Margin biasa disebut juga sebagai keuntungan. Dalam bisnis keuntungan adalah selisih antara biaya produksi dengan harga jual pasar. Sedangkan dalam bidang akuntansi istilah margin biasanya digabungkan dengan profit margin atau selisih keuntungan. Perusahaan biasanya menggunakan profit margin sebagai acuan untuk menentukan strategi atau penetapan kebijakan perusahaan kedepannya. Namun, terkadang dalam pelaporannya sering terjadi kesalahan data akibat human error. Anda bisa mendapatkan laporan keuangan secara akurat dengan bantuan software akuntansi terbaik. Kesalahan atau human error akan berkurang karena software akuntansi terlengkap ini akan mengotomatiskan proses pencatatan akuntansi.Â
Selain pada bidang bisnis serta keuangan, persentase keuntungan juga dapat istilah ini juga dapat Anda temui pada bidang investasi trading. Persentase keuntungan call adalah suatu usaha yang investor lakukan untuk menutup kerugian ketika harga saham mengalami penurunan. Sedangkan persentase keuntungan account adalah akun yang dibuka manajer investasi.Â
Artikel ini cocok bagi Anda seorang pengusaha ataupun akuntan. Anda pasti sering kesulitan dalam mengelola keuangan perusahaan. Oleh karena itu Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi tercanggih sehingga proses akuntansi akan lebih cepat dan akurat. Sebagai pemilik bisnis Anda juga bisa melihat keadaan perusahaan melalui laporan secara real time dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan sistem manajemen akuntansi terunggul ini.
Apa itu Margin?
Margin adalah selisih dari harga jual barang atau jasa dengan modal atau biaya produksinya atau persentase keuntungan dari sebuah bisnis. Pengertian margin sering disebut sebagai selisih dari harga jual suatu barang. Sebuah bisnis dapat mengetahui berapa keuntungan yang mereka dapatkan setelah menjumlahkan seluruh biaya untuk memproduksi barang atau jasa termasuk biaya produksi, bahan baku, pemasaran, dan gaji karyawan.
Persentase keuntungan adalah salah satu indikator penting dalam sebuah laporan keuangan sehingga perhitungannya wajib untuk perusahaan lakukan dengan benar. Karena keuntungan juga merupakan indikator dalam menentukan strategi bisnis. Oleh karena itu, dapatkan laporan keuangan yang akurat dengan menggunakan software akuntansi terbaik.
Baca juga: Permudah Proses Akuntansi dengan Aplikasi Keuangan Perusahaan
Pengertian Margin dalam Dunia Bisnis dan Keuangan
Margin adalah persentase keuntungan yang perusahaan dapat dari penjualan produk atau jasa dengan modal yang bisnis keluarkan. Cara penghitungan persentase keuntungan yaitu membagi keuntungan dengan modal, kemudian kalikan dengan 100 persen.
Persentase keuntungan = (Keuntungan : Modal) x 100%
Hal ini sangat erat kaitannya dengan profit dan sering sekali disebut sebagai sebagai profit margin atau keuntungan margin. Persentase keuntungan profit merupakan hasil dari perbandingan laba setelah dikurangi bunga dan pajak. Pengertian margin pada umumnya adalah keuntungan yang perusahaan dapatkan.
Semua perusahaan pasti tidak akan mengetahui berapa persentase keuntungan yang mereka raih tanpa menggunakan rumus margin. Perusahaan harus melakukan perhitungan dengan benar karena pengaruhnya akan sangat besar terhadap perusahaan. Jadi rumus tersebut cukup penting untuk keberlangsungan bisnis pada suatu perusahaan. Anda dapat melakukan perhitungan persentase keuntungan secara lebih mudah karena sistem manajemen akuntansi yang akan mengotomatiskan proses tersebut.Â
Pengertian Margin dalam Dunia Investasi
Dalam dunia investasi istilah persentase keuntungan juga cukup populer. Persentase keuntungan trading adalah fasilitas pinjaman yang diberikan oleh broker pada perusahaan sekuritas kepada investor pemilik rekening efek, sehingga investor mendapatkan kesempatan untuk bertransaksi saham melebihi dari modal yang Anda miliki. Pengertian margin pada invenstasi sejatinya tidak jauh berbeda dengan perusahaan.
