Setiap perusahaan jasa memiliki keberhasilan finansial yang menjadi salah satu kunci utama keberlanjutan bisnis mereka. Namun, apakah Anda penasaran dengan cerita di balik keberhasilan finansial tersebut? Bagaimana mereka mampu menjaga stabilitas keuangan sambil menyediakan layanan yang luar biasa? Jawabannya terletak pada ‘10 Siklus Keuangan dan Akuntansi Perusahaan Jasa’ yang akan kita telusuri bersama dalam artikel ini.
Pada dasarnya, siklus keuangan dan sistem akuntansi memainkan peran vital dalam perusahaan jasa dengan beberapa alasan yang sangat penting. Melalui siklus ini, perusahaan jasa dapat mengidentifikasi, mencatat, dan melacak semua transaksi keuangan yang terkait dengan bisnis mereka. Hal ini memastikan bahwa catatan keuangan yang akurat dan terperinci tersedia untuk analisis dan pelaporan. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, simak tulisan di bawah ini dengan seksama.
Apa itu Perusahaan Jasa?
Perusahaan jasa adalah entitas bisnis yang berfokus pada penyediaan layanan kepada pelanggan sebagai inti dari aktivitas operasional perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini merupakan agen perubahan yang menghadirkan solusi, keahlian, dan pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perusahaan ini beroperasi di berbagai sektor, termasuk keuangan, konsultasi, pelayanan kesehatan, teknologi informasi, pariwisata, dan masih banyak lagi.
Selanjutnya, perbedaan kunci dari perusahaan jasa adalah layanan yang mereka berikan bersifat tidak berwujud dan berfokus pada interaksi antara penyedia layanan dan pelanggan. Di sisi lain, perusahaan jasa lebih memfokuskan bahwa hubungan pelanggan menjadi sangat penting, dan kualitas layanan, responsivitas, hingga kepuasan pelanggan menjadi faktor kunci dalam mencapai keberhasilan bisnis.Â
Ciri-ciri Karakteristik Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa memiliki peran yang unik dalam dunia bisnis. Mereka bertindak sebagai penghubung antara kebutuhan pelanggan dan solusi yang mereka cari. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari perusahaan jasa yang dapat Anda ketahui:
1. Berinteraksi secara langsung dengan konsumen
Salah satu ciri khas perusahaan jasa adalah adanya interaksi langsung antara penyedia layanan dan pelanggan. Dalam bisnis jasa, pelanggan berhubungan secara langsung dengan staf perusahaan untuk mendapatkan layanan yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, interaksi ini memungkinkan adanya komunikasi dua arah, pemahaman mendalam tentang kebutuhan pelanggan, dan kesempatan untuk memberikan solusi yang sesuai.
2. Tidak menyediakan produk dalam bentuk fisik
Perusahaan jasa tidak menghasilkan produk fisik yang dapat dilihat atau disentuh oleh pelanggan. Sebaliknya, mereka menyediakan layanan yang bersifat tidak berwujud, misalnya konsultasi, pelayanan kesehatan, atau desain grafis. Hal ini yang membedakan perusahaan jasa dari perusahaan manufaktur yang menghasilkan barang fisik. Maka dari itu, perusahaan jasa lebih mengutamakan pengalaman, keahlian, dan kualitas pelayanan dalam memberikan nilai kepada pelanggan.
3. Tidak memiliki harga pokok penjualan
HPP merupakan biaya yang terkait dengan produksi atau perolehan barang yang perusahaan jual, yang umumnya ditemukan dalam perusahaan manufaktur atau perdagangan. Namun, dalam perusahaan jasa, fokus utama adalah pada penyediaan layanan kepada pelanggan, bukan pada produksi atau perolehan barang. Perusahaan ini tidak memerlukan pengeluaran untuk bahan baku, proses produksi, atau persediaan fisik seperti halnya perusahaan manufaktur.Â
Jenis Transaksi Siklus Akuntansi di Perusahaan Jasa
Dalam siklus akuntansi perusahaan jasa, terdapat beberapa jenis transaksi yang lazim terjadi. Transaksi ini mencerminkan aktivitas keuangan yang terjadi dalam operasional perusahaan jasa. Berikut adalah beberapa jenis transaksi yang umum ditemukan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa:
1. Pendapatan jasa
Transaksi ini mencakup penerimaan pendapatan dari pelayanan yang disediakan oleh perusahaan jasa kepada pelanggan. Pendapatan ini dapat berasal dari berbagai jenis layanan seperti konsultasi, perawatan kesehatan, desain grafis, atau perhotelan. Pendapatan jasa menjadi salah satu sumber utama pendapatan perusahaan jasa dan tercatat sebagai peningkatan aset di neraca perusahaan.
