Pada dunia bisnis, mungkin kata laba sudah familiar di telinga Anda. Dengan kata lain bisa juga dikatakan sebagai profit bisnis. Lalu, apa sih laba atau profit? Setiap bisnis yang ada pastinya memiliki tujuan untuk mendapatkan penghasilan lebih yang atau keuntungan. Ringkasnya, laba adalah keuntungan yang perusahaan dapat dari hasil penjualan suatu produk, baik barang ataupun jasa.
Ketika kita mendapatkan profit yang maksimal, tentunya sebanding dengan kinerja yang diberikan. Profit dari suatu perusahaan merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan suatu bisnis. Dalam perhitungan profit, tentunya Anda membutuhkan sistem akuntansi yang terotomasi agar dapat menghitung dengan benar dan mengurangi kesalahan akibat human error. Apalagi, jika perusahaan Anda sudah besar tentunya banyak data yang harus Anda laporkan. Sistem akuntansi dari EQUIP juga dapat meningkatkan akurasi keuangan profit serta melaporkan keuangan secara real-time.
Pada artikel kali ini akan membahas secara tuntas mengenai definisi, jenis-jenis, unsur, manfaat, dan faktor yang mempengaruhinya. Simak artikel ini agar bisnis Anda dapat berkembang dari keuntungan yang Anda peroleh.
Pengertian Laba
Laba adalah keuntungan atau kelebihan pendapatan dari hasil penjualan suatu perusahaan. Keuntungan yang didapat berdasarkan modal awal yang telah dikeluarkan. Mulai dari aktivitas proses produksi sampai penjualan barang atau jasa setelah dikurangi seluruh biaya yang terpakai selama proses kegiatan dan penyerahan barang atau jasa tersebut. Anda bisa menyederhanakan semua proses dengan sistem akuntansi yang memiliki fitur terlengkap.
Profit merupakan tujuan utama dan terpenting ketika seseorang mendirikan bisnis untuk melihat perkembangan khususnya pada cashflow bisnis. Setiap profit yang didapatkan maka akan disalurkan kembali kepada pemilik bisnis yang nantinya diberikan kepada stakeholders terkait. Bagi investor, profit merupakan indikator untuk menilai prospek perusahaan di masa depan. Melihat dari hasil profit yang diterima, maka dapat melihat pertumbuhan profitabilitas dari perusahaan tersebut.
Baca juga: Jurnal Umum: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Cara Membuatnya
Jenis-jenis Laba
Profit atau laba memiliki dua jenis yang terbagi dalam laba akuntansi dan jenis berdasarkan sifatnya. Berikut empat jenis keuntungan yang wajib Anda ketahui sebagai pebisnis
1. Laba akuntansi
Pada jenis yang pertama terdapat empat jenis yang terdiri dari laba kotor penjualan, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba sesudah pajak. Berikut penjelasan tiap masing-masing jenis.
Laba kotor penjualan
Keuntungan kotor penjualan merupakan penghasilan dari selisih harga pokok penjualan dan penjualan bersih. Jenis pertama ini juga belum dikurangi dengan jumlah beban operasional dalam kurun periode tertentu. Dalam pengertian lain, pendapatan kotor belum dapat disebut sebagai keuntungan murni penjualan. Sedangkan untuk gaji, suku bunga, dan pajak tidak termasuk dalam pendapatan ini.
Perhitungan keuntungan kotor dengan menggunakan rumus berupa pendapatan dikurangi HPP (Harga Pokok Penjualan). Pendapatan merupakan hasil penjualan dan HPP adalh biaya produksi untuk produk dan jasa.
Laba kotor = Pendapatan – HPP |
Laba operasional
Jenis yang kedua yaitu pendapatan operasional yang merupakan pengurangan penghasilan kotor penjualan dengan semua biaya produksi, biaya administrasi, biaya penjualan, serta biaya lainnya. Dari profit operasional ini akan terwakilkan nominal profit yang sudah Anda kurangkan biaya langsung dan biaya tidak langsung dari penjualan.
Terdapat dua perhitungan untuk mendapatkan laba operasional. Pertama adalah pengurangan dari profit kotor, biaya operasi, biaya penyusutan, dan amortisasi. Untuk biaya penyusutan dikurangi dengan amortisasi dapat disebut dengan COGS (Cost of Goods Sold). Sedangkan untuk rumus yang kedua adalah penambahan dari pendapatan bersih, beban bunga, dan pajak. Maka kedua rumus tersebut dapat tertulis sebagai berikut:
= laba kotor – biaya operasi – COGS 2. Laba operasional = laba bersih + beban bunga + pajak |
Laba sebelum pajak
Kemudian terdapat laba sebelum pajak yang disebut dengan EBT (Earning Before Tax) merupakan pendapatan menyeluruh perusahaan sebelum terpotong pajak perseroan. Profit sebelum pajak bagi sebagian pihak sangat penting untuk menunjukkan perusahaan bisa memperoleh profit yang mereka inginkan. Mudahnya, profit sebelum pajak terletak satu tingkat dibawah net income.Maka akan tertulis rumus seperti berikut:
Laba sebelum pajak (EBT) = beban bunga + pendapatan bunga – EBIT |
Laba setelah pajak
Perhitungan profit setelah pajak dari laba kotor dikurangi dengan biaya operasional, bunga, dan pajak. Rumus profit setelah pajak dapat tertera sebagai pada tabel ini:
Laba setelah pajak (EAT) = EBT – beban pajak penghasilan |
Baca juga: Laporan Laba Rugi adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Cara Membuatnya
2. Berdasarkan sifat
Jenis yang kedua dari laba berdasarkan sifat. Terdapat tiga sifat dari keuntungan itu sendiri, yaitu psychic income, real income, dan money income. Berikut penjelasan dari ketiga sifat dari profit.
