Mengenal 9 Prosedur Audit dan Pentingnya bagi Perusahaan Anda

Bagi sebuah perusahaan, kejelasan arus transaksi dan keberadaan aset menjadi salah satu hal penting untuk Anda ketahui. Mengapa demikian? Tentu karena Anda harus memastikan bahwa data yang ada benar-benar sesuai dengan kenyataan di lapangan. Untuk itu, Anda memerlukan seorang auditor yang menerapkan prosedur audit dengan tepat agar memperoleh bukti secara akurat.

Prosedur audit adalah metode yang dilakukan oleh auditor dalam mengumpulkan dan menganalisis data-data untuk mencapai hasil audit. Seperti yang kita ketahui, objek pelaksanaan metode ini adalah laporan dan aspek keuangan lainnya. Namun lebih dari itu, prosedur audit juga dapat digunakan untuk menilai apakah kinerja karyawan sudah sesuai dengan value dan Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku.

Ringkasnya, hasil prosedur audit dapat menjadi indikator sehat atau tidaknya perusahaan Anda. Maka dari itu, pahami dan ketahuilah terlebih dahulu prosedur audit secara mendetail.

Daftar Isi

    DemoGratis

    Jenis Prosedur Audit yang Dapat Dilakukan

    Sebelum melakukan audit, sebaiknya Anda memahami terlebih dahulu bagaimana kondisi lingkungan dan kinerja perusahaan. Dengan demikian, Anda bisa menyesuaikan jenis prosedur audit mana yang sedang Anda butuhkan saat ini. Berikut adalah jenis prosedur audit:

    1. Audit internal

    Seperti namanya, audit internal dilakukan oleh auditor yang berasal dari pihak internal perusahaan. Dalam hal ini, bagian dari perusahaan Anda sendiri lah yang akan menilai dan mengevaluasi dokumen sebagai bukti utama. Jika Anda memilih jenis audit internal, Anda harus memastikan bahwa auditor dapat dipercaya dan bersikap objektif.

    Berdasarkan data dari Linford, fokus utama audit internal adalah mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian internal atas tata kelola, operasi, dan sistem informasi perusahaan untuk memenuhi hal-hal berikut:

    • Pencapaian tujuan strategis organisasi;
    • Reliability dan integritas informasi keuangan dan operasional;
    • Efektivitas dan efisiensi operasi dan program;
    • Menjaga aset; dan
    • Ketaatan terhadap hukum, peraturan, kebijakan, prosedur, dan kontrak.

    2. Audit eksternal

    Berbeda dengan audit internal, jenis audit ini merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak di luar perusahaan Anda. Biasanya, perusahaan akan meminta bantuan badan eksternal audit yang bekerja di bawah Kantor Akuntan Publik.

    Perlu Anda ketahui bahwa auditor eksternal harus bersifat independen dan objektif agar dapat berlaku adil tanpa terpengaruh oleh pihak manapun. Untuk mengawali proses audit, perusahaan atau organisasi akan mengadakan kontrak terlebih dahulu dengan pihak audit eksternal. Kemudian perusahaan memberikan akses data dan sumber daya kepada auditor untuk memenuhi persyaratan audit.

    Baca juga: Peluang dan Tantangan Industri Kreatif dalam Era Digitalisasi

    Sembilan Prosedur Audit untuk Mendapatkan Hasil yang Akurat

    Jenis Prosedur Audit

    Setelah adanya kesepakatan dari dua pihak, auditor akan memulai proses dengan membuat perencanaan yang meliputi penetapan jadwal audit dan pengumpulan dokumen sebagai bukti krusial. Sampai di sini, Anda tidak perlu khawatir karena auditor akan bekerja sesuai dengan prosedur audit.

    Dengan demikian, proses audit dapat berjalan lancar tanpa adanya kecurangan dari pihak manapun. Hal ini tentu akan memberikan pengaruh terhadap hasil audit. Jika auditor menerapkan semua prosedur yang berlaku, hasil akhir audit pun akan lebih akurat.

    Maka, pastikan bahwa prosedur audit benar-benar dijalankan agar tidak merugikan perusahaan Anda. Secara keseluruhan, terdapat sembilan prosedur audit yang perlu Anda ketahui, meliputi:

    1. Inspeksi (Inspection)

    Langkah pertama adalah inspeksi yang berarti memeriksa sekaligus verifikasi dokumen atau kondisi fisik sesuatu secara terperinci. Menurut Wikiaccounting, 60% pekerjaan audit melibatkan prosedur ini.

