Dalam bisnis yang bergerak dalam bidang apapun, pasti memerlukan akuntansi. Dalam proses akuntansi, kita harus membuat beberapa catatan penting dari sebuah transaksi perusahaan. Catatan- catatan tersebut adalah jurnal, buku besar, dan buku pembantu. Salah satu prinsip dasar dalam akuntansi yang perlu kita ketahui adalah metode pencatatan transaksi keuangan. Metode pencatatan transaksi yang paling sering digunakan dalam akuntansi terbagi menjadi dua, yaitu sistem pembukuan tunggal (single entry) dan sistem pembukuan berpasangan (double entry).
Namun, sistem pembukuan tunggal jarang digunakan oleh para akuntan karena sulit untuk di analisa. Hal itulah yang akhirnya membuat para akuntan banyak menggunakan metode sistem pembukuan berpasangan. Metode ini di nilai lebih ramah dan lebih mudah untuk mereka terapkan ketika sedang melakukan siklus akuntansi.
Sistem pembukuan berpasangan (double entry) adalah sistem akuntansi yang saat ini paling banyak menjadi dasar dari seluruh aktivitas pembukuan, yang di dalamnya terdapat dua kolom untuk diisi, yaitu debit dan kredit. Dalam artikel ini akan membahas mengenai pengertian sistem pembukuan berpasangan, kelebihan serta cara menerapkannya, berikut penjelasanya.
Pengertian Sistem dan Metode Pembukuan Berpasangan
Sistem pembukuan berpasangan merupakan metode yang dalam setiap transaksi keuangannya akan menampilkan dua efek secara bersamaan. Efek pertama adalah kolom kredit dan efek kedua adalah kolom debit, yang mana kedua kolom tersebut harus memiliki total nilai yang sama atau seimbang.
Sebagai contoh, pada sebuah perusahaan melakukan transaksi pembelian persediaan barang secara tunai, transaksi tersebut akan mempengaruhi dua akun, yaitu bertambahnya debit pada akun persediaan dan berkurangnya jumlah uang kas yang mempengaruhi sisi kredit. Prinsip ini dikenal dengan prinsip dualitas.
Karena debit tidaklah selalu bertambah, dan kredit pun tidak selamanya harus berkurang. Setiap akun akan mempunyai posisi normal pada kedua sisi kolomnya. Kolom debit akan tercatat ketika ada kondisi aset atau adanya peningkatan biaya dan kolom kredit akan terisi ketika terjadi peningkatan modal dan liabilitas.
Baca juga:Â Pengertian dan Pentingnya Rekapitulasi Jurnal Akuntansi
Kelebihan Penggunaan Sistem Pembukuan Berpasangan
Sebagian besar bisnis kelas menengah ke atas dan bisnis berskala besar sudah menggunakan sistem pembukuan berpasangan untuk melacak pemasukan, pengeluaran, serta aset dan liabilitas perusahaannya. Beberapa perusahaan sangat membutuhkan Sistem pembukuan double entry ini yang memang berfungsi untuk membuat laporan aset dan liabilitas atau neraca.
Dengan sistem akuntansi ini, maka akan membuat setiap perhitungan transaksi menjadi lebih akurat karena mampu menunjukan informasi seluruh saldo akun. Sehingga, akan melacak seluruh kesalahan yang terjadi dengan lebih mudah. Selain itu, sistem pembukuan double entry pun mampu meminimalisir setiap kesalahan yang terjadi akibat kesalahan manusia atau human error terlebih lagi jika dibantu dengan aplikasi pembukuan keuangan.
Cara Kerja Sistem Pembukuan Berpasangan
Adanya sistem pembukuan berpasangan ini adalah untuk selalu menjaga keseimbangan atau persamaan akuntansi, yaitu dari Liabilitas ditambah Ekuitas Pemilik, maka menghasilkan Assets. Persamaan dalam konteks tersebut contohnya transaksi pembelian inventory. Maka, biaya transaksi liability yang menyebabkan penurunan ekuitas pemilik melalui pencairan uang tunai untuk membayar transaksi pembelian inventory.
Lebih jelasnya, Apabila perusahaan menerima dana pinjaman dari bank, maka kita akan menambahkan saldo kas pada kolom debit. Kolom kredit bertambah dalam pencatatan sebagai pinjaman bank. Kesimpulannya, uang pinjaman bank meningkatkan aset dan juga menambahkan liabilitas.
