Apa yang pertama kali terlintas di benak Anda ketika mendengar kata sistem manufaktur? Pastilah hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan atau badan usaha yang mengubah barang mentah menjadi barang jadi.
Tahukah Anda? Ada banyak sekali perusahaan manufaktur di Indonesia. Pada tahun 2023, Badan Pusat Statistik mencatat ada lebih dari 32.000 perusahaan skala menengah dan besar yang bergerak di industri manufaktur.
Namun, jumlah perusahaan yang besar tentunya memiliki tantangan tersendiri. Perusahaan manufaktur sangat kompleks proses bisnisnya. Kompleksnya proses bisnis meningkatkan risiko yang dapat menyebabkan kerugian finansial besar seperti biaya produksi yang bertambah atau kurangnya penjualan.
Untuk itu, perusahaan manufaktur memerlukan sistem perusahaan manufaktur yang dapat mencakup seluruh proses bisnis. Ingin tahu lebih lanjut mengenai sistem manufaktur? Artikel berikut ini akan menyajikan penjelasan mengenai sistem manufaktur beserta fungsi, klasifikasi, fitur, dan manfaatnya.
Pengertian Sistem Manufaktur
Sistem manufaktur adalah sebuah perangkat lunak atau software yang mengotomatisasi dan mengintegrasi proses bisnis perusahaan manufaktur. Software ini membantu bisnis manufaktur meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis, menghemat biaya operasional, dan memastikan konsistensi kualitas produk.
Ada turunan dari sistem manufaktur yang lebih spesifik bernama Manufacturing Execution System (MES). Manufacturing Execution System berfungsi untuk mengontrol dan memantau proses produksi secara real-time di lantai pabrik. Singkatnya MES adalah software yang khusus untuk operasional pabrik.
Jika menggunakan sistem manufaktur, proses bisnis yang tadinya kompleks menjadi lebih terpusat. Anda dapat merencanakan dan mengelola aliran produksi dengan akurat, memprediksi penjualan berdasarkan permintaan, serta mengintegrasikan proses bisnis antar departemen agar proses bisnis berjalan lebih transparan.
Perbedaan Manufaktur dan Produksi
Sekilas, manufaktur dan produksi terdengar sama, sama-sama proses yang mengubah barang mentah menjadi barang jadi. Namun, terletak perbedaan antara manufaktur dan produksi. Berikut ini adalah perbedaannya.
Manufaktur | Produksi |
Cakupannya lebih sempit atau khusus. | Cakupannya lebih luas atau umum. |
Fokusnya berupa mengubah bahan baku yang berwujud menjadi barang jadi yang berwujud. | Fokusnya mengubah bahan baku menjadi barang jadi, baik yang berwujud dan tidak berwujud. |
Sumber bahan baku berasal dari luar perusahaan atau produsen. | Sumber bahan baku bisa berasal dari dalam perusahaan. |
Menggunakan tenaga kerja, peralatan, atau mesin untuk memproduksi barang. | Tidak selalu menggunakan peralatan dan mesin. |
Output-nya berupa barang jadi. | Output-nya berupa barang atau jasa. |
Klasifikasi Sistem Manufaktur Berdasarkan Tipe Produksi
Sistem manufaktur dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Kali ini Anda akan mengetahui sistem manufaktur yang diklasifikasikan berdasarkan tipe produksi, yaitu Make to Stock, Assemble to Order, Make to Order, dan Engineering to Order.
- Make to stock
Sistem Make to Stock atau MTS adalah sistem manufaktur di mana produsen memproduksi barang terlebih dahulu untuk menstok produk. Tujuannya adalah agar ketika ada permintaan, produk bisa langsung dikirim. Metode ini memprioritaskan kecepatan pengiriman dan ketersediaan stok.
- Assemble to order
Sistem Assemble to Order atau ATO diterapkan oleh perusahaan yang memproduksi barang rakitan. Biasanya perusahaan sudah menyiapkan komponen produk sehingga produk dapat dirakit bila menerima pesanan dari konsumen. Produsen dapat menawarkan variasi dari produk yang dijualnya dengan menggunakan sistem ini.
- Make to order
Sistem Make to Order atau MTO adalah sistem produksi yang membuat produk setelah ada permintaan dari konsumen. Cocok digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang dengan spesifikasi khusus sesuai permintaan pelanggan.
Sistem MTO memungkinkan pelanggan untuk mengkostumisasi pesanannya, tetapi juga membutuhkan waktu produksi yang lebih lama dan biaya produksi yang tinggi karena permintaannya khusus.
- Engineering to order
Dalam sistem Engineering to Order (ETO), produsen merancang produk khusus sesuai permintaan pelanggan. Mereka memulai proses produksi setelah menerima pesanan dan membuat setiap produk secara unik.