Di dunia investasi, pengertian margin terbagi menjadi dua jenis yaitu margin call dan margin account. Persentase keuntungan call adalah suatu pemberitahuan dari broker investasi kepada investor untuk menambah modal ke rekening efek investor tersebut. Pada umumnya, notifikasi akan muncul apabila terdapat pergerakan harga yang berpotensi merugikan atau floating loss. Sementara itu, arti dari persentase keuntungan account adalah akun dari broker investasi dan dapat meminjamkan uang kepada investor guna membeli saham, obligasi, atau instrumen investasi lain.Â
Fungsi Margin
Seperti yang Anda telah ketahui bahwa margin memiliki peran penting bagi perusahaan khususnya dalam menentukan strategi perusahaan kedepannya. Namun ternyata tidak hanya itu saja fungsi margin. Berikut ini merupakan beberapa fungsi lainnya:Â
1. Menentukan jumlah produk
Fungsi margin berguna untuk menentukan jumlah produk yang ada pada perusahaan. Manajemen perusahaan akan menghitung proyeksi margin terhadap produk atau jasanya yang akan mereka jual. Setelah perusahaan melakukan perhitungan terhadap proyeksi margin secara rinci, maka perusahaan dapat menentukan jumlah produk yang akan mereka pasarkan. Adanya penghitungan kuantitas ini bertujuan agar proyeksi margin tidak meleset atau terjadi kerugian bagi perusahaan.Â
2. Menentukan harga dan pemasaran
Fungsi margin yang kedua yaitu untuk menentukan harga dan pemasaran produk atau jasa yang akan perusahaan jual. Apabila perusahaan tidak mengetahui proyeksi margin, maka penentuan harga produk atau jasa memiliki risiko tinggi untuk meleset. Selain itu dalam bidang pemasaran, jika margin yang Anda peroleh sangat tipis maka Anda harus berpikir ulang untuk memasarkan produknya melalui iklan di media elektronik karena biaya yang Anda keluarkan sangat besar. Sebagai gantinya, perusahaan akan memasarkannya produk atau jasanya pada media sosial agar mendapatkan hasil yang lebih optimal. Namun, banyak atau sedikitnya margin yang perusahaan hasilkan sebenarnya masih bergantung pada jumlah produksi barang. Fungsi margin ini berguna bagi perusahaan untuk meningkatkan potensi penjualan dan menentukan harga terbaik dari produknya.
3. Mengetahui laba perusahaan
Fungsi margin lainnya adalah Anda dapat mengetahui keuntungan yang bisnis atau perusahaan peroleh dalam satu periode tertentu. Setelah mengetahui keuntungan yang mereka dapat, manajemen keuangan perusahaan dapat menyusun rencana strategis lainnya seperti ekspansi bisnis dalam membuka gerai baru. Namun perlu Anda ingat, strategi perusahaan harus sesuai dengan margin yang Anda peroleh. Fungsi margin ini membuat Anda mengetahui bagaimana kinerja dan performa perusahaan dari tahun ke tahun.
4. Mengetahui perkembangan laba
Margin dapat Anda gunakan untuk mengetahui perkembangan laba atau profit dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, fungsi margin untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menjual produk atau jasanya sesuai dengan target marketnya. Anda dapat memantau perkembangan laba yang bisnis peroleh dengan sistem akuntansi terbaik.Â
Baca juga: Aplikasi Jurnal Akuntansi: Pengertian, Manfaat, dan Fiturnya
Unsur Pokok dalam Menghitung Margin
Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung margin, ada baiknya Anda mengetahui unsur pokok dalam perhitungan tersebut Terdapat dua unsur penting yaitu pendapatan dan bebas. Berikut ini merupakan penjelasan dua unsur tersebut:
-
Pendapatan
Pendapatan adalah suatu pertambahan aktiva atau nilai aset yang membuat nilai modal bertambah. Terdapat dua jenis pendapatan, yaitu pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha usaha adalah pendapatan yang perusahaan dapatkan dari produksi barang atau penyediaan layanan kepada konsumen. Sedangkan pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang perusahaan dapatkan bukan dari kegiatan pokok, misalnya pendapatan lain-lain.
