Sebuah bisnis tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya informasi keuangan yang akurat. Hal ini dikarenakan informasi keuangan yang perusahaan peroleh berasal dari proses siklus akuntansi yang merupakan serangkaian tahapan yang saling berkaitan. Dengan adanya siklus akuntansi, perusahaan dapat memantau dan mengelola keuangan dengan lebih baik sehingga dapat membantu untuk membuat keputusan yang tepat.
Pengertian Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah serangkaian proses atau tahapan yang terdiri dari pencatatan, pengolahan, dan pelaporan informasi keuangan sebuah bisnis. Proses siklus akuntansi secara lengkap berawal dari pencatatan setiap transaksi bisnis yang terjadi. Kemudian, transaksi tersebut dapat perusahaan olah menjadi informasi yang berguna dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang akurat.
Siklus akuntansi lengkap menjadi hal yang sangat penting bagi bisnis karena berhubungan dengan informasi keuangan. Proses siklus akuntansi juga dapat membantu bisnis dalam mengidentifikasi sumber-sumber pengeluaran, mencatat pendapatan, dan menghitung laba rugi bisnis secara akurat. Dengan demikian, siklus akuntansi dapat membantu bisnis dalam menjaga keuangan yang sehat dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
Perbedaan Siklus Akuntansi dan Proses Akuntansi
Siklus akuntansi dan proses akuntansi adalah dua konsep yang berbeda dalam akuntansi. Letak perbedaannya adalah siklus akuntansi merupakan serangkaian tahapan dalam mengolah informasi keuangan dari awal hingga akhir, yang meliputi pencatatan transaksi, pengolahan data, penyusunan laporan keuangan, dan analisis laporan keuangan.
Sementara itu, proses akuntansi merujuk pada tindakan atau aktivitas pencatatan transaksi keuangan dalam sebuah sistem akuntansi. Selain itu, proses akuntansi hanya meliputi pencatatan transaksi dan tidak meliputi tahapan lainnya dalam siklus akuntansi. Walaupun kedua hal tersebut memiliki perbedaan, akan tetapi keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.
Kemudian, pencatatan transaksi yang terjadi dalam proses akuntansi menjadi dasar informasi untuk diolah ke dalam laporan keuangan siklus akuntansi. Oleh karena itu, baik siklus akuntansi maupun proses akuntansi menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan dan perusahaan harus mengelolanya dengan baik agar informasi keuangan yang dihasilkan akurat.
8 Tahapan Siklus Akuntansi yang Efektif
Dalam dunia bisnis, siklus akuntansi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan meningkatkan produktivitas operasionalnya. Siklus ini yang memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan akurat terkait keuangan bisnis. Berikut ini adalah penjelasan siklus akuntansi lengkap secara menyeluruh:
1. Analisis transaksi
Tahapan pertama dalam siklus akuntansi adalah menganalisis transaksi keuangan yang terjadi dalam bisnis. Analisis transaksi ini perusahaan lakukan untuk mengetahui sifat dan dampak dari setiap transaksi keuangan terhadap laporan keuangan perusahaan. Selain itu, analisis transaksi juga dapat membantu dalam menentukan jenis akun yang harus perusahaan gunakan untuk mencatat transaksi tersebut.
2. Jurnal umum
Pada tahap ini, semua transaksi yang telah Anda analisis pada tahap pertama akan perusahaan catat ke dalam jurnal umum. Jurnal ini merupakan buku besar akuntansi yang berisi catatan tentang semua transaksi bisnis yang terjadi selama periode tertentu. Setiap entri jurnal umum berisi informasi tentang transaksi, termasuk tanggal, jumlah transaksi, dan akun-akun yang terlibat dalam transaksi tersebut.
3. Jurnal penyesuaian
Tahapan selanjutnya adalah menyesuaikan transaksi yang belum terekam dalam jurnal umum. Tahapan tersebut terjadi karena jurnal penyesuaian yang belum merekam beberapa jenis transaksi yang terjadi pada akhir periode akuntansi, seperti penyusutan aset dan biaya bunga. Maka, tahapan ini memiliki tujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan akhir periode mencerminkan kondisi keuangan perusahaan dengan akurat.
4. Pembuatan buku besar
Pada tahap pembuatan buku besar, semua transaksi yang telah tercatat dalam jurnal umum dan jurnal pembantu akan tercatat juga ke dalam buku besar. Buku besar merupakan kumpulan akun-akun yang berguna untuk mencatat semua transaksi yang terjadi selama periode tertentu. Hal ini yang memungkinkan pemilik bisnis untuk melihat saldo akun setiap saat dan memantau kinerja bisnis secara keseluruhan.
5. Penyesuaian
Pada tahap penyesuaian, semua akun akan perusahaan sesuaikan untuk mencerminkan nilai aktual aset, liabilitas, dan ekuitas bisnis pada akhir periode akuntansi. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk memperbaiki nilai akun agar mencerminkan kondisi aktual bisnis pada akhir periode akuntansi. Contoh penyesuaian yang umum yang terjadi adalah penyesuaian stock opname, amortisasi, dan penyisihan piutang.
