuangan, dan penjualan. Dengan data yang akurat dan terkini, Anda dapat menetapkan harga yang lebih tepat berdasarkan biaya produksi, persediaan, dan permintaan pasar. Ini membantu Anda menghindari masalah seperti underpricing atau overpricing produk, yang bisa berdampak negatif pada profitabilitas.
2. Analisis Data dan Laporan
Software akuntansi menyediakan alat analisis yang membantu dalam mengidentifikasi pola penjualan, margin keuntungan, dan biaya produksi. Dengan laporan yang komprehensif, manajemen dapat menentukan strategi penetapan harga yang sesuai untuk berbagai produk dan segmen pasar. Analisis ini membantu Anda memahami pasar dengan lebih baik dan membuat keputusan berdasarkan data yang solid.
3. Manajemen Persediaan yang Efisien
Sistem akuntansi membantu dalam mengelola persediaan dengan efisien, yang memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya penyimpanan dan menghindari kekurangan atau kelebihan stok.
Manajemen persediaan yang baik berdampak langsung pada strategi penetapan harga karena Anda dapat menetapkan harga yang kompetitif dengan biaya persediaan yang optimal.
4. Peningkatan Efisiensi Operasional
Software akuntansi mengotomatiskan banyak proses bisnis, yang mengurangi biaya operasional. Penghematan ini dapat diteruskan ke pelanggan dalam bentuk harga yang lebih rendah, atau digunakan untuk meningkatkan margin keuntungan. Dengan efisiensi yang lebih tinggi, perusahaan Anda dapat bersaing lebih baik di pasar yang kompetitif.
5. Fleksibilitas dan Penyesuaian Harga
Dengan data yang terintegrasi, perusahaan dapat dengan cepat menyesuaikan harga berdasarkan perubahan kondisi pasar, biaya bahan baku, atau perubahan dalam strategi pemasaran. Software akuntansi memungkinkan penyesuaian harga yang cepat dan terkontrol, sehingga perusahaan dapat merespons perubahan pasar dengan lebih gesit.
6. Kepatuhan dan Pengendalian
Software akuntansi membantu memastikan kepatuhan terhadap regulasi harga yang berlaku di berbagai wilayah atau negara. Ini penting untuk menghindari denda dan menjaga reputasi perusahaan. Sistem ini juga membantu dalam memastikan bahwa harga yang diterapkan sesuai dengan kebijakan internal perusahaan dan standar industri.
Kesimpulan
Strategi penetapan harga merupakan elemen vital dalam keberhasilan bisnis, mempengaruhi profitabilitas, daya saing, dan keberlanjutan perusahaan. Dalam era digital saat ini, penggunaan software akuntansi menjadi semakin penting untuk mengelola strategi penetapan harga yang efektif dan efisien.
Software akuntansi seperti EQUIP membantu perusahaan menetapkan harga yang lebih akurat dengan data real-time dari berbagai departemen, melakukan analisis data yang komprehensif, mengelola persediaan secara efisien, meningkatkan efisiensi operasional, memberikan fleksibilitas dalam penyesuaian harga, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi harga yang berlaku.
Dengan EQUIP Accounting Software, Anda tidak hanya dapat meningkatkan kualitas prospek bisnis dan mengotomatiskan proses penjualan, tetapi juga mendapatkan solusi terbaik untuk pemantauan stok secara real-time dan manajemen keuangan bisnis Anda.
Software akuntansi EQUIP membantu Anda menetapkan harga jual yang optimal sehingga Anda dapat bersaing lebih baik di pasar dan mencapai tujuan bisnis Anda. Dapatkan demo gratis dari software akuntansi EQUIP untuk melihat bagaimana solusi ini dapat membantu pertumbuhan bisnis Anda