-
Laba psikis (Psychic income)
Penghasilan bersih jenis ini terjadi ketika produk atau jasa perusahaan mengalami peningkatan kepuasaan dari pelanggan. Meskipun psychic income relatif sulit diukur karena tingkat kepuasan manusia sangat bergantung pada kemakmuran dan pencapaian tingkat sosial.
-
Real income (Laba riil)
Sifat yang kedua adalah real income yang terjadi adanya kenaikan kemakmuran ekonomi. Manajemen real income bisa dengan cara manipulasi penjualan, penurunan beban-beban diskresioner dan produksi yang berlebihan.
-
Laba uang (Money income)
Money income merupakan kenaikan nominal uang tanpa melihat pengaruh daya beli dan berfokus pada pengukuran laba akuntansi dalam periode tertentu. Sebagai tambahan. penghasilan bersih akuntansi berkaitan dengan money income, sedangkan penghasilan bersih ekonomi berkaitan dengan real income.
Baca juga: Ketahui Pentingnya Pembukuan untuk Perkembangan Bisnis Anda
Unsur-unsur
Selanjutnya yang perlu Anda ketahui yaitu mengenai unsur-unsurnya. Terdapat lima unsur yang perlu Anda pahami dan pelajari lebih lanjut. Berikut penjelasannya.
1. Pendapatan
Pendapatan merupakan peningkatan aktivitas perusahaan atau penurunan kewajiban perusahaan pada kurun waktu periode akuntansi tertentu. Hal ini berasal dari kegiatan operasional yang berupa penjualan barang atau kredit dari sebuah unit usaha pokok perusahaan.
2. Penghasilan
Unsur kedua adalah penghasilan yang berupa keuntungan (gain) dan pendapatan (revenue). Penghasilan merupakan arus masuk bruto yang berasal dari manfaat ekonomi karena aktivitas normal bisnis dalam suatu periode tertentu. Hal tersebut biasanya perusahaan dapat dari arus masuk yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang bukan berasal dari kontribusi penanaman modal.
3. Beban
Merupakan pemakaian atau pengeluaran aset yang terjadi dalam aktivitas operasi pada periode tertentu. Unsur ini merupakan arus keluar atau pemakaian aktiva dalam suatu periode tertentu. Mengakibatkan terjadi penurunan manfaat ekonomi dan penurunan ekuitas.
4. Biaya
Berikutnya adalah biaya yang merupakan kas atau nilai yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan untuk saat ini maupun masa datang. Biaya yang telah kadaluarsa disebut beban, setiap periode beban dikurangkan dari pendapatan pada laporan keuangan laba-rugi untuk menentukan keuntungan periode tertentu.
5. Untung dan rugi
Terakhir, untung-rugi salah satu unsur yang mempengaruhi perusahaan. Keuntungan yang perusahaan peroleh merupakan kenaikan ekuitas atau aset yang berasal dari transaksi yang terjadi, selain dari yang berasal dari pendapatan pemilik.
Manfaat bagi Bisnis Anda
Ketika pebisnis mengetahui laporan penjualan serta laba dari perusahaan, maka akan mendapat banyak manfaat khususnya dalam hal akuntansi. Manfaat-manfaat yang ada tentunya akan berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Berikut beberapa manfaat saat Anda mengetahui profit:
- Dapat menjadi alat ukur performa kerja perusahaan
- Berguna sebagai pembeda antara modal dan penghasilan bersih
- Untuk mengukur keberhasilan manajemen perusahaan dan sebagai dasar pengambilan keputusan
- Dapat menentukan besarnya pajak dan ukuran dalam membagi hasil upah, serta bonus kepada karyawan.
- Laporan sebagai penentuan besarnya pajak
Baca juga: Apa itu Budget? Ini Pengertian, Jenis, dan Tips Penyusunannya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Mengapa jumlah penghasilan bersih dapat berbeda-beda setiap periodenya? Karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi penghasilan bersih. Sebagian faktornya adalah biaya, harga jual, serta volume penjualan dan produksi. Biaya adalah pengeluaran sebelum mendapatkan profit, mulai dari awal hingga perhitungan akhir di suatu periode. Harga jual merupakan faktor kedua yang dapat mempengaruhi laba. Namun terdapat beberapa hal mempengaruhi harga jual, ada modal, kuantitas barang, hingga biaya pemasaran dan promosi. Sedangkan untuk faktor volume penjualan yang semakin besar, maka jumlah produksi juga akan bertambah. Namun saat volume produksi bertambah, biaya produksi akan semakin berkurang dalam hitungan per satuannya.
Baca juga: Biaya Produksi: Perhitungan Evaluasi untuk Perkembangan Bisnis Anda!
Kesimpulan
Jadi, ketika Anda sudah mengetahui manfaat laba untuk melihat perkembangan bisnis Anda, maka semakin lebih mudah untuk mengelola laporan. Apalagi Anda menggunakan sistem akuntansi otomatis untuk menyederhanakan pelaporan income perusahaan Anda. Fungsi lainnya adalah Anda dapat mengelola income dengan lebih mudah dan akurat. Segera daftarkan perusahaan Anda dan dapatkan demo gratis!