Dalam kegiatan ekonomi, kita mungkin sering menemukan istilah produsen. Pengertian produsen secara singkat adalah sebagai individu maupun kelompok yang menjalankan aktivitas produksi. Produsen memiliki peranan yang sangat penting agar konsumen atau masyarakat dapat memenuhi keperluan hidupnya.
Pengertian Produsen
Produsen, baik individu, perusahaan, maupun organisasi ekonomi, memainkan peran penting dalam siklus ekonomi. Mereka menghasilkan barang dan jasa yang sangat dibutuhkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Peran utama produsen adalah memenuhi permintaan produk dan meningkatkan pendapatan negara. Dengan memahami kebutuhan konsumen, produsen dapat memprediksi permintaan dan menyesuaikan tingkat produksi.
Jenis-jenis Produsen
Saat melakukan aktivitas produksi, Anda mempunyai kebebasan memilih menjadi produsen yang dapat melakukan semua pekerjaannya secara mandiri atau menggunakan bantuan orang lain. Perlu Anda ketahui, ada 2 jenis produsen sebagai berikut:
1. Badan Usaha
Sesuai namanya, badan usaha adalah sebuah usaha tertentu yang dijalankan sekelompok orang dalam bentuk perusahaan. Umumnya jenis produsen badan usaha ini mempunyai kapasitas produksi lebih banyak jika dibandingkan dengan produsen dalam bentuk individu atau perorangan. Selain itu, cakupannya juga lebih luas untuk melakukan promosi.
Selain itu, biasanya usaha tersebut sudah mempunyai legalitas dan tercatat dalam hukum. Dengan kata lain badan usaha sudah berizin resmi. Bisa dalam bentuk PT, koperasi, CV, firma dan sebagainya.
Baca juga: Industri Manufaktur: Panduan, Tantangan, dan Strategi Pengelolaan
2. Individu atau Perorangan
Ini adalah usaha yang dijalankan oleh perusahaan perseorangan atau individu. Pihak yang menjalankannya umumnya bukan berbentuk badan usaha melainkan oleh orang tertentu. Adapun yang menjalankan proses produksi ada beberapa orang. Contoh produsen jenis ini adalah pedagang keliling.
Biasanya jenis produsen ini melakukan usaha berskala kecil atau disebut juga industri rumahan, dengan jumlah produk yang tidak begitu banyak. Produsen ini rata-rata tidak mempunyai izin resmi sebab penghasilannya belum mencukupi titik minimum.
Baca juga :Â Apa Itu Maklon? Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya
Fungsi Produsen
Setelah memahami pengertian produsen, ada beberapa fungsi produsen yang juga perlu Anda ketahui, antara lain:
- Menghasilkan produk dalam bentuk barang maupun jasa sesuai keperluan konsumen, memberikan nilai tambah dan harga jual yang sesuai.
- Memiliki jaminan kualitas produk barang maupun jasa yang produsen jual atau hasilkan sesuai standar nilai produk barang maupun jasa yang telah berlaku.
- Menawarkan nilai tambah untuk barang maupun jasa sebelumnya. Dengan begitu, nilai barang maupun jasa akan meningkat.
- Menciptakan produk yang tidak hanya masyarakat butuhkan tetapi juga dapat membantu konsumen.
- Membuka dan menyediakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat untuk meningkatkan perekonomian negara.
- Menciptakan sebuah produk yang dapat membantu masalah yang terjadi di masyarakat.
Tujuan Produsen Melakukan Produksi
Setiap kegiatan produksi tentu saja memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Dapat Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Setiap masyarakat atau konsumen memerlukan barang maupun jasa yang berguna untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Dengan adanya produsen baik berbentuk usaha perseorangan maupun badan usaha, maka kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik dan mudah.
2. Meningkatkan Nilai Produk
Tujuan produksi selanjutnya adalah mmemproses produk hingga mempunyai nilai guna, sekaligus dapat Anda manfaatkan secara lebih baik dalam lingkungan masyarakat. Misalnya saja, pabrik konveksi memproses kain untuk dijadikan pakaian yang bisa konsumen gunakan.
3. Meningkatkan Perekonomian di Suatu Negara
Produsen juga bertujuan untuk memperoleh penghasilan. Ini artinya, hal tersebut juga dapat menguntungkan negara. Sebab nantinya penghasilan bisa tersalurkan ke pajak negara untuk keperluan pembangunan infrastruktur.
4. Mengganti Barang Rusak
Pihak yang berperan sebagai produsen juga dapat memproduksi pengganti barang yang sudah aus atau rusak akibat bencana alam atau akibat pemakaian. Misalnya saja, produsen spare part otomotif menghasilkan part-part kendaraan sebagai pengganti suku cadang kendaraan yang rusak.
