Berapa banyak biaya yang Anda buang setiap tahun akibat biaya penyimpanan persediaan yang berlebihan? Mungkin lebih dari yang Anda kira. Menurut penelitian, bisnis rata-rata menghabiskan sekitar 25% dari total biaya persediaan mereka hanya untuk penyimpanan. Angka ini bisa sangat mengkhawatirkan, terutama jika Anda menjalankan bisnis dengan persediaan yang besar.
Tapi jangan khawatir, ada cara untuk mengatasi masalah ini dan menghemat biaya persediaan Anda. Salah satu metode yang efektif adalah metode reorder point. Dengan menggunakan metode ini, Anda dapat menghitung titik atau level kapan harus melakukan pemesanan ulang persediaan agar tidak kehabisan barang dalam stok.
Pengertian dan Kegunaan Reorder Point dalam Manajemen Persediaan
Reorder point adalah tingkat persediaan di mana bisnis perlu melakukan pemesanan ulang agar stok barang tidak habis. Dalam manajemen persediaan, reorder point adalah acuan kapan perlu melakukan pemesanan agar persediaan dapat diisi kembali sebelum habis. Penggunaan reorder point membantu bisnis dalam mengoptimalkan pengelolaan stok dan memenuhi permintaan pasar tanpa kehabisan persediaan atau kelebihan persediaan yang akan meningkatkan biaya penyimpanan.
Dengan menghitung dan menggunakan reorder point dengan tepat, bisnis dapat menghindari biaya penyimpanan yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi operasional.
Langkah-Langkah Menghitung Reorder Point
Untuk menghitung reorder point dengan akurat, terdapat beberapa langkah yang perlu Anda pahami. Langkah-langkah ini meliputi identifikasi komponen utama penghitungan reorder point, penggunaan rumus dasar, dan penentuan reorder point dengan atau tanpa Safety Stock.
- Identifikasi Komponen Utama: Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengidentifikasi komponen utama yang terlibat dalam penghitungan reorder point, yaitu:
- Lead time: Lama waktu yang dibutuhkan dari pemesanan hingga barang diterima.
- Safety stock: Jumlah stok yang disimpan sebagai cadangan untuk mengatasi variabilitas permintaan atau keterlambatan pengiriman.
- Laju penggunaan harian: Jumlah barang yang digunakan oleh pelanggan setiap harinya.
Dengan mengidentifikasi komponen-komponen ini, Anda dapat memulai perhitungan reorder point dengan lebih baik.
- Rumus Dasar Reorder Point: Setelah mengidentifikasi komponen utama, menggunakan rumus dasar adalah langkah selanjutnya. Rumus dasar untuk menghitung reorder point adalah perkalian antara laju penggunaan harian dengan lead time:
Reorder Point = Laju Penggunaan Harian × Lead Time
Rumus ini memberikan estimasi jumlah barang yang harus dipesan saat mencapai reorder point. Dalam kasus ini, reorder point hanya mencerminkan jumlah barang yang diperlukan untuk mengatasi permintaan saat barang sedang dalam proses pengiriman.
- Penentuan Reorder Point dengan Safety Stock: Jika Anda ingin menggunakan safety stock, rumus reorder point akan sedikit berbeda. Dalam hal ini, rumusnya adalah:
Reorder Point = (Laju Penggunaan Harian × Lead Time) + Safety Stock
Dengan menambahkan safety stock pada rumus, Anda dapat memastikan ketersediaan barang meskipun terjadi fluktuasi permintaan atau keterlambatan pengiriman.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan mudah menghitung reorder point dengan akurat. Menentukan level persediaan yang tepat akan membantu bisnis Anda menghindari kekurangan stok, mengoptimalkan pengelolaan persediaan, dan mengurangi biaya penyimpanan yang tidak perlu.
Manfaat Penerapan Metode Reorder Point
Penerapan metode reorder point memiliki beberapa manfaat bagi bisnis Anda:
- Membantu mengurangi biaya penyimpanan dengan efisiensi yang lebih baik: Dengan menggunakan metode reorder point, Anda dapat memastikan bahwa persediaan tidak berlebihan, sehingga mengurangi kebutuhan akan ruang penyimpanan ekstra dan biaya yang terkait.
- Mencegah terjadinya kehabisan stok yang dapat mengganggu kelancaran operasional bisnis Anda. Dengan menentukan titik pemesanan ulang yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa persediaan Anda selalu mencukupi saat diperlukan, sehingga menghindari kerugian penjualan dan reputasi yang terganggu.
- Meningkatkan akurasi peramalan permintaan: Dengan menghitung dan menggunakan reorder point dengan tepat, Anda dapat memiliki gambaran yang lebih jelas tentang tingkat permintaan dan pola konsumsi, sehingga memungkinkan Anda untuk lebih efisien dalam mengelola persediaan dan memenuhi permintaan pelanggan.
Dengan manfaat-manfaat ini, tidaklah mengherankan jika metode reorder point menjadi strategi yang terkenal dalam manajemen persediaan. Dalam bab-bab selanjutnya, kami akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana mengintegrasikan teknologi dalam penerapan metode reorder point dan memberikan studi kasus yang menggambarkan implementasinya dalam bisnis nyata.
Antisipasi dan Adaptasi: Mengelola Beragam Vendor dengan Reorder Point
Mengelola beragam vendor dengan menggunakan metode reorder point memungkinkan bisnis Anda untuk lebih efektif dalam pengadaan persediaan. Bayangkan situasi di mana Anda memiliki beragam vendor dengan waktu pengiriman yang berbeda. Dalam hal ini, metode reorder point akan menjadi alat yang sangat berguna dalam mengoptimalkan persediaan dari setiap vendor dan memastikan kelancaran operasional bisnis Anda.
