Landed cost adalah total biaya yang dikeluarkan untuk membawa barang dari pemasok ke pembeli, yang mencakup biaya pengiriman, pajak impor, biaya handling, hingga biaya lainnya yang timbul sepanjang proses.
Memahami landed cost secara akurat tidak hanya membantu dalam menetapkan harga jual yang tepat, tetapi juga berperan penting dalam memastikan keuntungan yang maksimal dan pengambilan keputusan bisnis yang lebih bijak. Dengan pengelolaan landed cost yang tepat, Anda dapat mengoptimalkan margin keuntungan, mengurangi potensi kerugian, dan membuat strategi pembelian yang lebih efisien.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai landed cost, komponen-komponen yang mempengaruhi, serta bagaimana cara menghitung dan mengelola biaya tersebut untuk meningkatkan efisiensi bisnis Anda. Mari kita mulai dengan memahami apa itu landed cost dan mengapa hal ini sangat krusial untuk kesuksesan bisnis Anda.
Pengertian Landed Cost dalam Bisnis
Landed cost adalah total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk dari penjual hingga tiba di tangan pembeli akhir. Hal ini mencakup berbagai komponen biaya seperti pengiriman, asuransi, bea cukai, pajak, penanganan, dan penyimpanan. Mengetahui landed cost dengan akurat sangat penting bagi bisnis yang beroperasi di sektor impor, untuk menentukan harga jual yang kompetitif dan memastikan profitabilitas.
Apa Itu Landed Cost?
Landed cost adalah total biaya yang mencakup harga barang, biaya pengiriman, asuransi, bea masuk, dan pajak penjualan. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan mengimpor produk dengan biaya pembelian sebesar $10,000 untuk 1,000 unit (dengan harga per unit $10), dan biaya lain-lain seperti biaya pengiriman $2,000, biaya asuransi $500, bea masuk 10% dari harga barang (yaitu $1,000), pajak penjualan 5% ($500), biaya penanganan $300, serta biaya penyimpanan satu bulan sebesar $400, maka total landed cost yang harus diperhitungkan adalah $14,700.
Landed Cost vs. Biaya Pengiriman
Perbedaan utama antara landing cost dan biaya pengiriman adalah komponen biayanya. Biaya pengiriman hanya mencakup ongkos untuk mengirim barang dari satu tempat ke tempat lain.
Di sisi lain, landing cost mencakup lebih banyak elemen, termasuk bea cukai dan pajak yang seringkali tidak terlihat dalam biaya pengiriman. Oleh karena itu, menghitung biaya demurrage serta biaya lainnya secara komprehensif sangat penting untuk mengoptimalkan proses pembelian dan logistik.
Baca juga: Rasio Biaya Operasional (BOPO): Pengertian dan Formulanya
Komponen yang Mempengaruhi Landed Cost
Pada dasarnya, landed cost mencakup semua biaya yang terkait dengan pengadaan barang dari luar negeri hingga tiba di gudang Anda. Penting untuk memahami setiap komponen agar bisa menghitung biaya total secara akurat dan mengoptimalkan proses bisnis. Berikut adalah komponen utama yang mempengaruhi landed cost:
Biaya Pembelian Barang
Biaya pembelian barang merupakan harga dasar yang Anda bayarkan kepada pemasok di luar negeri. Misalnya, untuk 100 unit mesin jahit yang diimpor dari China dengan harga barang Rp 1,000,000 per unit, total biaya pembelian barang adalah Rp 100,000,000. Ini hanya sebagian dari total landed cost.
Biaya Pengiriman dan Asuransi
Biaya pengiriman termasuk biaya angkutan laut, handling di pelabuhan, dan transportasi darat. Misalnya, biaya transportasi lokal bisa mencapai Rp 7,000,000. Selain itu, Anda juga perlu memperhitungkan biaya asuransi yang umumnya dikenakan sebesar 1% dari nilai barang untuk melindungi barang selama pengiriman, seperti Rp 2,000,000 untuk asuransi 100 unit mesin jahit.
Biaya Bea Cukai dan Pajak
Biaya bea cukai mencakup bea masuk sebesar 5% dari nilai barang dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dari nilai barang dalam perhitungan landed cost. Misalnya, untuk mesin jahit dengan nilai barang Rp 100,000,000, bea masuknya adalah Rp 5,000,000 dan PPN-nya adalah Rp 10,000,000.
