Bisnis peternakan dan pertanian merupakan salah satu bisnis yang cukup menjanjikan dan banyak peminatnya. Namun, kendala yang mugnkin sering dihadapi yakni untuk masalah pembukuan atau perhitungan pengeluaran yang masih manual. Maka dari itu, pebisnis tentunya butuh dukungan sistem pembukuan yang juga baik dan akurat. Dalam pembukuan bisnis seperti pertanian dan peternakan, selain mencatat semua transaksi keuangan, pemilik bisnis juga perlu mencatat semua aspek operasional, seperti produksi, biaya pakan atau pupuk, pemeliharaan hewan dan tanaman, serta lain sebagainya.
Dengan melakukan pembukuan yang baik, pemilik bisnis dapat memantau arus kas dan kinerja bisnisnya secara real-time. Hal ini bermanfaat dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mengembangkan bisnis. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang pentingnya pembukuan bisnis peternakan dan pertanian, serta bagaimana cara melakukan pembukuan yang baik dan akurat.
Pengertian Sistem Akuntansi Peternakan
Sistem akuntansi peternakan adalah suatu sistem pencatatan, pengendalian, dan pelaporan keuangan pada bisnis peternakan. Tujuan dari sistem ini adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang akurat, relevan, dan tepat waktu. Seluruh transaksi keuangan dan kegiatan bisnis peternakan tercatat secara sistematis dan terstruktur, termasuk pembelian dan penjualan hewan ternak hingga biaya operasional peternakan.
Penerapan sistem akuntansi peternakan yang baik dapat membantu pemilik bisnis dalam mengambil keputusan yang tepat. Salah satunya menentukan harga jual ternak yang tepat dan menentukan target produksi. Selain itu, pemilik bisnis dapat terbantu dalam mengelola kebutuhan hewan ternak sehingga hal ini dapat meminimalkan kerugian akibat pemborosan atau kekurangan stok.
Pengertian Sistem Akuntansi Pertanian
Akuntansi pertanian adalah proses pencatatan, pengukuran, dan pelaporan aktivitas keuangan yang berkaitan dengan bisnis pertanian. Hal ini meliputi kegiatan seperti pertanian tanaman, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Dalam praktiknya, akuntansi ini dapat membantu pengusaha pertanian dalam memantau keuangan sehingga membuat keputusan bisnis yang tepat.Â
Selain itu, peran krusial lain adalah dapat membantu dalam melacak aset dan liabilitas, mengelola biaya, dan memperkirakan pendapatan. Akuntansi pertanian melibatkan pencatatan transaksi seperti pengeluaran untuk bibit, pupuk, pestisida, biaya tenaga kerja, dan pendapatan dari penjualan produk pertanian. Laporan keuangan dari akuntansi pertanian antara lain termasuk laporan laba rugi, neraca, dan arus kas yang dapat membantu pemilik bisnis dalam mengelola keuangan pertanian mereka.
Pentingnya Akuntansi Peternakan dalam Bisnis
Sebagai sebuah bisnis yang mementingkan hasil panen, pertanian dan peternakan harus mampu menjaga kualitas mereka dengan baik. Namun, operasional lain seperti pembukuan tidak boleh untuk terlupa. Dengan bantun sistem akuntansi, pemilik bisnis dapat memantau semua transaksi dan kegiatan bisnis peternakan, dan mengelola keuangan bisnis dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, sistem ini juga memungkinkan bisnis untuk memantau pembukuan biaya operasional menjadi lebih teliti.
Dalam bisnis peternakan dan pertanian, akuntansi tidak hanya membantu untuk memperbaiki efisiensi dan produktivitas bisnis, tetapi juga memungkinkan untuk memperoleh kerja sama bisnis yang lebih menguntungkan. Hal ini karena dengan memiliki pembukuan bisnis yang baik, suatu peternakan akan mendapatkan kredibilitas yang baik pula dalam pandangan investor. Oleh karena itu, akuntansi peternakan sangat penting dalam bisnis peternakan dan harus diterapkan dengan baik.Â
Tantangan Penerapan Akuntansi Peternakan dan Pertanian
Penerapan akuntansi dalam bisnis peternakan dan pertanian memangtidak selalu berjalan secara mulus. Hal ini dikarenakan hampir seluruh bisnis pasti mengalami adanya kendala dalam penerapannya. Berikut adalah beberapa contoh tantangannya:
1. Penilaian aset
Penilaian aset dapat menjadi tantangan yang kompleks karena aset peternakan dan pertanian seperti ternak, lahan, dan bangunan memiliki karakteristik yang berbeda dengan aset pada umumnya. Terdapat tantangan lainnya, yaitu masalah inventarisasi ternak. Hal ini karena ternak dapat berkembang biak dan berubah jumlah dari waktu ke waktu, sehingga perlu adanya sistem inventarisasi ternak yang akurat.
2. Biaya produksi
Salah satu tantangan dalam menghitung biaya produksi peternakan adalah fluktuasi harga pakan dan bahan pakan. Harga operasional seperti pakan dan pupuk dapat berubah-ubah secara tiba-tiba karena faktor eksternal seperti kondisi cuaca, produksi pakan lokal, maupun kondisi pasar global. Oleh karena itu, pemilik bisnis peternakan perlu memperhatikan perubahan harga pakan secara terus-menerus dan menyesuaikan biaya produksi di dalam pembukuan bisnis mereka.
3. Pajak
Dalam bisnis peternakan, pajak penghasilan seringkali menjadi jenis pajak yang harus diperhatikan. Peternak harus memahami peraturan perpajakan yang berlaku dan melakukan penghitungan pajak dengan benar. Selain itu, pajak yang tidak terhitung dengan benar justru akan merugikan bisnis peternakan Anda.
