Sebagai pebisnis, penting untuk memahami perjalanan produk Anda, mulai dari awal hingga akhir. Siklus hidup produk, atau product life cycle, adalah kunci untuk strategi pemasaran yang jitu. Setiap produk memiliki tahapan yang berbeda, dan memahami tahapan ini dapat membantu Anda menentukan strategi yang tepat untuk memaksimalkan penjualan dan mencapai target.
Penurunan penjualan tiba-tiba bukan berarti produk Anda buruk. Bisa jadi, konsumen sudah bosan dengan jenis produk tersebut. Mari pelajari lebih lanjut tentang siklus hidup produk dan contoh analisisnya untuk membantu Anda membuat strategi pemasaran yang lebih efektif!
Pengertian Product Life Cycle
Product life cycle, atau siklus hidup produk, adalah perjalanan setiap produk sejak diluncurkan hingga akhir. Setiap tahapan memiliki keunikan, permintaan, dan tantangan tersendiri. Terdapat 4 tahapan dari siklus hidup produk berupa tahap pengenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan.
Mengapa Perusahaan Perlu Memahami Product Life Cycle?
Memahami siklus hidup produk membantu perusahaan menentukan strategi pemasaran yang tepat. Tidak hanya itu, perusahaan juga bisa menggunakannya untuk merencanakan waktu peluncuran produk baru, meningkatkan kualitas produk yang ada, atau bahkan memutuskan untuk menghentikan produk yang sudah turun penjualannya. Dengan memahami siklus hidup produk, perusahaan dapat meraih kesuksesan jangka panjang.
Terdapat beberapa strategi siklus hidup produk untuk memaksimalkan target pemasaran Anda agar tercapai:
- Pentingnya Anda merencanakan beberapa produk sekaligus dan membuat beberapa rencana kedepan saat uji coba produk yang tidak dapat diprediksi.
- Setelah Anda merencanakannya, Anda merilis produk secara bertahap satu per satu sesuai kebutuhan dan minat pasar, sehingga dapat fokus memaksimalkan produk sampai berhasil.
- Pentingnya mempelajari reaksi masyarakat terhadap jenis produk serupa untuk proses evaluasi yang mengetahui keberhasilan atau kegagalan suatu produk dan dapat mengambil keputusan dari hasil evaluasi.
- Melakukan promosi yang gencar selama produk laris manis. Memperbarui strategi promosi saat minat beli produk sudah menurun atau tidak laku.
- Bersiap untuk merilis produk berikutnya saat pelanggan sudah mulai bosan dan jenuh, harus membawa suasana produk yang baru untuk meningkat minat beli konsumen datang kembali.
Baca juga : Pengertian dan Pentingnya Produk Sampingan dalam Bisnis
Tahapan Product Life Cycle
Setelah memahami pentingnya siklus hidup produk (product life cycle) bagi pencapaian target bisnis, mari kita pelajari tahapan-tahapannya untuk strategi pemasaran yang optimal.
Pemahaman terhadap tahapan siklus hidup produk ini membantu Anda menjaga kelangsungan bisnis, bahkan saat produk Anda mengalami penurunan penjualan. Dengan mengetahui tahapan ini, Anda dapat mencari solusi dan ide pengembangan produk untuk jangka panjang.
1. Introduction (Tahap Pengenalan)
Tahap pertama yaitu pengenalan atau introduction pada sebuah perusahaan yang mengembangkan pasar dengan mengenalkan produk kepada masyarakat secara luas. Pada tahap ini membutuhkan biaya pemasaran yang cukup tinggi karena untuk membangun kesadaran produk dan memperkenalkannya kepada masyarakat. Tahapan ini juga dapat dikatakan sebagai tahap yang paling krusial sebagaimana yang menjadi penentu apakah khalayak menerima atau mengabaikan produk Anda. Cara-cara yang perlu Anda perhatikan pada langkah ini adalah:
- Menetapkan merk dan kualitas produk yang baru untuk menjamin pasar
- Memilih model distribusi untuk memasarkan produk Anda
- Melakukan kebijakan dengan menetapkan harga rendah di awal untuk masuk ke pasar meskipun dengan sedikit persaingan dan harga pemasaran yang terbilang cukup tinggi
- Mempromosikan produk dengan mengarahkan pada kelompok target tertentu, seperti seminar online, webinar, dan sebagainya.