6. Penutupan buku
Pada tahap penutupan buku, perusahaan harus menutup buku akuntansi untuk periode akuntansi yang telah berakhir. Penutupan buku tersebut perusahaan lakukan dengan melakukan closing entries dengan mengalihkan saldo dari semua akun pendapatan dan biaya ke akun laba/rugi. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan perusahaan untuk memulai periode akuntansi baru dengan catatan akuntansi yang bersih.
7. Pembuatan laporan keuangan akhir
Setelah melakukan penutupan pembukuan, tahapan selanjutnya adalah pembuatan laporan keuangan akhir atau post-closing trial balance. Laporan ini mencerminkan posisi keuangan perusahaan setelah penyesuaian dan penutupan buku yang mereka lakukan. Post-closing trial balance dapat berguna sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan akhir, seperti neraca saldo, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
8. Peninjauan dan analisis laporan keuangan
Setelah laporan keuangan akhir telah perusahaan susun, tahapan selanjutnya adalah melakukan peninjauan dan analisis laporan keuangan. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan mengidentifikasi area yang perlu perusahaan perbaikan atau tingkatkan. Analisis ini dapat perusahaan lakukan dengan menggunakan rasio keuangan atau metode lainnya.
Untuk mempermudah seluruh proses ini, menggunakan aplikasi pembukuan seperti EQUIP bisa menjadi solusi yang tepat. Aplikasi ini membantu mengelola seluruh siklus akuntansi secara efisien dan akurat, memastikan semua tahapan dilakukan dengan benar dan tepat waktu.
Jenis-jenis Siklus Akuntansi
Setiap bisnis memiliki siklus akuntansi yang berbeda-beda tergantung pada jenis bisnis dan aktivitas yang mereka lakukan. Pemahaman yang baik tentang masing-masing siklus sangat penting untuk mengelola keuangan bisnis dengan baik dan mengambil keputusan yang tepat. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang empat jenis siklus akuntansi yang paling umum dalam bisnis:
1. Siklus pendapatan
Siklus ini berawal dari proses penjualan barang atau jasa oleh perusahaan dan kemudian perusahaan mencatat ke dalam jurnal penjualan. Selanjutnya, transaksi penjualan tersebut akan tercatat ke dalam buku besar dan diklasifikasikan menjadi beberapa jenis akun, seperti penjualan, piutang usaha, diskon penjualan, dan sebagainya.
Setelah itu, piutang usaha yang tercatat ke dalam buku besar akan perusahaan tagih dan akan berakhir pada saat piutang usaha telah perusahaan terima atau perusahaan hapus jika piutang tersebut tidak dapat perusahaan tagih. Selain itu, siklus ini juga melibatkan pencatatan transaksi pengembalian barang, potongan harga, dan potongan diskon.
2. Siklus pengeluaran
Jenis siklus berikutnya yaitu siklus pengeluaran yang mana berkaitan dengan pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan. Siklus jenis ini meliputi pembelian barang atau jasa, pencatatan transaksi pembelian, pembayaran hutang, dan sebagainya. Siklus ini berawal dari proses pembelian barang atau jasa oleh perusahaan, kemudian akan tercatat dalam jurnal pembelian.Â
Selanjutnya, transaksi pembelian tersebut juga akan perusahaan catat ke dalam buku besar dan diklasifikasikan menjadi beberapa jenis akun, seperti pembelian, hutang usaha, diskon pembelian, dan sebagainya. Setelah itu, hutang usaha yang tercatat di dalam buku besar akan perusahaan bayar oleh bagian hutang.
3. Siklus penggajian
Pada siklus penggajian terdiri dari beberapa tahapan, antara lain pencatatan kehadiran karyawan, penghitungan gaji, dan pembayaran gaji. Pencatatan kehadiran karyawan perusahaan lakukan untuk menentukan besaran gaji yang harus karyawan terima. Penghitungan gaji tersebut perusahaan lakukan berdasarkan besaran gaji pokok karyawan, tunjangan, potongan, dan bonus.
Kesimpulan
Dalam bisnis, menerapkan siklus akuntansi lengkap merupakan bagian yang penting dan harus perusahaan lakukan dengan baik untuk menjaga keuangan perusahaan. Siklus akuntansi memiliki beberapa tahapan yang harus perusahaan lakukan dengan benar dan teliti agar memperoleh laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya.
Saat ini, untuk mempermudah proses siklus akuntansi, Anda dapat menggunakan software akuntansi. Salah satu contohnya, yaitu software akuntansi dari EQUIP. Dengan menggunakan software tersebut, maka proses siklus akuntansi dapat Anda lakukan secara otomatis dan lebih efisien. Selain itu, software akuntansi dari EQUIP juga memiliki berbagai fitur dan modul yang dapat membantu dalam mengelola keuangan perusahaan, seperti pembuatan faktur, pengelolaan stok barang, dan pelaporan keuangan. Coba demo gratis sekarang!