Biaya Penyimpanan dan Penanganan
Biaya penyimpanan dan penanganan meliputi biaya bongkar muat, biaya penyimpanan sementara, dan biaya pemrosesan dokumen. Contohnya, biaya bongkar muat Rp 10,000,000, biaya penyimpanan sementara Rp 5,000,000, dan biaya pemrosesan dokumen Rp 3,000,000. Total ini membantu dalam aplikasi laporan pembukuan untuk menentukan total landed cost.
Selain itu, biaya pengawasan dan keamanan juga diperhitungkan, misalnya Rp 1,000,000, serta biaya tambahan lainnya yang mungkin timbul selama proses impor.
Memahami semua komponen ini membantu Anda mengelola biaya pengemasan dan memudahkan penggunaan aplikasi laporan pembukuan untuk pengelolaan finansial yang lebih baik.
Cara Menghitung Landed Cost dalam Transaksi Bisnis
Menghitung landed cost adalah langkah penting untuk menentukan total biaya yang terkait dengan suatu produk hingga tiba di tempat tujuan. Menggunakan aplikasi pembukuan bisa membantu Anda dalam mengelola penghitungan ini dengan lebih efektif dan akurat.
Rumus Menghitung Landed Cost
Rumus dasar untuk menghitung landed cost adalah:
Landed Cost = Harga Produk + Biaya Pengiriman + Asuransi + Bea Masuk + Pajak + Biaya Penanganan + Biaya Lainnya
Ketahui bahwa persentase biaya pendaratan bisa sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti metode pengiriman (udara vs. laut), jenis barang yang diimpor, serta variabilitas nilai tukar mata uang asing. Gunakan aplikasi pembukuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dan menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
Langkah-Langkah Menghitung Landed Cost
Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung landed cost:
1. Identifikasi Semua Komponen Biaya: Pastikan Anda mencatat semua biaya yang terlibat seperti biaya pembelian, transportasi, asuransi (2% dari total nilai produk), bea dan pajak (diasumsikan mencapai 12% dari nilai CIF), penanganan pelabuhan ($200 dari lokasi asal dan tujuan), dan biaya bank untuk transaksi internasional ($75). Jangan lupakan biaya tambahan yang seringkali tidak terduga, seperti biaya penanganan selama transit.
2. Kumpulkan Data yang Akurat: Gunakan metode costing seperti Standard Price, FIFO, atau AVCO untuk mendapatkan data yang akurat. Aplikasi pembukuan dapat membantu Anda dalam melacak dan mengelola data ini.
3. Lakukan Kalkulasi yang Tepat: Hitung biaya per unit landed cost, misalnya untuk 500 pembuat kopi dengan total biaya pendaratan mencapai $20,192.20, biaya per unitnya adalah $40.38. Kalkulasi ini melibatkan pengalokasian biaya berdasarkan metode seperti Equal, By Quantity, By Current Cost, By Weight, atau By Volume.
4. Evaluasi dan Sesuaikan: Secara berkala, tinjau landed cost yang telah dihitung dan sesuaikan jika ada perubahan dalam biaya transportasi, asuransi, atau fluktuasi nilai tukar. Dengan aplikasi pembukuan, proses evaluasi dan penyesuaian ini bisa lebih mudah dan efisien.
Menggunakan langkah-langkah ini, Anda dapat menghitung landed cost secara akurat dan memastikan margin keuntungan serta penetapan harga yang tepat untuk produk Anda. Pemantauan yang rutin melalui aplikasi pembukuan juga akan membantu Anda dalam mengelola landed cost dengan lebih baik dan efisien.
Manfaat Menghitung Landed Cost dengan Tepat
Menghitung landed cost dengan akurat adalah langkah penting dalam manajemen keuangan bisnis yang efektif. Dengan mempertimbangkan semua biaya yang terlibat, dari harga barang hingga biaya pengiriman dan pajak, perusahaan dapat merencanakan strategi harga dan operasional secara lebih baik.
