Peran KPI Warehouse dalam Optimalisasi Operasional Gudang

Dalam lanskap bisnis yang penuh tantangan, efisiensi operasional gudang menjadi faktor krusial dalam keberhasilan rantai pasok. Tanpa pemantauan yang tepat seperti penggunaan kpi warehouse, gudang dapat mengalami ketidakseimbangan stok, meningkatnya biaya operasional, serta keterlambatan dalam distribusi barang.

KPI warehouse menjadi solusi utama dalam memastikan setiap proses gudang berjalan sesuai standar agar produktivitas bisnis tetap optimal dan layanan pelanggan tidak terganggu. Namun, pengelolaan gudang secara manual seringkali menimbulkan ketidaktepatan laporan inventaris dan kurangnya visibilitas terhadap pergerakan barang.

Untuk mengatasi hal ini, perusahaan membutuhkan warehouse management system terintegrasi yang memungkinkan pelacakan stok secara otomatis, pemantauan real-time, serta analisis data akurat untuk mendukung pengambilan keputusan.

Lalu, bagaimana cara mengukur dan mengoptimalkan kinerja gudang dengan KPI yang tepat? Berikut penjelasan mengenai KPI warehouse agar manajemen gudang Anda lebih efektif dan efisien.

Daftar Isi
    DemoGratis

    Pengertian KPI Warehouse

    KPI warehouse adalah serangkaian indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi operasional gudang. KPI ini mencakup berbagai aspek seperti produktivitas tenaga kerja, akurasi inventaris, kecepatan pemrosesan pesanan, dan tingkat pemanfaatan ruang gudang.

    Dengan menerapkan KPI warehouse atau KPI gudang yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalkan kesalahan. Pemantauan KPI secara berkala juga membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Dengan demikian, manajemen gudang menjadi lebih optimal dan responsif terhadap kebutuhan bisnis.

    Manfaat Mengukur KPI Warehouse

    Mengukur Key Performance Indicator (KPI) dalam operasional gudang memiliki sejumlah manfaat penting bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

    • Meningkatkan Efisiensi Operasional: Dengan memantau metrik proses, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan, serta meningkatkan efisiensi dalam operasional gudang.
    • Mengurangi Kesalahan Operasional: Metrik error membantu manajer gudang dalam mengidentifikasi, melacak, dan menganalisis kesalahan yang terjadi, sehingga memungkinkan perbaikan dan pencegahan kesalahan serupa di masa mendatang.
    • Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Dengan memantau metrik customer service, perusahaan dapat memastikan bahwa layanan yang diberikan memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, yang pada gilirannya meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
    • Meningkatkan Produktivitas Karyawan: Metrik produktivitas memungkinkan manajer untuk mengukur kinerja karyawan, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan memberikan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas.
    • Mengendalikan Biaya Operasional: Memantau dan mengendalikan pengeluaran, memastikan bahwa biaya operasional tetap dalam batas yang ditetapkan tanpa mengorbankan kualitas layanan atau produk.
    • Meningkatkan Keselamatan Kerja: Dengan memantau metrik safety, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi bahaya dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan.
    • Memastikan Ketersediaan Barang: Membantu perusahaan dalam memantau tingkat perputaran stok dan ketersediaan barang, sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu dan mengurangi risiko kekurangan stok.
    • Meningkatkan Akuntabilitas: Membantu perusahaan untuk mengukur target tercapai, serta melacak perkembangan proyek atau inisiatif tertentu, sehingga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam operasional gudang.
    • Mendukung Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan data yang akurat dari berbagai metrik KPI, manajer gudang dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis untuk meningkatkan kinerja operasional secara keseluruhan.

    Pemantauan KPI logistik secara rutin, membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional, menekan biaya, dan mengoptimalkan distribusi. Dengan aplikasi warehouse yang tepat, pemantauan KPI ini dapat dilakukan secara otomatis, sehingga manajemen dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan strategis.

    Indikator Pengukuran KPI Warehouse

    Untuk memastikan operasional gudang berjalan optimal, perusahaan perlu menerapkan KPI warehouse sebagai alat ukur kinerja. Dengan indikator yang tepat, manajer gudang dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan serta mengoptimalkan efisiensi operasional.

    Berikut adalah beberapa indikator pengukuran KPI warehouse management yang dapat membantu Anda dalam melakukan evaluasi dan pengambilan keputusan strategis.

    1. Metrik akuntabilitas

    Metrik ini menilai sejauh mana perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Indikator ini mencakup pencapaian target, selisih biaya, kepatuhan jadwal, kinerja kualitas, dan retensi pelanggan. Dengan memantau metrik akuntabilitas, manajer gudang dapat mengevaluasi kinerja dan menentukan area yang memerlukan perbaikan.