-
Beban
Beban adalah semua biaya (expense) yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh hasil. Tentu saja pengeluaran biaya ini dapat mengurangi modal. Di dalam dunia bisnis, beban ini terdiri dari dua jenis, yaitu beban usaha dan beban di luar usaha. Beban usaha adalah arus keluar atau berkurangnya aset perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan usaha.Sedangkan beban di luar usaha adalah biaya-biaya yang tidak terkait langsung dengan kegiatan pokok perusahaan, misalnya biaya bunga pinjaman dan biaya administrasi bank.Â
Cara Menghitung Keuntungan Usaha
Setelah mengetahui unsur-unsur yang ada dalam perhitungan keuntungan perusahaan, pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana cara menghitung keuangan bisnis. Berikut ini beberapa langkah yang harus Anda lalui untuk menghitung keuntungan usaha:Â
1. Identifikasi biaya produksi
Pada tahap awal ini, Anda harus melakukan identifikasi pada seluruh biaya produksi baik itu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya yang jumlahnya tidak akan pernah berubah karena biaya ini tidak tergantung pada besar kecilnya biaya produksi. Contoh fixed cost adalah biaya gaji karyawan, biaya sewa gedung, dan biaya penyusutan atau depresiasi.Â
Sedangkan biaya variabel atau variabel cost adalah biaya yang perusahaan keluarkan yang akan berubah sesuai dengan hasil atau kapasitas produksi, Contoh variabel cost, yaitu biaya pengemasan, biaya bahan baku, dan lain sebagainya. Sebagai pemilik bisnis, Anda harus dapat mengidentifikasi biaya produksi secara benar dan akurat.
2. Menyusun laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang bersumber pada pendapatan dan beban suatu perusahaan selama periode akuntansi. Rumus untuk menghitung laba rugi perusahaan sebagai berikut:Â
Laba bersih = Laba Kotor – Beban Usaha
Penyusunan laporan laba rugi perusahaan sangat penting karena dengan adanya laporan ini perusahaan dapat menetapkan harga jual produk pada konsumen. Menentukan harga jual produk akan mempengaruhi banyaknya keuntungan yang perusahaan dapat dan berapa lama pencapaian balik modal perusahaan atau BEP (Break Even Point).Â
3. Menghitung seluruh HPP
Dalam menentukan harga jual produk, Anda harus mengetahui harga pokoknya agar produk Anda dapat bersaing. Harga pokok adalah biaya yang perusahaan keluarkan untuk mendapatkan barang tersebut. Perusahaan memperoleh harga jual dengan menambahkan harga pokok dengan biaya-biaya lainnya serta keuntungan yang Anda harapkan. Pendekatan tersebut merujuk pada Harga Pokok Penjualan (HPP), dengan rumus sebagai berikut:Â
HPP = Bahan Baku + Total Produksi ( BTKL + Biaya Overhead Pabrik) + Saldo Akhir Persediaan (Saldo Awal Persediaan – Saldo Akhir Persedian)
HPP merupakan seluruh biaya proses yang perusahaan keluarkan untuk menghasilkan produk yang akan Anda jual ke customer selama periode tertentu. Jika dalam bidang usaha dagang, Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah akumulasi semua biaya yang harus perusahaan keluarkan.
4. Identifikasi saldo awal dan akhir
Pada tahap ini, Anda perlu menghitung saldo awal dan saldo akhir dalam suatu periode. Perusahaan melakukan hal ini agar ada kontrol ketat terhadap keuangan sehingga risiko kecurangan dari berbagai bidang dapat berkurang.
5. Hitung penjualan bersih
Terakhir, hitung penjualan bersih perusahaan. Penjualan bersih bisa perusahaan dapatkan dari jumlah penjualan kotor yang telah dikurangi dengan retur, komisi, ataupun diskon.
Apabila semua unsur dan langkah tersebut telah Anda lakukan dengan baik maka Anda dapat menghitung persentase keuntungan. Seperti definisi yang telah ada sebelumnya, margin adalah persentase keuntungan dari suatu produk. Jadi untuk menghitung keuntungan, kita perlu membagi keuntungan dengan modal dan sajikan dalam bentuk persen. Anda dapat mempermudah proses tersebut dengan bantuan software akuntansi terbaik dari EQUIP.
Jenis-jenis Margin
Perlu Anda ketahui ternyata margin terbagi menjadi tiga jenis. Berikut ini merupakan penjelasan dari tiga jenis tersebut:
1. Profit margin
Profit margin adalah rasio keuntungan atau profitabilitas yang dihitung dengan cara membandingkan antara laba setelah bunga dengan pajak dan penjualan. Jenis margin ini akan menunjukkan keuntungan yang perusahaan dapat melalui penjualan. Sebuah bisnis biasanya akan mendapatkan laba baik berupa laba bersih dan laba kotor. Persentase keuntungan profit tidak hanya menghitung harga pokok penjualan melainkan menghitung semua biaya-biaya yang ada dalam bisnis.Â
Perusahaan baik yang berskala besar maupun pengusaha kecil menengah menggunakan persentase keuntungan profit untuk menunjukkan potensi keuntungan. Sedangkan investor menggunakannya untuk membandingkan dua usaha atau lebih dalam mengidentifikasi perusahaan terbaik untuk investasi. Rumus menghitung profit margin adalah sebagai berikut:
Profit Margin = Laba Bersih (Penghasilan) / Penjualan Bersih (Pendapatan).