4. Perubahan teknologi
Tantangan dalam perubahan teknologi adalah bahwa beberapa peternak dan petani mungkin tidak mempunyai akses atau keterampilan yang memadai dalam menggunakan teknologi. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam melakukan pencatatan dan penghitungan secara akurat dan efisien. Oleh karena itu, peternak perlu memperhatikan perubahan teknologi dan mempertimbangkan untuk menginvestasikan dalam teknologi yang tepat dan relevan dengan bisnis peternakan mereka.
5. Peraturan lingkungan
Contoh peraturan yang berlaku adalah peraturan tentang limbah cair dan padat. Peraturan ini dapat mempengaruhi biaya produksi dan memerlukan pencatatan yang lebih teliti dalam pengelolaannya. Hal ini juga dapat mempengaruhi penggunaan sumber daya alam, seperti air dan energi. Peternakan dan pertanian perlu memahami peraturan lingkungan yang berlaku dan mengambil tindakan sehingga tidak akan menjadi masalah kedepannya.
Tips Mudah dan Praktis dalam Melakukan Pembukuan Usaha Ternak dan Tani
Berbicara mengenai akuntansi dalam peternakan, tidak luput dari pembahasan mengenai pembukuan bisnis peternakan. Pembukuan yang baik akan memberikan output yang baik pada kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu Anda simak cara pembukuan bisnis peternakan berikut ini!
1. Buat catatan transaksi sederhana
Catatan transaksi ini bertujuan agar pemilik bisnis dapat memantau setiap transaksi yang terjadi dalam bisnis peternakan dengan lebih teliti dan menghindari kesalahan dalam pencatatan keuangan. Beberapa transaksi yang perlu dicatat dalam pembukuan bisnis peternakan antara lain pembelian pakan ternak, bibit ternak, obat-obatan hewan, dan perlengkapan peternakan seperti kandang dan tempat pakan. Selain itu, perlu juga laporan arus kas yang penting untuk memantau keuangan bisnis.
2. Hitung pendapatan dan biaya
Untuk menghitung pendapatan, bisnis dapat menjumlahkan semua pendapatan dari penjualan ternak dan produk hasil olahan seperti daging atau susu. Sedangkan untuk menghitung biaya keluar dalam bisnis peternakan, dapat dengan menjumlahkan semua biaya produksi, seperti biaya pakan ternak, bibit ternak, obat-obatan hewan, perlengkapan peternakan, dan biaya lainnya yang terkait dengan produksi ternak. Setelah itu, pendapatan dan biaya dapat dicatat dalam buku besar atau software akuntansi yang Anda gunakan.
3. Pisahkan uang pribadi dan bisnis
Pemisahan uang pribadi dan bisnis dapat dengan cara membuka rekening bank yang khusus untuk bisnis peternakan. Pemisahan uang pribadi dan bisnis memungkinkan bisnis untuk memantau keuangan bisnis secara terpisah. Dalam hal ini, pemilik bisnis dapat membuat laporan keuangan bisnis yang berisi rincian pendapatan dan biaya, serta laba atau rugi dalam bisnis peternakan.
4. Pahami konsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansi yang dimaksud meliputi pencatatan, penggolongan, pengukuran, dan pelaporan transaksi bisnis peternakan. Dengan memiliki kemampuan dasar akuntansi ini, Anda akan mampu membuat pembukuan sederhana maupun kompleks mengenai bisnis peternakan Anda. Oleh karena itu, konsep dasar akuntansi ini meskipun sederhana tetapi memiliki fungsi yang besar bagi bisnis.
5. Gunakan software akuntansi sederhana
Program akuntansi sederhana ini dapat membantu pemilik bisnis untuk melakukan pencatatan transaksi secara lebih efektif. Selain itu juga dapat menghitung pendapatan dan biaya dengan lebih akurat, serta menyajikan laporan keuangan dengan lebih mudah dan cepat. Dengan software atau aplikasi laporan keuangan, bisnis peternakan akan lebih berjalan dengan efektif karena semuanya berjalan dengan sistem.
Contoh Laporan Keuangan Peternakan dan Pertanian
Untuk mengimplementasikan pembukuan bisnis peternakan, perlu untuk memahami laporan yang sering berlaku. Setiap bisnis memiliki laporan keuangan yang berbeda tergantung faktor-faktor yang bisnis peternakan tersebut miliki. Berikut ini adalah contoh laporan keuangan peternakan dan pertanian sederhana yang perlu Anda simak!
1. Laporan keuangan peternakan
2. Laporan keuangan pertanian
Kesimpulan
Akuntansi dalam peternakan memungkinkan pemilik bisnis untuk memantau pembukuan biaya operasional bisnis peternakan dengan lebih teliti. Pekerjaan operasional yang sebelumnya dengan cara manual kini dapat lebih mudah dengan menggunakan sebuah sistem otomatis. Hal ini tentunya akan mengurangi kesalahan manusia yang merugikan, seperti kesalahan penghitungan hingga kesalahan dalam penginputan.Â
Salah satu upaya untuk memudahkannya adalah dengan menggunakan software akuntansi EQUIP. Sebagai salah satu pengembang software yang terkemuka, EQUIP menawarkan berbagai macam fitur seperti terintegrasinya dengan e-faktur, akses riwayat transaksi yang mudah, serta laporan yang mudah dipahami. Coba gratis bersama kami untuk menerapkan kemudahan ini dalam bisnis peternakan Anda!