    2. Metrik proses

    Metrik proses menilai efektivitas dan efisiensi operasional harian, seperti produksi, penyimpanan, manajemen karyawan, dan teknologi. Contohnya mencakup waktu pemrosesan barang, tingkat cacat produk, serta efisiensi tenaga kerja dan peralatan. Pemantauan metrik ini mencegah terjadinya pemborosan bahan baku dan produk cacat.

    3. Metrik kesalahan (Error)

    Metrik ini mengevaluasi kesalahan operasional gudang dengan mengukur tingkat kesalahan dalam pengambilan barang (picking error rate), tingkat kesalahan penerimaan barang (receiving error rate), dan tingkat kesalahan pengiriman (shipping error rate). Indikator tersebut membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki guna meningkatkan akurasi dan efisiensi.

    4. Metrik layanan pelanggan

    Metrik ini mengukur efektivitas KPI karyawan dalam memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Indikator seperti tingkat kepuasan dan keluhan pelanggan serta waktu respons untuk membantu perusahaan memahami persepsi pelanggan terhadap layanan yang diberikan dan area yang perlu ditingkatkan.

    5. Metrik produktivitas

    Metrik produktivitas menilai kinerja operasional di gudang, termasuk jumlah barang yang masuk dan keluar, penggunaan ruang gudang, dan produktivitas inventaris. Dengan memantau metrik ini, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.

    6. Metrik efisiensi energi

    Metrik ini memungkinkan manajer gudang mengukur dan mengoptimalkan penggunaan energi, seperti listrik, bahan bakar, dan energi alternatif, dalam sistem manajemen gudang. Dengan pemantauan yang tepat, perusahaan dapat menemukan peluang untuk menghemat biaya dan mengurangi dampak lingkungan.

    7. Metrik keamanan

    Metrik keamanan menilai sejauh mana gudang memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja. Indikator seperti jumlah kecelakaan kerja, tingkat kepatuhan terhadap prosedur keselamatan, dan frekuensi pelatihan keselamatan membantu memastikan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan.

    8. Metrik pemanfaatan ruang

    Metrik ini mengevaluasi seberapa efisien ruang gudang digunakan. Indikator seperti persentase ruang yang digunakan, tingkat kepadatan penyimpanan, dan efisiensi tata letak gudang membantu dalam perencanaan kapasitas dan pengelolaan inventaris.

    9. Metrik kecepatan pemenuhan pesanan

    Metrik ini mengukur kecepatan dan efisiensi proses pemenuhan pesanan. Indikator seperti waktu siklus pemesanan, waktu pengiriman, dan tingkat pemenuhan pesanan tepat waktu membantu memastikan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.

    10. Metrik biaya operasional

    Metrik ini menilai efisiensi biaya operasional gudang. Indikator seperti biaya per unit yang diproses, biaya tenaga kerja, dan biaya penyimpanan membantu dalam pengendalian biaya dan peningkatan profitabilitas.

    11. Metrik kualitas inventaris

    Metrik ini mengevaluasi akurasi dan kualitas inventaris. Indikator seperti tingkat akurasi inventaris, tingkat barang usang atau rusak, dan frekuensi audit inventaris membantu memastikan integritas data inventaris dan ketersediaan barang yang tepat.

    Dengan memantau dan menganalisis indikator-indikator tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, mengoptimalkan operasi gudang, dan pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan serta profitabilitas.

    Cara Membuat KPI Warehouse untuk Penilaian Gudang

    Key Performance Indicators (KPI) dalam operasional gudang berfungsi sebagai alat ukur efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan logistik dan inventaris. KPI yang tepat akan membantu meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasional, serta memastikan kepuasan pelanggan.

    Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menyusun KPI warehouse yang efektif.

    1. Menetapkan tujuan operasional gudang

    Langkah pertama dalam KPI Gudang adalah menentukan tujuan utama yang ingin dicapai dalam operasional gudang. Tujuan ini harus selaras dengan strategi bisnis secara keseluruhan. Beberapa contoh tujuan operasional yang umum adalah:

    • Meningkatkan efisiensi penyimpanan dan distribusi barang untuk mengurangi biaya logistik.
    • Meminimalkan kesalahan dalam manajemen stok guna memastikan akurasi inventaris.
    • Meningkatkan ketepatan waktu pengiriman demi kepuasan pelanggan.
    • Mengoptimalkan biaya operasional agar profitabilitas tetap terjaga.
    • Meningkatkan keselamatan kerja untuk mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kepatuhan terhadap SOP.