2. Pembelian layanan
Selanjutnya, perusahaan jasa juga membeli layanan dari pihak lain untuk memenuhi kebutuhan operasional mereka. Contohnya, perusahaan jasa mungkin mempekerjakan konsultan eksternal atau pembelian akses platform hosting web. Transaksi ini dapat perusahaan catat sebagai pengurangan aset dalam bentuk pembayaran kepada pihak ketiga.
3. Pembayaran beban operasional
Beban operasional seperti gaji karyawan, sewa, utilitas, dan biaya administrasi merupakan bagian penting dari pengeluaran perusahaan jasa. Pembayaran beban operasional mencakup pembayaran tagihan dan pengeluaran rutin yang diperlukan untuk menjalankan bisnis jasa. Transaksi ini dapat tercatat sebagai pengurangan aset perusahaan.
4. Pembayaran pajak
Perusahaan jasa juga memiliki kewajiban untuk membayar pajak, seperti pajak penghasilan atau pajak pertambahan nilai (PPN). Sebagai bagian dari tanggung jawab perpajakan, perusahaan jasa harus membayar pajak sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku. Transaksi pembayaran pajak perusahaan catat sebagai pengurangan aset dan merupakan kewajiban keuangan perusahaan.
5. Pendapatan bunga atau investasi
Selain pendapatan dari layanan yang perusahaan sediakan, mereka juga dapat memperoleh pendapatan dari bunga atas investasi atau dana yang mereka miliki. Maka, apabila perusahaan jasa memiliki investasi atau menerima pendapatan bunga dari simpanan atau pinjaman yang mereka berikan, transaksi ini tercatat sebagai pendapatan bunga atau investasi. Selanjutnya, pendapatan tersebut direkam sebagai peningkatan aset pada perusahaan.
10 Tahap Siklus Akuntansi pada Perusahaan Jasa
Untuk menjaga keberlanjutan operasional dan mengelola keuangan dengan baik, perusahaan jasa perlu memahami dan menjalankan siklus akuntansi atau keuangan dengan baik. Siklus ini terdiri dari 10 tahap yang penting untuk mencatat, melacak, dan menganalisis transaksi keuangan perusahaan. Berikut 10 tahap siklus akuntansi pada perusahaan jasa:
1. Melakukan identifikasi dan analisis transaksi
Pada tahap ini, perusahaan jasa mengidentifikasi transaksi keuangan yang terjadi, baik dalam bentuk pendapatan jasa, pembelian layanan, pembayaran beban operasional, pembayaran pajak, atau pendapatan bunga atau investasi. Selain itu, perusahaan jasa juga menganalisis setiap transaksi untuk memahami sifatnya dan dampaknya terhadap keuangan perusahaan. Proses ini penting untuk memastikan bahwa semua transaksi yang relevan teridentifikasi dengan benar.
2. Mencatat seluruh transaksi ke dalam jurnal
Setelah transaksi telah perusahaan identifikasi dan analisis, tahap selanjutnya adalah pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Jurnal merupakan buku catatan utama yang mencatat secara kronologis setiap transaksi yang terjadi. Pada tahap ini, setiap transaksi akan perusahaan catat dengan mencantumkan akun yang terpengaruh serta jumlah debit dan kredit yang terkait. Kemudian, perusahaan mencatat seluruh transaksi ke dalam jurnal memastikan bahwa semua informasi yang relevan terdokumentasi dengan baik.