Membantu Penetapan Harga Jual yang Tepat
Salah satu manfaat utama dari perhitungan landed cost adalah kemampuannya dalam membantu anda menetapkan harga jual yang sesuai. Dengan memperhitungkan semua biaya—seperti harga barang, biaya pengiriman, asuransi, bea cukai, dan pajak—anda dapat menghindari risiko kehilangan margin keuntungan. Aplikasi keuangan bisnis mampu menyederhanakan proses ini dengan akurat dan efisien.
Meningkatkan Profitabilitas
Mengetahui landed cost secara rinci membantu meningkatkan profitabilitas bisnis anda. Dengan memahami setiap komponen biaya, anda dapat mengidentifikasi potensi penghematan dan mengoptimalkan biaya operasional.
Menggunakan aplikasi keuangan bisnis mempermudah analisis dan pelaporan yang diperlukan untuk keputusan yang lebih baik dalam menetapkan harga produk anda di pasar.
Mengoptimalkan Proses Pembelian dan Logistik
Kemampuan untuk menghitung landed cost secara efektif juga berdampak pada proses pembelian dan logistik. Dengan memiliki gambaran yang jelas tentang semua biaya yang terlibat, anda dapat mengelola stok dengan lebih efisien dan mencari cara untuk mengurangi biaya transportasi.
Aplikasi keuangan bisnis dapat memberikan data yang dibutuhkan untuk memantau dan mengendalikan biaya ini secara real-time, memastikan efisiensi maksimal dalam rantai pasokan anda.
Mengelola Landed Cost untuk Efisiensi Bisnis
Memahami dan mengelola landed cost adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi bisnis Anda. Dengan memperhatikan detail-detail kecil dari setiap komponen biaya, Anda dapat memastikan bahwa strategi penetapan harga dan keuntungan tetap optimal.
Cara Meminimalkan Landed Cost
Meminimalkan landed cost adalah salah satu strategi penting yang dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas. Landed cost mencakup semua biaya yang terlibat dalam memindahkan barang dari pemasok ke pembeli, dan memahami cara menguranginya dapat memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk meminimalkan landed cost:
1. Negosiasikan Biaya Pengiriman
Biaya pengiriman adalah salah satu komponen terbesar dalam landed cost. Negosiasi dengan pemasok atau perusahaan logistik untuk mendapatkan tarif pengiriman yang lebih baik dapat membantu mengurangi biaya ini. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan jasa pengiriman yang lebih efisien atau menggabungkan pengiriman untuk beberapa pesanan, agar mengurangi biaya per unit.
2. Pilih Pemasok dengan Biaya Terendah
Memilih pemasok yang menawarkan harga barang yang kompetitif adalah salah satu cara efektif untuk menekan landed cost. Namun, selain harga barang, penting juga untuk mempertimbangkan biaya lainnya, seperti biaya pengemasan dan biaya pengiriman. Pemasok yang memiliki lokasi lebih dekat dengan pasar Anda juga dapat mengurangi biaya transportasi.
3. Optimalkan Pengelolaan Inventaris
Meminimalkan biaya penyimpanan dan pengelolaan inventaris juga dapat berkontribusi pada penurunan landed cost. Menggunakan sistem manajemen persediaan yang efisien, seperti Inventory Management System berbasis perangkat lunak, memungkinkan Anda untuk memonitor stok secara real-time dan menghindari overstock atau stockouts yang bisa meningkatkan biaya penyimpanan.
4. Manfaatkan Pembelian dalam Jumlah Besar
Melakukan pembelian dalam jumlah besar atau konsolidasi pesanan bisa mengurangi biaya per unit, karena pengiriman dalam jumlah besar sering kali lebih murah per unit dibandingkan dengan pengiriman kecil. Meskipun hal ini membutuhkan modal lebih di awal, namun bisa mengurangi landed cost secara keseluruhan dalam jangka panjang.
5. Gunakan Teknologi untuk Memantau dan Menganalisis Biaya
Menggunakan perangkat lunak akuntansi atau sistem ERP seperti Equip ERP dapat membantu Anda menganalisis landed cost secara lebih akurat. Dengan melacak biaya secara real-time, Anda dapat segera mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan melakukan penyesuaian untuk mengurangi biaya yang tidak perlu. Sistem ini juga memungkinkan Anda untuk merencanakan pengadaan dan pengiriman dengan lebih efisien.