    Tujuan ini akan menjadi dasar dalam memilih dan merancang KPI yang sesuai.

    3. Mengidentifikasi area kinerja yang perlu diukur

    Untuk memastikan KPI mencerminkan aspek krusial dalam operasional gudang, identifikasi area utama yang mempengaruhi efisiensi dan efektivitas gudang, seperti:

    a). Manajemen Inventaris

    • Akurasi Stok: Menilai kesesuaian antara stok fisik dengan data sistem.
    • Kecepatan Pemrosesan Pesanan: Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan pesanan.
    • Tingkat Kekurangan Stok (Stockout Rate): Mengukur frekuensi produk habis sehingga tidak bisa memenuhi permintaan.

    b). Efisiensi Operasional

    • Produktivitas Tenaga Kerja: Menghitung jumlah pesanan yang diproses per jam atau per tenaga kerja.
    • Utilisasi Ruang Gudang: Menilai efektivitas penggunaan ruang penyimpanan.
    • Order Cycle Time: Mengukur waktu dari pesanan masuk hingga dikirim.

    c). Kualitas Layanan

    • Order Fulfillment Rate: Mengukur persentase pesanan yang dikirim sesuai pesanan pelanggan.
    • Tingkat Retur Produk: Menghitung persentase barang yang dikembalikan akibat kerusakan atau kesalahan.
    • Customer Satisfaction Score: Menilai tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan pengiriman.

    d). Keselamatan dan Keamanan

    • Jumlah Insiden Keselamatan Kerja: Mengukur jumlah kecelakaan atau pelanggaran keselamatan di gudang.
    • Kepatuhan SOP Keselamatan: Menilai tingkat penerapan prosedur keamanan dalam operasional harian.

    3. Memilih KPI yang tepat dan terukur

    Setelah area kinerja ditentukan, pilih KPI yang spesifik, dapat diukur, realistis, relevan, dan berbasis waktu (SMART criteria). Berikut ini beberapa contoh KPI untuk warehouse dan rumus pengukurannya adalah:

    KPI Rumus Pengukuran Tujuan
    Akurasi Inventaris (Jumlah stok sesuai data ÷ Total stok) × 100% Menilai keakuratan pencatatan stok
    Order Fulfillment Rate (Jumlah pesanan dikirim tepat waktu ÷ Total pesanan) × 100% Mengukur ketepatan waktu pengiriman
    Cycle Time Pemrosesan Pesanan Waktu rata-rata dari pesanan masuk hingga pengiriman Menilai efisiensi operasional
    Biaya Operasional per Pesanan Total biaya operasional ÷ Jumlah pesanan diproses Mengoptimalkan efisiensi biaya
    Tingkat Retur Produk (Jumlah barang retur ÷ Total barang dikirim) × 100% Menilai kualitas produk dan layanan
    Tingkat Insiden Keselamatan (Jumlah insiden ÷ Total jam kerja) × 100% Menilai tingkat keamanan di gudang

     

    Pilih KPI yang paling relevan dengan kebutuhan bisnis dan operasional gudang.

    4. Menentukan metode pengukuran dan sumber data

    Agar KPI dapat dipantau secara akurat, tentukan metode pengukuran dan sumber data yang digunakan, seperti:

    • Sistem Manajemen Gudang (WMS): Untuk pelacakan stok, pemrosesan pesanan, dan pemantauan kapasitas penyimpanan.
    • Laporan Harian dan Bulanan: Untuk analisis produktivitas tenaga kerja dan kinerja operasional.
    • Survei Pelanggan: Untuk mengukur kepuasan pelanggan terkait ketepatan pengiriman dan kondisi barang.
    • Sistem Keamanan Kerja: Untuk mencatat insiden kecelakaan atau pelanggaran SOP.

    Data harus terbarui secara konsisten untuk mendapatkan hasil yang valid dan dapat diandalkan.

    5. Menetapkan target dan benchmark KPI

    Setiap KPI harus memiliki target kinerja yang jelas berdasarkan data historis, standar industri, atau benchmark dari kompetitor. Contoh target KPI yang umum adalah:

    • Akurasi inventaris: Minimal 98%.
    • Order fulfillment rate: Di atas 95%.
    • Cycle time pemrosesan pesanan: Maksimal 24 jam.
    • Tingkat retur produk: Kurang dari 2% dari total pengiriman.
    • Tingkat kecelakaan kerja:0% (zero accident policy).

    Penetapan target ini harus realistis namun tetap menantang untuk mendorong perbaikan terus-menerus.