    Misalnya, auditor memeriksa faktur penjualan yang tercatat dalam laporan keuangan. Mereka akan mencocokkan apakah faktur benar-benar sesuai dengan barang yang diterima. Dari kegiatan inilah nantinya auditor dapat melakukan evaluasi.

    2. Pengamatan (Observation)

    Auditor akan bekerja dengan mengamati seluruh kegiatan yang ada di perusahaan Anda secara random. Mulai dari lingkungan, kinerja klien, hingga perhitungan fisik jumlah aset dan barang. Dalam hal ini, dapat Anda ketahui bahwa objek pengamatan auditor mencakup proses, prosedur, dan karyawan perusahaan.

    Tugas auditor tidak hanya meminta klien untuk mengkonfirmasi benar atau tidaknya mereka dalam menjalankan operasional bisnis. Namun, auditor akan memberikan penilaian serta menegaskan bagaimana klien menjalankan operasional bisnisnya. Bahkan lebih dari itu, auditor juga menjadi pihak yang berwenang dalam melakukan perhitungan persediaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui prosesnya secara langsung.

    3. Konfirmasi (Confirmation)

    Prosedur selanjutnya, auditor akan menyelidiki dan mencari informasi dari pihak-pihak terkait di luar dari pihak klien. Tujuannya untuk mendapatkan konfirmasi eksternal sebagai salah satu bukti audit. Seperti yang kita ketahui, bukti audit tentu akan lebih valid jika auditor juga mengandalkan sumber di luar lingkup klien.

    Auditor akan mengawali prosedur ini dengan memilih pihak dan informasi yang sesuai. Dengan begitu, kontrol atas permintaan konfirmasi eksternal akan tetap terjaga. Poin penting yang perlu Anda ingat adalah bukti audit berdasarkan konfirmasi harus bersifat tertulis, seperti di kertas, elektronik, dan media lainnya.

    Baca juga: Pengertian dan Pentingnya Rekapitulasi Jurnal Akuntansi

    4. Permintaan keterangan (Enquiry)

    Adanya konfirmasi eksternal, auditor hanya akan mendapatkan bukti audit dalam bentuk tertulis. Namun pada prosedur keempat ini, auditor bisa mendapatkan keterangan secara lisan.

    Sasarannya adalah mereka yang memiliki informasi, baik di dalam maupun di luar entitas. Misalnya terkait jumlah persediaan barang yang tersisa, auditor dapat mengajukan permintaan keterangan kepada karyawan dan manajemen gudang. Selain itu, auditor juga dapat meminta keterangan pada pihak yang memasok barang-barang tersebut kepada klien.

    5. Penelusuran (Tracing)

    Dari data dan informasi yang telah berhasil dikumpulkan, Auditor akan melakukan tracing dokumen dari proses awal hingga akhir. Prosedur kelima ini sangat penting untuk memberikan kelengkapan data agar tidak ada yang terlewat.

    Dengan menelusuri semua dokumen, auditor juga akan memastikan bahwa informasi yang tercatat sudah benar. Setelah itu, barulah auditor dapat melanjutkan proses audit ke tahapan selanjutnya.

    6. Perhitungan (Accounting)

    Auditor melakukan perhitungan dari bukti fisik yang sudah terkumpul. Objek yang menjadi perhitungan meliputi ketersediaan barang-barang, jumlah kas dan catatan menyeluruh, dan dokumen pendukung lainnya.

    Dari perhitungan itulah auditor akan melihat jumlah data untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi bukti fisik kuantitas. Hasil dari evaluasi tersebut akan mendukung kelengkapan data dan catatan akuntansi.

    7. Scanning

    9 Prosedur Audit

    Scanning adalah melihat hasil perhitungan data dan dokumen pendukung proses audit. Dengan prosedur ini, auditor dapat melihat unsur-unsur yang belum bahkan tidak sesuai dengan catatan. Untuk itu, sesegera mungkin auditor akan melakukan penyelidikan lebih detail terkait hal tersebut.

    8. Pelaksanaan ulang (Reperforming)

    Pelaksanaan ulang berarti bahwa auditor harus melakukan pengulangan proses perhitungan dan rekonsiliasi dari pihak klien. Langkah ini dapat mengacu pada prosedur analitis audit yang mereview data secara menyeluruh.

