Hub and spoke adalah model yang menjadi semakin populer karena proses pengiriman last mile mencapai sekitar 53% dari total sistem logistik, menjadikannya tantangan besar bagi bisnis kecil dan menengah. Perusahaan e-commerce raksasa seperti Amazon menggunakan model ini, yang tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam distribusi barang. Sistem ini mengelola gudang sebagai titik strategis untuk memungkinkan pengiriman yang lebih cepat dan murah.
Sistem logistik berbasis hub and spoke, yang awalnya diimplementasikan oleh industri penerbangan, kini telah menjadi andalan dalam pengelolaan jaringan distribusi berbagai industri. Program Tol Laut, misalnya, telah mengoperasikan 32 kapal yang menyinggahi 114 pelabuhan, mengangkut lebih dari 250.000 ton muatan. Hal ini menunjukkan bagaimana model ini bisa diterapkan dengan efektif di berbagai sektor, termasuk logistik barang dan pengiriman hyperlocal.
Intinya, dengan menggunakan sistem hub and spoke, Anda bisa mencapai efisiensi biaya hingga 53%, mengoptimalkan penentuan rute, dan pada akhirnya mengurangi biaya logistik. Bagi bisnis yang beroperasi di berbagai lokasi, pengelolaan jaringan distribusi dengan model ini sangatlah bermanfaat, memungkinkan pertumbuhan yang lebih teratur dan terkontrol.
Pengertian dan Konsep Hub and Spoke
Konsep hub and spoke adalah sistem distribusi yang menggunakan pusat pengumpulan barang (hub) dan dari sana mendistribusikan ke berbagai tujuan (spokes). Sistem ini mendorong efisiensi biaya dengan mengurangi kebutuhan akan banyak penghubung dan gudang. Dalam evolusi logistik, sistem ini telah mengalami pertumbuhan dan kini diadopsi luas oleh industri maskapai penerbangan dan e-commerce karena mempermudah pengelolaan armada dan inventori.
Definisi Model Hub and Spoke
Model hub and spoke adalah sebuah metode pengelolaan distribusi dimana barang dikumpulkan di satu titik utama atau pusat (hub), dan dari sana dikirim ke berbagai tujuan akhir (spokes). Dalam konteks logistik, hub dalam pengiriman adalah titik sentral yang mengatur semua rute distribusi.
Sistem ini terbukti sebagai model distribusi efektif karena mengurangi kompleksitas jaringan rute langsung serta meminimalkan biaya operasional. Misalnya, Garuda Indonesia menggunakan model ini dengan 6 hub utama yaitu CGK, DPS, SUB, UPG, KNO, dan BPN.
Perkembangan Model Hub and Spoke dalam Logistik
Perkembangan konsep hub and spoke dalam logistik telah berlangsung selama beberapa dekade dan semakin berkembang dengan kemajuan teknologi. Maskapai penerbangan seperti AirAsia, meskipun dikenal sebagai Low-Cost Carrier (LCC), telah mengadopsi sistem ini untuk rute regionalnya dengan menjadikan KLIA2 sebagai hub utama.
Efisiensi yang ditawarkan oleh model ini juga telah menginspirasi industri lain untuk mengadopsinya. Dalam logistik maritim, trayek tol laut di Indonesia juga mulai menerapkan konsep ini, dengan jumlah trayek tol laut pada tahun 2021 mencapai 32 trayek yang dihubungkan dengan 114 pelabuhan.
Seiring perkembangan waktu, model hub and spoke tidak hanya diterapkan dalam pengiriman barang namun juga diperluas ke bidang telekomunikasi dan IT, yang menunjukkan fleksibilitas dan keandalannya sebagai model distribusi efektif.
Baca juga :Â Distribusi Semi Langsung: Fungsi, Jenis, dan Strateginya
Manfaat dan Keuntungan Menggunakan Sistem Hub and Spoke
Sistem hub and spoke memiliki berbagai manfaat yang signifikan dalam dunia logistik. Implementasi model ini tidak hanya meningkatkan efisiensi distribusi tetapi juga memberikan dampak positif pada biaya dan lingkungan.
Efisiensi Biaya dan Waktu dalam Distribusi
Salah satu keuntungan utama dari sistem hub and spoke adalah efisiensi distribusi yang tercapai melalui perencanaan rute yang teroptimalisasi. Dengan mengkonsentrasikan pengiriman pada satu hub utama, waktu pengiriman dapat dipercepat dan biaya operasional dapat dikurangi.
Penyimpanan dan pengemasan di satu lokasi strategis mengurangi kebutuhan akan berbagai jenis transportasi, sehingga mengurangi biaya logistik secara keseluruhan. Menurut analisis dari Bank Dunia, biaya logistik laut di Indonesia menyumbang sekitar 2-3% dari harga barang di tingkat konsumen, dan dengan model hub and spoke, kontribusi biaya ini dapat diminimalkan.