    6. Menerapkan KPI dan memantau perkembangannya

    Setelah menetapkan KPI, langkah berikutnya adalah implementasi dan pemantauan berkala melalui:

    • Dashboard Kinerja:Menggunakan sistem otomatisasi untuk menampilkan data KPI secara real-time.
    • Laporan Bulanan dan Kuartalan: Meninjau pencapaian KPI dan membandingkannya dengan target.
    • Evaluasi Rutin oleh Manajemen: Melakukan analisis terhadap kendala atau area yang memerlukan perbaikan.

    Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa KPI tetap relevan dengan kondisi operasional yang dinamis.

    7. Evaluasi dan penyempurnaan KPI secara berkala

    KPI gudang harus selalu dievaluasi untuk memastikan efektivitasnya. Langkah yang dapat Anda lakukan meliputi:

    • Review KPI setiap kuartal atau semester untuk melihat apakah target masih realistis.
    • Menganalisis faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi pencapaian KPI.
    • Menyesuaikan KPI atau strategi operasional jika terdapat perubahan dalam rantai pasok atau permintaan pasar.

    Perbaikan berkelanjutan akan membantu gudang tetap kompetitif dan beroperasi dengan efisiensi maksimal.

    Optimalkan penilaian gudang dengan KPI warehouse yang tepat dan sistem manajemen yang efisien. Pelajari lebih lanjut tentang fitur dan skema harga yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda!

    SkemaHarga

    Contoh Laporan KPI Warehouse

    Laporan KPI warehouse performance berfungsi sebagai alat evaluasi kinerja gudang dalam berbagai aspek operasional. Laporan ini biasanya mencakup metrik utama seperti manajemen inventaris, efisiensi pemrosesan pesanan, biaya operasional, dan kepatuhan terhadap standar keselamatan.

    Berikut adalah contoh KPI gudang yang dapat Anda gunakan untuk mengukur performa operasional secara lebih jelas dan terstruktur:

    1. Manajemen inventaris

    Bagian ini berfokus pada akurasi dan efektivitas dalam pengelolaan stok guna memastikan ketersediaan barang sesuai permintaan pelanggan.

    KPI Deskripsi Hasil Target Status
    Akurasi Inventaris Persentase kecocokan antara stok fisik dan sistem 97% ≥ 98% Perlu Peningkatan
    Turnover Ratio Seberapa cepat stok terjual dibandingkan jumlah stok yang tersimpan 5x/bulan ≥ 4x/bulan Tercapai
    Biaya Penyimpanan Total biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan barang Rp 45 juta ≤ Rp50 juta Optimal

    2. Efisiensi operasional

    Efisiensi dalam penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman barang menjadi aspek utama dalam menentukan produktivitas gudang.

    KPI Deskripsi Hasil Target Status
    Waktu Siklus Penerimaan Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menerima dan menyimpan barang 3 jam ≤ 4 jam Optimal
    Efisiensi Picking Jumlah pesanan yang berhasil disiapkan dalam waktu tertentu 50 order/jam ≥ 45 order/jam Tercapai
    Utilisasi Ruang Gudang Pemanfaatan kapasitas gudang secara optimal 85% ≥ 90% Perlu Optimalisasi

     

    3. Kinerja pemrosesan pesanan

    Ketepatan dan kecepatan dalam memproses pesanan menjadi indikator utama dalam memastikan layanan berkualitas bagi pelanggan.

    KPI Deskripsi Hasil Target Status
    Order Fulfillment Rate Persentase pesanan yang diproses sesuai permintaan pelanggan 96% ≥ 95% Tercapai
    Waktu Siklus Pesanan Rata-rata waktu dari pemesanan hingga pengiriman 22 jam ≤ 24 jam Optimal
    Persentase Pengembalian Produk yang dikembalikan karena kesalahan atau kerusakan 1.8% ≤ 2% Tercapai

    4. Keamanan dan keselamatan

    Menjaga lingkungan kerja yang aman dan sesuai dengan standar keselamatan menjadi prioritas dalam operasional gudang.

    KPI Deskripsi Hasil Target Status
    Jumlah Insiden Kerja Kasus kecelakaan atau pelanggaran keselamatan 2 kasus 0 kasus Perlu Evaluasi
    Kepatuhan SOP Keselamatan Tingkat kepatuhan terhadap prosedur keamanan 94% ≥ 98% Perlu Peningkatan
    Pelatihan Karyawan Persentase karyawan yang telah mengikuti pelatihan keselamatan 90% 100% Perlu Optimalisasi

    Solusi Warehouse Management System (WMS) untuk Meningkatkan KPI Warehouse Performance

    Dashboard Inventory EQUIP

    Untuk meningkatkan KPI warehouse performance, implementasi Warehouse Management System (WMS) menjadi langkah strategis yang dapat meningkatkan efisiensi operasional dan keakuratan manajemen inventaris. Sehingga, manajemen dapat mengambil keputusan yang lebih tepat berdasarkan data aktual.