Klasifikasi Sistem Manufaktur Berdasarkan Aliran Proses
Jika tadi Anda sudah mengenal klasifikasi sistem manufaktur berdasarkan tipe produksi, kali ini Anda akan mengenal klasifikasi sistem manufaktur berdasarkan aliran proses. Klasifikasi proses manufaktur ada Fixed Site, Job Shop, dan Flow Shop.
- Fixed site
Fixed site adalah sistem manufaktur di mana produk diproduksi di satu tempat tetap dengan peralatan dan tenaga kerja berpindah ke lokasi pemproduksian. Sistem fixed site cocok untuk produk yang unik, besar, dan kompleks, misalnya seperti pembangunan kapal atau pesawat.
- Job shop
Job shop adalah sistem manufaktur di mana produk yang diproduksi memiliki banyak varian, tetapi kuantitasnya terbatas. Sistem ini membutuhkan tenaga kerja dan mesin yang fleksibel karena pesanannya khusus. Contohnya seperti bengkel mesin dan percetakan khusus.
- Flow shop
Flow shop adalah sistem manufaktur yang aliran produksinya terstruktur dan memiliki proses pengerjaan yang tetap. Sistem flow shop memproduksi produk dalam jumlah besar, tetapi variasinya sedikit. Contohnya seperti pabrik mobil dan makanan.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut mengenai sistem manufaktur, silakan unduh skema harga di bawah ini.
Fitur Utama Sistem Manufaktur
Dalam memilih sistem manufaktur, penting bagi Anda untuk memilih sistem manufaktur dengan fitur-fitur yang berguna bagi perusahaan Anda. Fitur-fitur utama pada sistem manufaktur yang wajib Anda ketahui adalah sebagai berikut.
- Bill of materials
Bill of Materials atau BoM adalah daftar yang berisi material atau komponen yang digunakan untuk memproduksi sebuah produk. Rencana pengadaan bahan baku produksi berdasarkan purchase order dapat dilakukan pada sistem manufaktur yang mempunyai fitur BoM.
- Manufacturing plan
Memproduksi suatu barang harus melalui perencanaan yang tepat dan efektif. Fitur manufacturing plan memungkinkan Anda untuk membuat rencana produksi yang efektif berdasarkan ketersediaan bahan baku guna mencegah kekurangan atau kelebihan stok dalam proses produksi.
- Work order
Dalam proses produksi, tentu diperlukan penjadwalan agar proses produksi berjalan lancar. Fitur work order memungkinkan Anda membuat penjadwalan produksi berdasarkan agenda atau prioritas produksi sesuai urutan untuk meningkatkan efisiensi waktu dan biaya produksi.
- Quality control
Dalam perusahaan manufaktur, kualitas produk menjadi hal yang sangat penting. Dengan fitur QC atau quality control, Anda dapat mengendalikan kualitas semua hasil produksi secara otomatis agar sesuai dengan standar kualitas perusahaan.
- Kiosk mode
Kiosk mode adalah fitur yang berguna untuk melacak seluruh aspek dalam siklus produksi secara real-time. Fitur ini memudahkan Anda untuk mengakses informasi berupa status dan riwayat alur kerja secara cepat.
Untuk mendukung fitur-fitur utama dari sistem manufaktur, perusahaan-perusahaan biasanya mengandalkan aplikasi-aplikasi seperti software PPIC. Software tersebut membantu dalam perencanaan proses produksi yang juga berlaku dalam produksi manufacturing.
Contoh Sistem Manufaktur
Ada banyak contoh sistem manufaktur di dunia ini. Beberapa di antaranya adalah Lean Manufacturing System, Just-In-Time, Cellular Manufacturing System, dan Additive Manufacturing System. Berikut adalah penjelasannya.
- Lean manufacturing system
Lean manufacturing system berfokus untuk mengurangi pemborosan dalam proses produksi. Tujuannya adalah mengoptimalkan produksi dan mengurangi waktu tunggu. Contohnya seperti Toyota Production System.
- Just-in-time
Just-in-time adalah sistem yang memproduksi barang tepat waktu sesuai permintaan tanpa menyimpan persediaan berlebih. Tujuannya untuk mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan efisiensi produksi. Contohnya seperti perusahaan otomotif di mana bahan baku diterima hanya saat mulai produksi.
- Cellular manufacturing system
Cellular manufacturing system adalah sistem yang mengelompokkan mesin dan proses produksi yang sama ke dalam satu “sel” produksi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi waktu perpindahan material dan meningkatkan fleksibilitas produksi. Contohnya seperti pabrik elektronik yang membagi proses menjadi beberapa sel.
- Additive manufacturing system
Additive manufacturing system adalah sistem yang memproduksi produk dengan menambahkan material lapis demi lapis. Tujuannya adalah agar dapat menghasilkan desain yang fleksibel, limbah material yang kecil, dan produksi prototipe yang cepat. Misalkan seperti 3D printing dalam pembuatan komponen pesawat.