Terkait hal tersebut, Anda dapat menghitung reorder point untuk setiap vendor secara terpisah sesuai dengan lead time yang berlaku. Dengan begitu, Anda dapat menentukan kapan harus melakukan pemesanan ulang persediaan dengan tepat untuk masing-masing vendor. Hal ini akan memungkinkan Anda mengoptimalkan persediaan dari setiap vendor dan menjaga agar tidak ada kekurangan persediaan yang dapat mengganggu operasional bisnis Anda.
Dengan mengelola beragam vendor menggunakan metode reorder point, Anda dapat memastikan bahwa persediaan dari setiap vendor selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, tanpa kelebihan atau kekurangan persediaan. Dengan kata lain, Anda akan memiliki kontrol penuh terhadap pengadaan persediaan dari berbagai vendor tanpa melampaui batas persediaan yang efektif.
Jadi, dengan mengadaptasi konsep reorder point dalam pengelolaan beragam vendor, Anda akan menjadi lebih efisien dalam mengelola persediaan bisnis Anda. Hal ini tidak hanya akan mengurangi biaya penyimpanan yang tidak perlu, tetapi juga akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis Anda.
Baca juga: Strategi Memangkas Biaya dan Meningkatkan Efisiensi Gudang
Integrasi Teknologi: Peran Software untuk Optimalisasi Reorder Point
Teknologi dan software manajemen persediaan memainkan peran penting dalam optimalisasi penggunaan metode reorder point. Penggunaan software ini akan memberikan kemudahan dalam menghitung, mengelola, dan memantau reorder point. Dengan EQUIP, Anda dapat dengan mudah mengintegrasikan metode reorder point ke dalam sistem manajemen persediaan Anda. Software ini menggunakan algoritma yang canggih untuk menghitung reorder point berdasarkan lead time, safety stock, dan laju penggunaan harian.
EQUIP juga mendukung automatisasi pemberitahuan untuk reorder point. Ketika stok persediaan mencapai atau mendekati reorder point, Anda akan mendapatkan notifikasi secara otomatis. Hal ini memungkinkan Anda untuk tetap up-to-date dengan stok persediaan dan segera melakukan pemesanan ulang agar tidak kehabisan barang.
Software ini juga memberikan kemampuan untuk melihat laporan dan menganalisis data dalam tampilan yang mudah dipahami. Anda dapat mengakses data tentang tingkat persediaan, lead time, tingkat permintaan, dan performa vendor secara real-time. Dengan adanya pelaporan dan analisis prediktif, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola persediaan dan mengoptimalkan profitabilitas bisnis Anda.
Dengan peran software dalam optimasi reorder point, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya penyimpanan yang tidak perlu, dan menghindari kehabisan stok yang dapat berdampak negatif pada penjualan dan kepuasan pelanggan. Jangan ragu untuk mencoba demo gratis kami sekarang!
Baca Juga: Aplikasi Inventory Gudang Terbaik untuk Mengoptimalkan Bisnis Anda
Studi Kasus dan Implementasi Reorder Point dalam Bisnis Nyata
Implementasi reorder point di berbagai bisnis sudah terbukti efektif dalam mengoptimalkan manajemen persediaan, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi operasional. Berikut adalah beberapa studi kasus nyata yang menggambarkan bagaimana metode reorder point telah berhasil diterapkan:
Studi Kasus 1: Toko Baju Eksklusif
Sebuah toko baju eksklusif menghadapi masalah kehabisan persediaan barang yang sering membuat pelanggan kecewa. Dengan menerapkan metode reorder point, toko ini berhasil menghindari kehabisan persediaan dengan melakukan pemesanan ulang tepat waktu. Mereka menghitung reorder point berdasarkan laju penggunaan harian dan menjaga safety stock yang mencukupi. Hasilnya, mereka dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat dan mengurangi biaya penyimpanan yang berlebihan.
Studi Kasus 2: Restoran
Pada awalnya, salah satu restoran sering mengalami kesulitan dalam mengelola persediaan bahan baku makanan. Dalam menentukan reorder point, restoran ini mempertimbangkan lead time dari pemasok dan laju penggunaan harian. Mereka juga menggunakan safety stock untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan. Dengan menerapkan metode reorder point, restoran ini berhasil mengurangi biaya pembelian yang tidak perlu dan mencegah kehabisan stok saat jam operasional yang sibuk. Akibatnya, restoran tersebut dapat mengoptimalkan pengelolaan persediaan dan mempertahankan kepuasan pelanggan.
Studi Kasus 3: Supermarket
Salah satu supermarket adalah contoh lain dari bisnis yang sukses menggunakan metode reorder point. Dalam menghitung reorder point, mereka memperhitungkan lead time dan laju penggunaan harian untuk setiap produk. Dengan memanfaatkan software manajemen persediaan yang terintegrasi, supermarket ini dapat dengan cepat mendeteksi persediaan yang mendekati level reorder point dan secara otomatis menghasilkan pemesanan ulang kepada pemasok. Hasilnya, supermarket berhasil mengurangi biaya penyimpanan, mengoptimalkan persediaan, dan memberikan pengalaman belanja yang lebih baik kepada pelanggan.
Temukan informasi lain pada artikel terkait kami tentang metode untuk menghitung dan memprediksi kebutuhan persediaan meliputi metode eoq dan metode just in time.