3. Memposting ke buku besar
Buku besar adalah kumpulan akun-akun yang berguna untuk mencatat transaksi dan mengelompokkannya berdasarkan jenisnya, seperti pendapatan, biaya, atau aset. Pada tahap ini, transaksi yang telah perusahaan catat dalam jurnal akan mereka pindahkan ke akun-akun yang sesuai dalam buku besar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melacak dan mengorganisir transaksi secara efisien.
4. Penyusunan neraca saldo
Selanjutnya, penyusunan neraca saldo yang mana merupakan ringkasan dari saldo akun pada suatu periode tertentu. Pada tahap ini, setiap akun dalam buku besar dievaluasi untuk menentukan saldo akhirnya. Neraca saldo memberikan gambaran tentang aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan jasa pada akhir periode akuntansi.
5. Penyusunan jurnal & neraca saldo penyesuaian
Pada tahap ini, transaksi yang belum tercatat akan perusahaan catat ke dalam jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian ini berguna untuk mencatat pendapatan atau biaya yang belum terakumulasi dalam periode akuntansi yang sedang berjalan. Setelah itu, neraca saldo penyesuaian disusun untuk mencerminkan perubahan yang terjadi setelah penyesuaian tersebut. Dengan demikian, hal ini akan memastikan bahwa laporan keuangan akhir mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat.
6. Pembuatan neraca lajur
Neraca lajur adalah alat yang berguna untuk mencatat transaksi dan penyesuaian secara kronologis. Dalam neraca lajur, setiap transaksi dan penyesuaian dicatat ke dalam kolom-kolom yang sesuai dengan akun yang terpengaruh. Hal ini yang memungkinkan perusahaan untuk melacak dan memantau perubahan pada setiap akun sepanjang periode akuntansi. Dengan kata lain, pembuatan neraca lajur membantu perusahaan jasa dalam memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang aktivitas keuangan mereka.
7. Penyusunan laporan keuangan perusahaan jasa
Laporan keuangan perusahaan jasa mencakup laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Laporan laba rugi memberikan informasi tentang pendapatan dan biaya selama periode tertentu, sementara neraca menyajikan gambaran tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada titik waktu tertentu. Oleh karena itu, penyusunan laporan keuangan ini penting karena memberikan informasi yang relevan bagi manajemen, pemangku kepentingan, dan investor untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan jasa.
8. Penyusunan jurnal penutup
Jurnal penutup berguna untuk menutup akun pendapatan dan biaya pada akhir periode akuntansi. Proses penutupan akun-akun ini perusahaan lakukan untuk memindahkan saldo akun pendapatan dan biaya ke akun ekuitas pemilik perusahaan jasa. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan akun-akun tersebut agar siap digunakan pada periode akuntansi berikutnya. Dengan begitu, perusahaan jasa memastikan bahwa pendapatan dan biaya periode yang telah berlalu tidak akan bercampur dengan periode berikutnya.
9. Jurnal pembalik
Jurnal pembalik perusahaan gunakan untuk membalikkan entri penyesuaian yang telah mereka lakukan pada akhir periode akuntansi sebelumnya. Tujuan dari jurnal pembalik adalah untuk memastikan bahwa transaksi yang relevan dengan periode baru telah tercatat secara akurat. Dengan melakukan jurnal pembalik, perusahaan jasa memulai periode akuntansi baru dengan saldo yang akurat dan menghindari penggandaan entri penyesuaian.
10. Neraca akhir
Tahap terakhir adalah neraca akhir yang mana merupakan hasil akhir dari semua langkah dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Dalam neraca akhir, saldo akun-akun tercatat secara terperinci, termasuk aset seperti kas, piutang, inventaris, kewajiban seperti hutang usaha, hutang pajak, serta ekuitas pemilik. Neraca akhir memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan perusahaan jasa pada akhir periode akuntansi.