    WMS memungkinkan otomatisasi berbagai proses gudang, seperti pelacakan stok secara real-time, pengelolaan perpindahan barang, serta analisis KPI berbasis data yang lebih akurat. Dengan sistem ini, perusahaan dapat mengoptimalkan pengelolaan gudang dan memastikan pengambilan keputusan yang lebih efektif.

    EQUIP menghadirkan solusi WMS untuk meningkatkan efisiensi gudang melalui berbagai fitur unggulan, di antaranya:

    • Optimasi Manajemen Stok: Menggunakan sistem forecasting stok otomatis yang memberikan rekomendasi pemesanan ulang berdasarkan tingkat permintaan dan persediaan saat ini, membantu menghindari kehabisan atau kelebihan stok.
    • Pemindaian Barcode dan QR Code: Mempercepat dan mempermudah proses stock opname dengan fitur pemindaian langsung melalui perangkat mobile, mengurangi kesalahan manusia dalam pencatatan stok.
    • Pelacakan Masa Kadaluarsa dan Garansi: Sistem secara otomatis memberikan notifikasi terkait masa kadaluarsa produk atau garansi barang, sehingga perusahaan dapat mengelola stok dengan lebih efisien dan mengurangi risiko produk rusak atau tidak layak jual.
    • Estimasi Persediaan Barang: Memungkinkan pemantauan stok secara real-time di berbagai lokasi, sehingga perusahaan dapat memastikan ketersediaan barang kapan saja dan di mana saja tanpa perlu melakukan pengecekan manual.
    • Laporan Inventaris yang Akurat dan Terstruktur: Menyediakan laporan valuasi inventaris secara mendetail dari berbagai gudang dan lokasi dalam hitungan detik, sehingga mempermudah analisis performa gudang dan pengambilan keputusan strategis.
    • Fleksibilitas Satuan Ukur (Unit of Measurement/UOM): Sistem mendukung berbagai satuan ukur produk, memastikan pencatatan inventaris yang lebih akurat sesuai dengan kebutuhan industri.

    Selain itu, implementasi WMS EQUIP juga berkontribusi dalam meningkatkan KPI warehouse performance, sehingga operasional gudang menjadi lebih optimal dan produktif. Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih efektif dan terintegrasi, perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif di pasar yang semakin dinamis.

    Kesimpulan

    Pengukuran Kinerja Utama (Key Performance Indicators atau KPI) dalam manajemen gudang sangat penting untuk mengevaluasi efisiensi operasional. Dengan menetapkan contoh KPI warehouse yang relevan, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan memastikan seluruh proses berjalan sesuai standar. Hal ini berkontribusi langsung terhadap peningkatan produktivitas dan kepuasan pelanggan.

    Integrasi antara KPI warehouse dengan warehouse management system yang canggih memungkinkan perusahaan mengelola inventaris dengan lebih akurat dan efisien. Sistem ini membantu dalam mengoptimalkan penyimpanan, mempercepat proses distribusi, serta mengurangi risiko kesalahan dan biaya operasional yang tidak perlu. Dengan data yang lebih transparan, pengambilan keputusan pun menjadi lebih cepat dan tepat.

    Coba langsung demo gratis dari EQUIP agar Anda dapat mengetahui seberapa efektif Warehouse Management System dalam meningkatkan efisiensi operasional gudang dan mengoptimalkan manajemen stok!

    Inventory

    Pertanyaan Seputar KPI Warehouse

    • Apa itu KPI dalam logistik?

      KPI dalam logistik adalah indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas berbagai proses dalam rantai pasok, termasuk pergudangan, distribusi, dan transportasi.

    • Apa saja indikator KPI dalam warehouse?

      Indikator KPI warehouse meliputi order accuracy, inventory accuracy, order cycle time, labor productivity, dan dead stock ratio, yang membantu dalam mengevaluasi kinerja gudang.

    • Bagaimana cara menghitung KPI?

      Cara menghitung KPI adalah dengan rumus yang sesuai dengan indikatornya. Contohnya, Order Accuracy = (Jumlah pesanan yang benar / Total pesanan) × 100%.

    Artikel Terkait

    Trusted By More Than 2,000+ Entreprises

    Baca Juga

    Icon EQUIP

    Gabriella
    Balasan dalam 1 menit

    Gabriella
    Ingin Demo Gratis?

    Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami.
    628111775117
    ×

    Gabriella

    Active Now

    Gabriella

    Active Now