Perkembangan zaman saat ini memaksa kita untuk terus berpikir maju dan beradaptasi dengan keadaan yang ada. Salah satunya dengan kemunculan fintech atau financial technology yang merupakan penyedia layanan keuangan secara praktis, efisien, dan ekonomis. Banyaknya perusahaan financial technology di era digital tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak didukung dengan penggunaan software akuntansi terbaik.
Fintech sangat cocok menjadi bagian dari gaya hidup yang serba praktis. Masyarakat dapat lebih menghemat waktu dan tidak perlu mengantri di ATM hanya untuk mengambil dan melakukan transaksi. Namun, sebagai pelaku usaha yang bergerak pada bidang ini tentunya Anda harus rutin melakukan pengecekan terkait riwayat transaksi. Sistem akuntansi terlengkap memampukan Anda sebagai pelaku bisnis untuk menyimpan dan mengecek data setiap saat.
Keberadaan perusahaan fintech dapat dikatakan sebagai inovasi baru pada industri keuangan non tunai yang praktis dan semakin diminati. menggunakan software akuntansi untuk mempermudah kegiatan transaksi tanpa perlu melewati proses manual. Perpaduan antara efektivitas dan teknologi memiliki dampak positif bagi masyarakat pada umumnya. Financial technology dapat menjangkau masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh perbankan konvensional.
Karena masyarakat sudah mulai beralih dengan pembayaran digital maka Anda perlu untuk mempertimbangkan sistem akuntansi dari EQUIP yang dapat mengotomatiskan pencatatan pembayaran dari pelanggan dalam satu platform yang terintegrasi. Bagi Anda yang masih bingung terkait financial technology maka ada baiknya untuk menyimak artikel ini sampai selesai.
Pengertian Financial Technology
Financial technology adalah jenis perusahaan jasa keuangan yang memanfaatkan teknologi sehingga kegiatan transaksi dapat berjalan dengan lebih mudah dan efektif. Selain itu, fintech juga dapat dikatakan sebagai segmen dunia startup yang memaksimalkan penggunaan teknologi untuk mempercepat berbagai aspek pelayanan keuangan.
Aspek pelayanannya antara lain dapat berupa pembayaran, transfer dana, pengumpulan dana, pinjaman, hingga pengelolaan aset. Munculnya fintech di tengah industri tidak mengherankan apabila bidang ini menjadi kebutuhan penting bagi banyak orang. Terutama mereka yang bergerak di bidang teknologi dan keuangan.
Baca juga: Apa Itu Startup dan Bagaimana Tips Sukses untuk Memulainya?
Manfaat Financial Technology bagi Perekonomian Indonesia
Adanya fintech di Indonesia tentunya memberikan dampak yang baik bagi negara ini. Berikut adalah beberapa manfaat dari fintech.
FinTech menunjang perkembangan startup keuangan
Maraknya perusahaan startup dengan layanan keuangan modern tentunya membawa pengaruh besar bagi aktivitas keuangan masyarakat. Namun seperti yang kita ketahui tidak semua bisnis startup dapat bertahan. Hanya yang mampu bersaing dan memberikan yang terbaik yang dapat terus berdiri dan maju.
Perusahaan startup memerlukan aplikasi yang dapat menunjang kegiatan bisnis agar terus berkembang. Akan tetapi tidak dapat kita pungkiri adanya software dengan harga yang mahal mengakibatkan pelaku usaha startup enggan menggunakannya.
FinTech sebagai alternatif investasi
Selain dapat berguna bagi kebutuhan pendanaan di kalangan masyarakat. Financial technology juga berperan untuk mengembangkan dana Anda dengan cara berinvestasi. Pada kasus ini Anda dapat menjadi kreditur atau pemberi pinjaman uang kepada orang lain yang membutuhkan uang dengan imbal hasil mulai dari 10% sampai 21% per tahun. Tentunya nilai tersebut jauh lebih besar jika Anda bandingkan dengan investasi deposito yang memiliki rata-rata imbal sebesar 7% per tahunnya.
Meminimalkan pengadaan pinjaman dengan bunga tinggi
Untuk membuka suatu usaha tentunya memiliki modal. Akan tetapi banyak pelaku bisnis yang mengalami kesulitan untuk melakukan pinjaman dana karena bunga yang tinggi. Adanya fintech dapat menjadi solusi dari permasalahan keuangan masyarakat. Untuk menghindari oknum berkedok perusahaan fintech, pastikan Anda hanya memilih platform yang telah mengantongi perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Contoh fintech dengan layanan keuangan pinjaman online adalah peer to peer (P2P) lending. Ini adalah platform yang mempertemukan antara debitur (peminjam) dengan kreditur (pemberi pinjaman). Financial technology OJK hingga bulan Agustus 2020 telah mengeluarkan izin bagi 157 perusahaan P2P. alternatif pendanaan ini dapat menjadi pilihan jika Anda merasa sulit untuk mendapatkan ACC untuk pengajuan permohonan pinjaman pada bank.