Tantangan Siklus Akuntansi yang Sering Dihadapi Oleh Perusahaan Jasa
Dalam menjalankan operasionalnya, perusahaan jasa seringkali menghadapi tantangan dan hambatan dalam siklus keuangan dan sistem akuntansi. Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, perusahaan jasa perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang siklus keuangan dan akuntansi yang spesifik untuk industri mereka. Berikut beberapa tantangan siklus keuangan dan akuntansi yang kerap perusahaan jasa hadapi:
1. Kompleksitas transaksi keuangan
Salah satu tantangan utama yang perusahaan jasa hadapi, yaitu kompleksitas transaksi keuangan yang terlibat. Hal tersebut karena perusahaan jasa menghasilkan pendapatan melalui penyediaan layanan, sehingga seringkali ada berbagai jenis transaksi yang harus mereka catat dengan cermat. Beberapa transaksi seperti kontrak jangka panjang, pemesanan layanan, dan pembayaran yang terkait dengan waktu tertentu dapat menyulitkan proses pencatatan dan pelacakan yang akurat. Maka, perusahaan harus memiliki sistem akuntansi perusahaan jasa yang handal dan prosedur yang jelas untuk mengatasi kompleksitas ini.
2. Pengukuran dan penilaian layanan
Layanan yang perusahaan berikan tidak selalu dapat diukur dengan cara yang sama seperti produk fisik. Nilai layanan seringkali subjektif dan sulit untuk diidentifikasi secara langsung. Oleh karena itu, perusahaan jasa perlu mengembangkan metode dan kriteria yang objektif untuk mengukur dan menilai nilai layanan yang mereka kepada pelanggan. Hal ini akan mempengaruhi bagaimana pendapatan diakui dan bagaimana biaya yang terkait dengan penyediaan layanan dihitung.
3. Perubahan dalam peraturan dan standar akuntansi
Peraturan dan standar akuntansi terus berubah dan berkembang seiring waktu. Perusahaan jasa harus selalu mengikuti perkembangan ini dan memastikan bahwa mereka mematuhi semua persyaratan yang relevan. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi pengakuan pendapatan, penilaian aset, perlakuan pajak, hingga sejumlah aspek lain dalam siklus keuangan dan akuntansi. Maka, perusahaan jasa harus tetap up-to-date dengan perubahan ini, menggali informasi terkini, dan mengadopsi praktik terbaik untuk memenuhi persyaratan peraturan dan standar yang berlaku.
Beralih ke Software Akuntansi dari EQUIP untuk Mempermudah Proses Siklus Akuntansi di Perusahaan Jasa
Dalam menjalankan siklus akuntansi perusahaan jasa, penggunaan perangkat lunak akuntansi yang canggih dan handal dapat menjadi solusi yang efektif. Salah satu sistem akuntansi perusahaan jasa yang tersedia saat ini, yaitu software akuntansi dari EQUIP. Dengan fitur-fitur yang lengkap dan fungsionalitas yang intuitif, software ini membantu perusahaan jasa dalam mengelola dan mempermudah proses akuntansi mereka.
Perusahaan jasa sangat membutuhkan sistem software akuntansi seperti yang EQUIP tawarkan karena sistem ini memberikan kemudahan mengelola keuangan, melacak pendapatan dan pengeluaran secara akurat, memantau kesehatan keuangan, hingga mengendalikan biaya operasional. Selain itu, perusahaan jasa dapat dengan mudah menyusun laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Laporan ini memberikan informasi yang penting dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat dan memantau kinerja keuangan perusahaan secara real-time.
Kesimpulan
Dalam mengelola perusahaan jasa, pemahaman yang baik tentang siklus keuangan dan sistem akuntansi menjadi salah satu kunci kesuksesan. Dari identifikasi dan analisis transaksi hingga penyusunan neraca akhir, setiap tahap memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan jasa. Namun, dalam menjalankan siklus keuangan dan akuntansi, perusahaan jasa juga dihadapkan pada tantangan khusus.Â
Untuk menghadapi tantangan ini, penggunaan software akuntansi dari EQUIP dapat menjadi solusi yang efektif untuk mempermudah dan mengoptimalkan proses akuntansi. Dengan memanfaatkan software tersebut, perusahaan jasa dapat mengotomatisasi pencatatan transaksi, menyusun laporan keuangan yang komprehensif, dan mengakses informasi keuangan dengan mudah. Hal ini dapat membantu perusahaan jasa menghemat waktu, mengurangi kesalahan manusia, dan meningkatkan efisiensi dalam menjalankan siklus keuangan dan akuntansi mereka. Dapatkan demo gratisnya di sini.