Persentase keuntungan = Penjualan Bersih – Biaya / Penjualan Bersih.
Persentase keuntungan = 1 – (Beban/ Penjualan Neto)
2. Gross margin
Gross margin adalah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi dengan harga pokok produksi. Semakin tinggi margin maka akan semakin besar jumlah modal yang akan dicapai kembali oleh perusahaan dari setiap penjualannya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah gross margin, menyebabkan keadaan operasi perusahaan akan semakin menurun. Rumus penghitungan gross margin adalah:
Gross Margin = Gross Profit (Laba Kotor) : Penjualan Bersih
3. Operating margin
Operating margin adalah jenis margin keuntungan yang memiliki ukuran terhadap besaran laba dari setiap hasil penjualan yang perusahaan peroleh setelah membayar biaya variabel produksi, akan tetapi belum membayar beban bunga dan pajak. Jenis ini merupakan bagian dari rasio profitabilitas, sehingga margin dapat dihitung dengan cara membagi laba operasional perusahaan dengan penjualan bersih yang didapatkan.
Jenis persentase keuntungan ini memiliki untuk menunjukkan profitabilitas perusahaan selama periode tertentu. Persentase keuntungan operating ini menjadi salah satu indikator untuk mengetahui seberapa baik pengelolaan dan risiko usaha dalam perusahaan. Selain itu juga dapat memudahkan investor untuk memahami suatu bisnis perusahaan dapat menghasilkan uang. Namun, persentase keuntungan ini hanya dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan yang sama dengan jenis bisnis yang sama pula. Berikut ini merupakan rumus perhitungannya:
Operating Margin = Laba Operasional / Pendapatan
Sedangkan rumus untuk menghitung EBIT (Earning Before Interest and Taxes) adalah:
EBIT = Laba Kotor – (Beban Operasional + Depresiasi + Amortisasi)
Baca juga: Cara Mempermudah Pembuatan Laporan Keuangan Perusahaan Anda dengan Sistem Akuntansi
Contoh Menghitung Profit Margin
Secara lebih mudah penghitungan keuntungan adalah dengan pendapatan setiap barang yang Anda jual, lalu dikurangi dengan total biaya produksi. Sebagai contohnya, Anda menjual sebuah laptop dengan harga Rp 10.000.000 per item. Apabila setiap laptop yang Anda jual membutuhkan total biaya produksi Rp 8.000.000 per itemnya, maka berikut ini cara perhitungannya:Â
- Laba kotor: Rp10.000.000 – Rp8.000.000 = Rp2.000.000
- Bagi laba kotor dengan pendapatan: Rp2.000.000/Rp 10.000.000 = 0,2
- Keuntungan dalam bentuk persentase hanya tinggal mengalikan dengan 100: 0,2 x 100 = 20%
Maka, nilai presentase keuntungan adalah 20%.Â
Kesimpulan
Margin adalah persentase keuntungan dari sebuah bisnis. Istilah persentase keuntungan ini biasanya digunakan dalam dunia bisnis, keuangan, dan investasi. Dalam menghitung keuntungan, Anda harus melakukannya dengan benar dan teliti. Karena hasil dari perhitungan ini akan menentukan bagaimana strategi perusahaan kedepannya. Namun, dalam prosesnya sering terjadi kesalahan dan human error sehingga hasil yang Anda dapatkan kurang akurat.Â
Oleh karena itu, Anda dapat mengotomatiskan perhitungan proses akuntansi dengan menggunakan software akuntansi terbaik dari EQUIP. Software ini akan membantu Anda dalam pencatatan laporan secara otomatis dan akurat. Dengan menggunakan sistem manajemen akuntansi yang unggul, proses akuntansi akan lebih cepat sehingga waktu yang tersisa bisa Anda gunakan untuk memikirkan inovasi atau rencana ekspansi bisnis.Â
Tunggu apalagi? Segera jadwalkan demo gratis bersama tim kami untuk merasakan kemudahan tersebut dan jadikan bisnis Anda yang berdaya saing tinggi di industri yang Anda jalani.Â