Baca juga: Pengembangan Produk Baru: Proses dan Praktik Terbaik
2. Growth (Tahap Pertumbuhan)
Tahapan kedua adalah pertumbuhan karena produk banyak peminatnya dan Anda berupaya untuk meningkatkan atau meluaskan target pasar. Menciptakan produk yang kreatif dan inovatif agar dapat bersaing pada skala yang lebih tinggi sehingga permintaan tinggi. Produksi juga harus digencarkan dan pendapatan berbanding lurus terus naik. Akan tetapi, pada tahap ini kompetisi terbilang cukup tinggi apalagi harus bersaing dengan pebisnis yang sudah lama berdiri. Poin yang perlu Anda perhatikan agar produk Anda dapat berkembang pesat, yaitu:
- Menjaga kualitas produk dan menambahkan pelayanan yang nyaman
- Meningkatkan distribusi dan mencari cara yang baru untuk memasukkan produk ke dalam rak yang lebih cepat
- Menjaga harga pada level yang baik untuk menjaga pertumbuhan penjualan
- Mengadakan kampanye atau promosi produk yang ditujukan kepada masyarakat luas dan meningkatkan target pasar.
3. Maturity (Tahap Kematangan)
Pada tahap yang matang, penjualan akan stabil atau mendatar. Munculnya persaingan pasar yang meningkat, sehingga perlu meningkatkan fitur atau layanan yang pada produk dengan melihat kritik dan masukan konsumen untuk mempertahankan pangsa pasar agar tidak cepat kendor. Meskipun ada dari beberapa pebisnis yang mengalami penjualan produk pada titik tertinggi di tahap ini, namun harga cenderung turun untuk tetap kompetitif. Pada tahap ini untuk biaya produksi juga cenderung menurun karena lebih efisien dalam proses pengerjaannya. Pebisnis biasanya tidak terlalu membutuhkan budget tambahan pada tahap ini. Tahapan ini Anda perlu memperhatikan beberapa kegiatan, antara lain:
- Menambahkan fitur yang membuat produk Anda beda dari para kompetitor dalam lingkup pasar yang sama
- Melakukan peninjauan saluran distribusi dan menggunakan intensif yang mendorong toko untuk menyimpan produk Anda daripada pendatang baru
- Membuat potongan harga atau diskon untuk melawan persaingan
- Melakukan promosi yang baru dan berbeda bertujuan untuk menunjukkan perbedaan antar produk
4. Decline (Tahap Penurunan)
Tahapan terakhir yaitu penurunan siklus hidup produk yang berkaitan dengan penurunan pendapatan karena kebosanan pasar, persaingan yang semakin ketat, dan menurunnya minat beli masyarakat terhadap suatu produk. Pada tahap ini perusahaan memiliki beberapa pilihan antara menghentikan produk, menjual hak produksi ke bisnis lain yang dapat lebih bersaing, atau mempertahankan produk dengan menambahkan fitur baru yang inovasi agar pelanggan tidak mudah bosan dan jenuh dengan fitur yang ditawarkan sebelumnya. Selain cara-cara tersebut, Anda dapat mulai memasuki target pasar baru melalui ekspor yang dapat menjangkau beberapa target negara yang cocok dan membutuhkan produk Anda. Anda dapat melakukan beberapa hal:
- Mengurangi biaya, produksi, dan menyimpannya hanya untuk segmen target tertentu
- Menjaga produk agar tetap di pasar dengan memperbaiki fitur kegunaan yang baru agar konsumen tidak mudah jenuh dan bosan
- Menghentikan penjualan produk ke perusahaan lain jika sudah tidak mendapatkan keuntungan atau malah merugi.