Baca juga :Â Pengertian TKDN, Manfaat, dan Jenis Perhitungannya
Bidang Usaha Produsen
Sementara itu, ada beberapa jenis bidang usaha produsen, antara lain :
1. Bidang Industri
Pihak produsen ini akan melakukan usaha melalui pengelolaan terhadap barang mentah menjadi sebuah barang yang siap pakai atau barang jadi. Misalnya, pertekstilan, kerajinan, dan perakitan.
2. Bidang Ekstraktif
Produsen biasanya melakukan usaha dengan cara mengambil sekaligus mengelola hasil alam hasil alam secara langsung. Misalnya, pertambangan batu bara guna keperluan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), penangkapan hasil laut, penebangan kayu hutan untuk keperluan industri furniture dan lainnya.
3. Bidang Agraris
Di bidang ini, pihak produsen menjalankan usaha dengan cara mengerjakan sekaligus mengelola berbagai hasil alam, baik dari hewan maupun tumbuhan. Misalnya, perkebunan, pertanian, perikanan dan peternakan.
4. Bidang Jasa
Produsen menjalankan usaha untuk memberikan pelayanan jasa ke masyarakat, tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya seperti jasa pengangkutan, layanan umum atau perbankan.
5. Bidang Perdagangan
Untuk bidang ini, produsen biasanya melakukan pembelian serta penjualan barang tertentu tanpa harus mengubah bentuk. Misalnya saja, aktivitas perdagangan daerah atau regional, kegiatan perdagangan internasional atau perdagangan nasional.
Ciri-ciri Produsen
Ada beberapa ciri yang dimiliki oleh seorang produsen, antara lain ;
- Mendapatkan dan menjual produk barang maupun jasa. Biasanya seseorang berperan sebagai penjual ketika sudah menghasilkan produk tertentu. Produk bisa berbentuk barang maupun jasa yang mempunyai manfaat terhadap masyarakat sekitar.
- Memanfaatkan berbagai faktor produksi dari rumah tangga konsumsi. Aktivitas produksi memerlukan faktor produksi tertentu yang cukup lengkap tergantung dari jenis produk. Faktor utama produksi yang wajib ada yaitu SDM atau Sumber Daya Manusia.
- Melakukan pembayaran pajak terhadap penjualan output. Pembayaran pajak adalah kewajiban produsen yang harus produsen tanggung.
- Mengajukan kredit atau pinjaman ke lembaga keuangan. Biasanya kredit akan produsen ajukan untuk mengembangkan usaha dengan tujuan menambahkan modal.
Baca juga: Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Karakteristik, dan Contohnya
Contoh Kegiatan Produksi
Setelah membahas apa itu produsen, pengertian produsen lengkap serta tujuan dan fungsinya. Untuk lebih memahami kegiatan produsen atau produksi, Anda bisa melihat beberapa contoh kegiatan produksi di bawah ini :
1. Produksi Agraris
Maksud dari produksi agraris yaitu kegiatan produksi mengolah alam melalui pemeliharaan hewan dan tanaman. Contohnya, peternakan, perkebunan, pertanian dan sebagainya.
2. Produksi Ekstraktif
Produksi ekstraktif yaitu produksi yang langsung memungut hasil dari alam tanpa melakukan proses pengolahan lanjutan. Misalnya saja kegiatan penangkapan ikan, pertambangan dan sebagainya.
3. Produksi Perdagangan
Jenis produksi perdagangan merupakan kegiatan produksi dengan mengumpulkan sekaligus menjual hasil produksi kembali ke pihak tertentu yang membutuhkan untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya, kios, supermarket, toko dan sebagainya.
4. Produksi Jasa
Produksi jasa merupakan kegiatan produksi yang dapat melancarkan dan membantu proses produksi tanpa berkontribusi dalam menghasilkan barang tersebut. Contohnya, perbankan, supermarket, konsultan, jasa komunikas, transportasi dan masih banyak lagi.
Kesimpulan
Produsen, sebagai pihak yang menciptakan barang dan jasa, merupakan jantung ekonomi yang mendukung kehidupan masyarakat. Keberhasilan produsen tak lepas dari peran distributor dalam menyalurkan produk ke konsumen dan konsumen sebagai pengguna akhir.
Untuk mendukung kolaborasi dan efisiensi antara produsen, distributor, dan konsumen, pelajari lebih lanjut tentang pilihan software manufaktur terbaik di Indonesia yang dirancang khusus untuk mengintegrasikan seluruh rantai pasokan dan meningkatkan visibilitas, kolaborasi, dan efisiensi.