Agar operasional manufaktur lebih efisien, banyak perusahaan juga mengandalkan software akuntansi manufaktur untuk mengelola biaya produksi dan persediaan secara lebih akurat.
Manfaat dan Fungsi Sistem Manufaktur
Dengan menggunakan sistem manufaktur, perusahaan manufaktur Anda dapat merasakan manfaat yang signifikan. Berikut adalah manfaat menggunakan sistem manufaktur.
- Memudahkan akses data antar departemen
Karena sistem manufaktur sudah terintegrasi, data antar departemen lebih mudah diakses. Misalnya, untuk memprediksi penjualan bulan depan, Anda dapat melihat data produk terlaris dari sistem Sales.
- Meningkatkan efisiensi produksi
Salah satu fungsi manufaktur adalah memproduksi barang. Sistem manufaktur dapat mengotomatisasi berbagai proses operasional dan produksi. Waktu produksi dan operasional pun akan lebih cepat dan proses produksi akan lebih efisien.
- Lebih terorganisir
Anda tidak perlu lagi berurusan dengan data yang berantakan, tidak terintegrasi, atau hilang. Dengan menggunakan software manufaktur, data yang Anda perlukan ada dalam satu sistem terpusat. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya Anda dalam mencari informasi yang Anda butuhkan.
- Membantu pengambilan keputusan yang lebih akurat
Karena sistem manufaktur menyediakan data dan analisis mendalam, lengkap, dan terpusat, pengambilan keputusan oleh pihak manajemen akan lebih akurat. Keputusan yang diambil akan berdasarkan data, strategis, dan tepat guna.
- Membantu mengelola rantai pasok dan kualitas produk
Software manufaktur menawarkan sistem yang dapat memantau dan mengendalikan kualitas produk, juga mengkoordinasikan aliran bahan baku. Hal ini penting agar produksi berjalan lancar dan produk sesuai dengan standar kualitas perusahaan.
- Efisiensi waktu dan biaya
Dengan sistem yang sudah terintegrasi, waktu dan biaya yang Anda keluarkan untuk menjalani proses bisnis manufaktur akan lebih efisien. Hal ini memungkinkan Anda mengalokasikan waktu dan biaya ke hal yang lebih penting seperti bahan baku dan tenaga kerja.
- Dapat Anda akses di mana dan kapan saja
Sebagai pemegang kepentingan bisnis manufaktur, memiliki sistem yang dapat diakses kapan dan di mana saja adalah hal penting. Tingginya mobilitas membuat Anda perlu memantau produksi dan mengambil keputusan dengan cepat dari luar kantor. Karena itu, pilihlah software manufaktur yang dapat Anda akses di mana dan kapan saja.
- Implementasi cepat dan terjangkau
Pilih sistem manufaktur dengan proses implementasi cepat dan terjangkau. Hal ini akan mendatangkan banyak keuntungan untuk perusahaan Anda, misalnya seperti mempercepat kenaikan ROI perusahaan.
Kesimpulan
Sistem manufaktur adalah software yang berguna untuk mengoptimasi seluruh proses produksi, mulai dari proses perencanaan, produksi, hingga penjualan. Software ini membantu proses bisnis manufaktur menjadi lebih lancar, terpusat, dan akurat.
Penggunaan sistem manufaktur penting bagi bisnis yang bergerak di bidang manufaktur karena mampu meminimalisir risiko yang umum terjadi di bidang manufaktur seperti kesalahan dalam perencanaan keuangan, arus kas yang tidak stabil, dan gangguan produksi akibat fluktuasi harga bahan baku.
Untuk itu, Sistem Manufaktur EQUIP hadir sebagai solusi utama masalah bisnis manufaktur Anda. Dengan fitur seperti Manufacturing Requisition Planning yang membantu Anda merencanakan produksi dan Formulasi BoM untuk perencanaan pengadaan bahan baku dapat membantu Anda mengatasi masalah umum bisnis manufaktur.
Konsultasikan kebutuhan bisnis manufaktur Anda dengan kami dan coba demo gratis sekarang!
FAQ tentang Sistem Manufaktur
Tiga komponen sistem manufaktur yaitu: input, bahan baku atau komponen yang akan digunakan dalam proses produksi, proses, metode yang digunakan untuk mengubah input jadi output, dan output, barang atau layanan yang dihasilkan dari proses produksi.
Elemen fisik yang ada pada sistem manufaktur adalah mesin dan peralatannya. Selain mesin dan peralatan, ada juga elemen lain yang menunjang proses produksi seperti sumber daya manusia dan sistem informasi.
Perusahaan manufaktur memerlukan aplikasi manufaktur karena kompleksnya proses bisnis manufaktur itu sendiri. Dengan menggunakan aplikasi manufaktur, bisnis manufaktur dapat menjalankan bisnis mereka dengan efisien, otomatis, terorganisir, dan hemat biaya.