Baca juga :Â Apa Itu Bill of Lading dan Fungsinya dalam Pengiriman
Pengurangan Emisi Karbon dengan Hub and Spoke
Sistem hub and spoke juga memberikan manfaat hub yang signifikan dalam pengurangan emisi karbon. Dengan memusatkan titik pengiriman dan pengumpulan barang, kebutuhan pengangkutan barang menjadi lebih efisien, sehingga mengurangi jumlah perjalanan yang tidak perlu.
Hal ini berdampak pada pengurangan emisi karbon dari kendaraan pengiriman. Dengan berkurangnya dwelling time dan waktu tunggu di pelabuhan, emisi yang dihasilkan dari kegiatan logistik dapat diminimalisir. Data dari analisis Bank Dunia menunjukkan bahwa biaya tunggu di pelabuhan dapat mencapai 6-15% dari harga barang, yang juga berdampak negatif pada lingkungan.
Penerapan sistem hub and spoke, dengan segala kelebihan dan kekurangan hub, menawarkan solusi praktis untuk meningkatkan efisiensi distribusi dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Manfaat ini telah dibuktikan di berbagai industri, menjadikan model ini sebagai pilihan yang bijak dalam strategi logistik modern di Indonesia.
Baca juga :Â Apa Itu Saluran Distribusi? Dan 3 Tingkatan Fundamentalnya
Implementasi Hub and Spoke dalam Berbagai Industri
Model distribusi hub and spoke telah diimplementasikan dalam berbagai industri di Indonesia, termasuk di sektor logistik dan distribusi kelautan. Dengan cakupan wilayah yang begitu luas, sekitar 77% dari total luas Indonesia adalah perairan yang menjadikannya pasar potensial untuk penerapan hub and spoke model.
Aplikasi di Industri Logistik
Di sektor logistik, aplikasi industri logistik yang menggunakan model hub and spoke sangatlah efektif dalam memastikan alur distribusi yang efisien. Menggunakan pelabuhan utama sebagai hub utama dan pelabuhan-pelabuhan kecil sebagai spoke, sistem ini mempercepat proses pengiriman barang ke berbagai wilayah.
Contohnya, di Papua, strategi ini telah berhasil mengatasi masalah harga barang yang tinggi akibat sulitnya distribusi kelautan. Penggunaan Kapal besar untuk trayek antar hub dan kapal kecil untuk rute spoke membantu memaksimalkan efisiensi.
Peran Hub and Spoke dalam Mendukung Program Tol Laut
Tol laut adalah konsep strategis yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan konektivitas kelautan dari barat hingga timur Indonesia. Model hub and spoke memang dirancang untuk mendukung program ini, dengan penentuan rute optimal menggunakan metode heuristik seperti Algoritma Genetik. Contohnya, di Papua Barat, desain rute pengiriman melibatkan 11 pelabuhan yang terdiri dari 3 pelabuhan hub dan 8 pelabuhan feeder, memungkinkan distribusi kelautan yang lebih andal dan murah.
Pada tahun 2021, trayek tol laut telah berkembang dari 13 menjadi 32 trayek, didukung oleh lebih dari 32 kapal dan 114 pelabuhan yang menangani muatan total lebih dari 250.000 ton. Hal ini menunjukkan betapa efektifnya konsep hub and spoke model dalam mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi wilayah, utamanya di daerah-daerah terpencil atau yang sulit dijangkau seperti di Timur Indonesia.
Baca juga :Â Sistem Distribusi: Definisi, Jenis, Fungsi, dan Faktornya
Tantangan dan Solusi dalam Menerapkan Model Hub and Spoke
Penerapan model hub and spoke dalam sistem logistik dan distribusi bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan logistik terbesar adalah potensi gangguan pada hub yang dapat mempengaruhi seluruh jaringan. Kendala ini mengharuskan perusahaan untuk memiliki pusat data cadangan dan langkah-langkah pencegahan lainnya untuk menjaga kestabilan operasi.
Hambatan dalam Pengelolaan Jaringan Hub and Spoke
Salah satu hambatan utama dalam pengelolaan jaringan hub and spoke adalah kebutuhan akan manajemen jaringan distribusi yang solid. Banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam mengelola lalu lintas data secara efisien antara hub dan spoke, terutama saat terjadi peningkatan volume pekerjaan. Selain itu, pengelolaan keamanan dan penanganan kesalahan konfigurasi juga menjadi hambatan signifikan.