Perkembangan Financial Technology di Indonesia
perkembangan fintech bermula pada tahun 2006. Tetapi, hadirnya fintech di Indonesia tidak langsung mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.Pada tahun 2015 di bulan September, berdirilah sebuah organisasi bernama Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech). Kemunculan asosiasi ini memberikan dampak pada pertumbuhan perusahaan fintech di tanah air. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya nilai transaksi fintech di Indonesia.
Pada tahun 2016, nilainya mencapai USD 15,02 miliar atau sekitar Rp 202,77 triliun. BI juga memprediksi nilai transaksi uang elektronik (termasuk fintech di sistem pembayaran, e-money dan e-wallet) mencapai Rp 284 triliun pada 2021. Sementara dari data OJK, penyaluran pinjaman online dari perusahaan fintech lending per September 2021 sebesar Rp 262,9 triliun. Angka ini hampir sama dengan total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah sebesar Rp 285 triliun.
Jenis-jenis Financial Technology
Sedari tadi kita sudah membaca bahwa keberadaan fintech mengakibatkan munculnya berbagai inovasi produk fintech yang membantu aktivitas keuangan dan menunjang kehidupan masyarakat. Akan tetapi bentuk perusahaan fintech beragam untuk membantu berbagai kebutuhan layanan finansial penggunanya. Mulai dari membantu pengguna untuk menabung, meminjam uang hingga mencicil barang belanja. Berikut adalah jenis jenis fintech yang perlu Anda tahu.
Peer to peer
Jenis ini merupakan jasa keuangan yang menyediakan peminjaman uang. Dengan adanya P2P maka masyarakat dapat meminjam uang dengan lebih cepat secara online untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanpa harus melalui proses panjang yang sering kita temui di bank konvensional.
Namun, jangan lupa untuk selalu waspada terhadap fintech ilegal seperti pinjaman online tidak resmi yang berpotensi menipu nasabahnya. Pastikan Anda memilih pinjaman online yang legal yang terdaftar dalam OJK.
Baca juga: 3 Peluang Usaha Masa Kini yang Dapat Anda Lakukan dari Rumah
Clearing, payment, settlement
Jenis financial technology yang memberikan layanan sistem pembayaran baik yang diselenggarakan oleh industri perbankan maupun yang dilakukan Bank Indonesia. Seperti payment gateway(menghubungkan bisnis e-commerce dengan berbagai bank sehingga penjual dan pembeli dapat melakukan transaksi) atau e-wallet, dan dompet digital yang kini sudah banyak dipakai di pasaran. Contoh e-wallet yang sering kita temui yaitu OVO, GoPay, dan LinkAja.
Manajemen risiko dan investasi
Fintech menyebabkan proses investasi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan minim risiko. Contoh financial technology yang bergerak dalam bidang investasi adalah Bareksa, Cekpremi, dan Rajapremi.
Perusahaan tersebut memberikan layanan seperti robo advisor(perangkat lunak yang memberikan layanan perencanaan keuangan dan platform e-trading dan e-insurance. Meskipun minim risiko namun Anda tetap harus berhati-hati ketika memutuskan untuk berinvestasi.
Baca juga: Aplikasi Akuntansi Terbaik, Software Populer di Indonesia
Peran OJK dan Bank Indonesia bagi Financial Technology
OJK dan Bank Indonesia memiliki tugas yang saling berkaitan. BI sebagai lembaga makroprudensial yang bertugas untuk menjaga ketertiban lalu lintas pembayaran terkait fintech. memastikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya mengenai jaminan kerahasiaan data dan informasi konsumen lewat jaringan keamanan siber.
Sedangkan OJK melaksanakan wewenangnya sebagai lembaga yang memberikan aturan dan mengawasi perusahaan yang berbasis fintech. Selain itu juga bertugas untuk mengkaji dan mempelajari perkembangan fintech serta menyiapkan peraturan serta strategi pengembangannya. Para penyedia jasa layanan pinjaman berbasis IT harus melakukan registrasi keanggotaan ke OJK dengan syarat penyelenggara wajib menyediakan escrow account dan akun virtual di perbankan serta menempatkan data center di dalam negeri.
Kesimpulan
Financial technology memampukan masyarakat untuk melakukan kegiatan transaksi yang dapat berjalan dengan lebih mudah dan efektif. Teknologi yang modern mengakibatkan banyak bisnis startup yang bergerak pada bidang keuangan. fintech juga memiliki berbagai jenis yang dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan layanan finansial. Adanya inovasi baru pada industri keuangan membuat fintech semakin diminati. Keberadaan software akuntansi EQUIP sangat diperlukan bagi kemajuan industri fintech. Sistem ini lengkap dengan berbagai jenis fitur yang perusahaan butuhkan dalam proses pengelolaan finansial. Seperti manajemen faktur dan pembayaran, manajemen nota kredit dan debit, manajemen pajak yang terlokalisasi, pembuatan berbagai laporan keuangan, manajemen multi-mata uang, rekonsiliasi rekening bank, akun analitik, dan lainnya sehingga operasional bisnis akan lebih terorganisir. Segera jadwalkan demo gratis disini!