Baca juga: Research and Development (R&D): Pendorong Pertumbuhan Bisnis
Contoh Analisis Siklus Hidup Produk
Produk yang akan menjadi contoh analisis adalah produk Teh Botol Sosro yang terkenal oleh berbagai masyarakat pada masanya. Dengan tagline yang familiar ‘apapun makanannya, minumnya tetap Teh Botol Sosro’ yang menjadi daya tarik dan minat di semua kalangan masyarakat. Banyaknya masyarakat yang mengenal tagline tersebut karena harga Teh Botol Sosro yang terbilang relatif murah dan sering terdapat pada acara seminar, rapat, pentas seni, konser, hajatan, dan lain-lain pada acara skala besar dan kecil.
Teh Botol Sosro dapat memasuki pasar untuk semua kalangan usia dan derajat sosial masyarakat karena harga yang relatif murah dan cara Teh Botol Sosro memasuki pasarnya mulai dari skala pentas seni sekolah hingga acara konser yang dalam jumlah banyak orang. Oleh karena itu, permintaan dari konsumen semakin meningkat dan meluas. Meskipun di awal pengenalan produk mengeluarkan biaya yang cukup tinggi, namun perusahaan sudah memperoleh banyak keuntungan dari hasil produk yang banyak peminat oleh masyarakat luas.
Meski sudah mendapatkan keuntungan, Teh Botol Sosro tidak serta merta meninggalkan promosinya. Seiring berjalannya waktu, Teh Botol Sosro sudah mulai tergeser dengan munculnya produk pesaing, yaitu Teh Kotak. Jenis produk yang dijual sama, sama-sama menjual teh kemasan, namun memberikan value atau nilai yang berbeda pada kemasan dan bentuknya. Masyarakat pun mulai tertarik dengan produk yang baru, sehingga terjadi penurunan penjualan Teh Botol Sosro.
Dalam mengatasi hal seperti ini, perusahaan Teh Botol Sosro harus menciptakan model, rasa, varian, dan cara pengiklanan yang baru. Sehingga konsumen dapat melihat ada yang berbeda dari produk Teh Botol Sosro. Membuat inovasi, menciptakan berbagai macam kemasan seperti botol 1 liter, botol 330ml, kemasan kotak 1 liter, kotak 225ml, serta menciptakan Teh Botol Sosro dalam kemasan kaleng. Dengan adanya inovasi yang baru dari Teh Botol Sosro, nama dan merk masih dapat tetap eksis sampai saat ini.
Baca juga: Apa Itu Forecasting Penjualan?
Kesimpulan
Product Life Cycle (PLC) adalah sebuah konsep penting bagi setiap pebisnis. Dengan memahami PLC, Anda dapat mengetahui perjalanan produk Anda, mulai dari diluncurkan hingga akhir. Pengetahuan ini sangatlah penting untuk membuat strategi pemasaran yang tepat di setiap tahapan PLC.
PLC membantu Anda mengetahui di mana posisi bisnis Anda saat ini, sehingga Anda dapat membuat rencana pemasaran yang efektif. Anda juga dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko yang mungkin terjadi, serta memprediksi masa depan bisnis Anda.
EQUIP ERP adalah software yang dapat membantu Anda mengoptimalkan bisnis Anda di semua tahap PLC. Dengan EQUIP ERP, Anda dapat mengelola aspek-aspek operasional bisnis dengan mudah dan otomatis secara terintegrasi. Hubungi tim profesional EQUIP ERP untuk demo gratis dan temukan bagaimana software ini dapat membantu Anda mencapai kesuksesan!
Pelajari tentang software manufaktur terbaik untuk bisnis Anda di Indonesia.