    Auditor juga akan menggunakan catatan klien untuk menjadi bahan analisis keterkaitan antara data keuangan dan nonkeuangan. Dari prosedur analitis audit itulah kemudian auditor mendapatkan evaluasi terhadap semua aspek informasi.

    9. Pelaporan hasil audit

    Prosedur terakhir adalah pelaporan hasil audit. Auditor yang telah menyelesaikan rangkaian prosedur mulai dari pengumpulan data hingga penyelidikan dan pengujian akan memperoleh data akhir sebagai hasil audit. Dalam prosesnya, tentu auditor selalu berupaya untuk mendapatkan hasil secara akurat.

    Auditor akan menyerahkan hasil audit, termasuk data yang tidak sesuai atau tidak wajar dengan catatan klien. Terlepas dari itu, semua data temuan dapat menjadi bahan evaluasi bagi proses operasional bisnis pihak perusahaan.

    Baca juga: Pahami Pentingnya Financial Planning bagi Bisnis Anda!

    Kapan Audit Biasanya Dilakukan?

    Setelah mengetahui prosedur audit, pertanyaan selanjutnya adalah kapan audit dapat Anda lakukan? Seperti yang kita pahami, audit merupakan poin penting untuk melihat bagaimana kondisi suatu perusahaan. Maka dari itu, proses audit menjadi hal yang perlu Anda lakukan.

    Untuk melakukan audit, tidak ada perhitungan khusus dalam menetapkan waktu atau frekuensi pelaksanaannya. Selama periode satu tahun, Anda bisa melakukan audit kapan saja. Misalnya, per kuartal, dua kali dalam setahun, atau bahkan setiap bulan. Anda bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada di perusahaan Anda.

    Namun, untuk melihat kinerja perusahaan Anda bisa melakukan audit di awal tahun. Idealnya pada bulan Januari sampai Maret. Proses audit membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu dalam hitungan bulan. Tidak perlu khawatir karena hasil audit bisa Anda dapatkan sesuai dengan jangka waktu yang tertera dalam perjanjian kontrak kedua pihak.

    Pada dasarnya, semakin sering Anda melakukan audit tentu akan semakin baik. Mengapa demikian? Karena hasil audit akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja perusahaan ke arah lebih baik.

    Dengan tujuan yang sama, perusahaan dapat melakukan audit eksternal dalam jangka waktu setahun sekali. Namun, pelaksanaannya tetap melihat adanya kebutuhan perusahaan. Jika memang benar-benar perlu Anda lakukan, pastikan bahwa Anda memilih auditor yang tepat.

    Accounting

    Kesimpulan

    Seperti penjelasan tersebut, prosedur audit merupakan langkah-langkah penting dalam mencapai target audit. Bertumpu pada data dan dokumen yang menjadi perhitungan, Anda akan memperoleh hasil yang tepat.

    Tentu prosedur audit tidak bisa Anda terapkan jika hanya mengandalkan perhitungan manual saja. Untuk itu, Anda memerlukan aplikasi akuntansi dari EQUIP sebagai solusi perhitungan akurat. Sistem kami bekerja dengan membantu pemaksimalan proses audit secara otomatis untuk mencegah adanya kecurangan dari pihak-pihak tertentu. Coba demo gratis sekarang!

    Aruna Citra Dewi Kartini
    Aruna Citra Dewi Kartini
    A highly motivated and tech-savvy individual with a demonstrated ability to produce high-quality content that engages audiences and achieves marketing goals.

    Artikel Terkait

    Baca Juga

    Forbes
    Hospitality Product

    Sistem ERP EQUIP menyederhanakan proses bisnis kami mulai dari pengadaan hingga pengiriman barang.

    Coba Gratis
    One Mart
    Supermarket

    Dengan software EQUIP, kami bisa dengan mudah menyelesaikan setiap pesanan hanya dalam hitungan menit.

    Coba Gratis
    Bee Choo
    Beauty Treatment Product

    EQUIP memudahkan pengelolaan inventaris, keuangan, penjualan, pembelian di satu sistem sehingga mudah dilacak.

    Coba Gratis
    Icon EQUIP

    Gabriella
    Balasan dalam 1 menit

    Gabriella
    Ingin Demo Gratis?

    Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami.
    628111775117
    ×

    Gabriella

    Active Now

    Gabriella

    Active Now