Baca juga :Â Memahami Peran Distribution Requirement Planning (DRP)
Strategi Mengatasi Tantangan Logistik di Sistem Hub and Spoke
Untuk mengatasi tantangan logistik ini, penerapan teknologi informasi yang canggih dan sistem manajemen yang terintegrasi adalah kunci. Penggunaan Azure Virtual WAN, misalnya, membantu mengurangi latensi antar spoke dan lintas wilayah, serta memungkinkan throughput agregat hingga 20Gbps. Dengan memanfaatkan sistem hub yang aman seperti Azure Firewall dan VWAN, risiko yang ditimbulkan oleh kesalahan konfigurasi dapat diminimalkan.
Solusi distribusi lainnya termasuk pemisahan fokus antara TI pusat (SecOps, InfraOps) dan beban kerja (DevOps) untuk memaksimalkan efisiensi. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan bahwa kontrol pusat tetap ketat sementara beban kerja dapat berjalan dengan optimal. Pendekatan ini juga memungkinkan pemisahan lalu lintas berdasarkan kebutuhan yang spesifik, sehingga distribusi menjadi lebih efektif.
Dengan strategi-strategi ini dan fokus pada manajemen jaringan distribusi yang solid, tantangan dalam model hub and spoke dapat diatasi dengan lebih efektif, memastikan kelancaran dalam pengiriman barang dan jasa.
Baca juga : Apa Itu Bill of Lading dan Fungsinya dalam Pengiriman
Penggunaan Teknologi Aplikasi Distributor
Penggunaan teknologi aplikasi distributor memegang peranan penting dalam mendukung efektivitas model hub and spoke. Dalam era digital saat ini, aplikasi distributor memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi dan menyederhanakan proses pengiriman, memonitor kinerja jaringan distribusi, serta melakukan analitik prediktif. Teknologi ini memberi perusahaan solusi teknologi logistik yang dapat meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Salah satu manfaat teknologi distribusi adalah kemampuannya dalam menyatukan berbagai proses logistik menjadi satu platform terintegrasi. Misalnya, PT. Pos Indonesia, yang dikenal dalam industri logistik nasional, menggunakan teknologi ini untuk mengelola pengiriman barang, layanan uang, dan layanan agen. Melalui solusi teknologi logistik, PT. Pos Indonesia dapat menyelaraskan operasi mereka dengan kebutuhan e-commerce yang semakin meningkat, sekaligus mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Aplikasi distributor modern juga menawarkan fleksibilitas dan kapasitas yang cukup untuk memenuhi tuntutan proses distribusi. Dengan teknologi aplikasi distributor, bisnis dapat mengidentifikasi kendala logistik dengan lebih cepat dan mengubah strategi mereka secara real-time. Ini sangat penting dalam memastikan bahwa setiap pengiriman mencapai tujuan tepat waktu dan dalam kondisi terbaik.
Secara keseluruhan, penerapan teknologi aplikasi distributor tidak hanya membantu dalam menyederhanakan pekerjaan sehari-hari tetapi juga memberikan keuntungan jangka panjang melalui solusi teknologi logistik yang inovatif. Teknologi ini mendukung perusahaan dalam mengambil keputusan strategis yang lebih baik, berdasarkan data analitik yang akurat, sehingga memastikan bahwa operasi logistik berjalan lebih efisien dan responsif terhadap perubahan pasar.
Kesimpulan
Setelah membahas berbagai aspek tentang sistem hub and spoke, jelaslah bahwa model distribusi efisien ini menawarkan beragam manfaat bagi logistik dan distribusi. Mulai dari efisiensi biaya hingga pengurangan emisi karbon, sistem ini telah terbukti mampu mengoptimalkan operasional pada berbagai industri. Implikasi praktisnya di lapangan juga semakin ditingkatkan dengan penerapan teknologi canggih seperti AWS Transit Gateway, yang menawarkan solusi terkelola dan skalabilitas tinggi untuk meningkatkan performa logistik.
Dalam hal optimasi logistik, peran teknologi sangat penting. AWS Transit Gateway, misalnya, membantu pengurangan kompleksitas kebijakan perutean dan mengoptimalkan efisiensi jaringan. Dengan memusatkan perutean lalu lintas melalui satu hub, perusahaan bisa mendapatkan kontrol operasional yang lebih baik dan pengeluaran yang lebih dapat diatur. Implementasi topologi hub and spoke juga mempermudah penghubungan jaringan privat seperti Cloud Privat Virtual (VPC) dan jaringan on-premise, yang meningkatkan operabilitas, skalabilitas, dan kontrol.
Untuk membantu bisnis Anda tumbuh lebih cepat dan efisien, pertimbangkan penggunaan software distributor yang dirancang khusus untuk mendukung model hub and spoke. Dengan software distributor EQUIP, Anda dapat mengotomatisasi dan mengoptimalkan seluruh proses distribusi, dari perencanaan rute hingga pelacakan pengiriman secara real-time. Dapatkan demo gratis hari ini dan lihat bagaimana software distributor dapat membawa bisnis Anda ke level berikutnya!