Saat perusahaan menjual barang kepada konsumen secara tunai, perusahaan akan mencatatkan pendapatan dengan menambah kolom kredit dan mencatatkan kas pada kolom debit imbas dari penambahan aset penjualan barang tersebut.
Saat melakukan pembayaran tagihan, perusahaan mencatatkan biaya penggunaan sebagai debit yang bertambah dan kas sebagai kredit. Hal ini karena, penggunaan uang tunai atau kas untuk melakukan pembayaran tagihan tersebut. Termasuk saat perusahaan ingin melakukan investasi maka perusahaan akan mencatat proses investasi sebagai debit dan penambahan kolom kredit pada nilai modal atau ekuitas.
Baca juga: Software Aplikasi Akuntansi yang Wajib Digunakan oleh Setiap Bisnis
Penerapan Sistem Pembukuan Berpasangan Pada Bisnis
Dalam pembuatan catatan keuangan untuk bisnis, Anda perlu membuat daftar terperinci atau bagan akun. Jika bagan akun sudah siap, dapat menggunakan bagan akun sebagai titik referensi setiap dua atau lebih akun yang terpilih. Hal ini berfungsi untuk memasukkan transaksi ke dalam buku besar.
Saat ini, Anda dapat menghapus akun yang jika merasa tidak perlu menggunakanya serta menambahkan lebih banyak bagan akun yang sekiranya memang perlu. Biasanya, entri pertama mengisi akun yang termasuk dalam debit. Kemudian, baris berikutnya mengisi akun yang termasuk dalam kredit.
Untuk mendeskripsikan lebih jelas lagi mengenai sistem pembukuan berpasangan, berikut beberapa contoh penerapannya yang sering dilakukan dalam bisnis:
- Membeli peralatan dengan uang tunai akan menunjukkan debit untuk peralatan dan kredit untuk uang tunai, yang menghasilkan penurunan aset.
- Menjual barang dagang secara tunai kepada pelanggan, maka debitnya adalah kas, sedangkan kreditnya adalah pendapatan.
- Menerima bunga saat setoran uang ke bank akan menghasilkan debit untuk uang tunai yang masuk, sedangkan kreditnya adalah pendapatan keuangan. Hal ini berarti adanya peningkatan pendapatan.
- Menerima pinjaman dari bank akan menjadi debit untuk kas yang masuk, sedangkan kreditnya akan masuk ke rekening sebagai pinjaman bank. Hal ini berarti debit menghasilkan peningkatan aset, sedangkan kredit akan meningkatkan liabilitas (utang).
- Mengeluarkan biaya untuk investasi saham akan menjadi debit, dan kreditnya untuk modal saham yang akan meningkatkan ekuitas (modal). Hal ini berarti debit akan menghasilkan peningkatan aset.
Meskipun secara umum terlihat memang mudah, entri-entri tersebut dapat menjadi semakin kompleks ketika lebih dari dua akun terlibat.
Baca juga:Â Rumus Bunga Tunggal: Pengertian dan Cara Menghitungnya
Kesimpulan
Dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan, perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini memiliki keistimewaan dalam mencatatkan transaksi keuangan karena prinsip dualitasnya yang mempengaruhi kolom debit dan kredit. Banyak keuntungan yang didapatkan ketika perusahaan menerapkan sistem pembukuan ini, diantaranya adalah pencatatan transaksi lebih akurat, memudahkan proses audit, informasi transaksi yang lengkap hingga mampu mendeteksi penipuan. Oleh karena itu banyak perusahaan menerapkan sistem pembukuan ini.
Saat ini, sudah banyak aplikasi atau software yang memberikan kemudahan dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan. Salah satunya adalah EQUIP yang dapat menjadi pilihan dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan perusahaan untuk menunjang bisnis Anda. EQUIP hadir sebagai penyedia software akuntansi yang tak hanya bisa melakukan pencatatan transaksi keuangan perusahaan tetapi bisa menunjang keseluruhan operasional bisnis perusahaan milik anda.
Software akuntansi EQUIP merupakan sistem accounting yang bertujuan untuk mempermudah pencatatan transaksi bisnis yang umumnya kerap menggunakan metode manual. Dilengkapi dengan berbagai jenis fitur yang perusahaan butuhkan dalam proses pengelolaan finansial, seperti manajemen faktur dan pembayaran, manajemen nota kredit dan debit, pembuatan berbagai laporan keuangan, dan lainnya. Coba demo gratis sistem accounting -nya di sini.