6. Pilih Metode Pengiriman yang Efisien
Memilih metode pengiriman yang tepat berdasarkan urgensi dan jarak pengiriman sangat penting dalam mengurangi landed cost. Pengiriman laut, misalnya, lebih murah untuk pengiriman jarak jauh dibandingkan dengan pengiriman udara. Namun, pengiriman udara lebih cepat meskipun biayanya lebih tinggi. Dengan merencanakan pengiriman secara cermat, Anda bisa menghemat biaya sambil memastikan barang sampai tepat waktu.
7. Pentingnya Memantau Landed Cost Secara Berkala
Memantau landed cost secara berkala sangat penting untuk mengidentifikasi perubahan dalam komponen biaya yang mungkin mempengaruhi strategi harga atau keuntungan. Dengan pemantauan rutin, Anda bisa lebih cepat menyesuaikan rencana keuangan dan operasional bisnis. Aplikasi pembukuan juga menyediakan laporan yang akurat dan terkini mengenai biaya, memungkinkan Anda untuk mengambil keputusan yang lebih tepat berdasarkan data terbaru.
Mengelola landed cost dengan baik membantu menetapkan harga jual yang kompetitif, meningkatkan profitabilitas, dan mengoptimalkan proses pembelian dan logistik. Selain itu, pemahaman yang baik tentang landed cost juga memungkinkan perencanaan keuangan yang lebih akurat dan antisipasi terhadap risiko perubahan biaya seperti pajak, bea masuk, dan biaya transportasi.
Teknologi Pembukuan untuk Landed Cost
Dalam dunia bisnis yang kian kompetitif, teknologi memegang peranan penting dalam manajemen keuangan, khususnya dalam menghitung dan mengelola landed cost. Aplikasi pembukuan modern memberikan perusahaan kemampuan untuk mengintegrasikan data biaya secara real-time, memungkinkan analisis mendetail yang sangat membantu dalam pengawasan dan penyesuaian strategis.
Berbagai fitur dalam aplikasi pembukuan, seperti pelacakan hutang dan piutang, manajemen stok, serta penghitungan landed cost, mempermudah perusahaan dalam membuat laporan yang akurat dan cepat. Dengan laporan keuangan yang tepat—termasuk laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal, dan laporan neraca—perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih informasi dan menghindari kesalahan yang dapat menyebabkan ketidakstabilan keuangan.
Lebih dari itu, penggunaan software akuntansi dalam aplikasi laporan pembukuan memungkinkan visualisasi data yang mudah dipahami dan pelaporan yang lebih efisien. Ini sangat mendukung perusahaan dalam mengelola landed cost, karena perangkat lunak ini dapat mengintegrasikan berbagai komponen biaya dan menyediakan tampilan holistik terhadap keuangan perusahaan.
Mengingat bahwa 78% bisnis bergantung pada valuasi inventori otomatis dan 63% memiliki akun pengeluaran khusus untuk mencatat HPP (Harga Pokok Penjualan) terkait dengan penjualan landed cost, teknologi pembukuan menjadi solusi yang tak terhindarkan untuk efisiensi operasi bisnis.
Dengan adopsi aplikasi pembukuan dan aplikasi laporan pembukuan yang sesuai, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka lebih siap menghadap tantangan pasar dan bisa mengoptimalkan potensi profitabilitas. Pada akhirnya, keputusan Anda untuk beralih ke teknologi pembukuan adalah langkah penting dalam mewujudkan efisiensi dan keandalan operasional yang tinggi.
KesimpulanÂ
Memahami landed cost secara mendalam sangat penting bagi setiap bisnis yang terlibat dalam impor barang, karena komponen biaya ini mempengaruhi keputusan harga jual, profitabilitas, dan strategi pengelolaan logistik. Dengan memantau dan mengelola landed cost secara akurat, Anda dapat menetapkan harga yang lebih kompetitif, mengoptimalkan margin keuntungan, serta membuat keputusan pembelian yang lebih efisien.
Selain itu, teknologi pembukuan yang tepat, seperti perangkat lunak akuntansi Equip ERP, dapat membantu Anda mengelola landed cost dengan lebih efisien dan akurat. Dengan fitur pelacakan biaya secara real-time dan laporan yang terintegrasi, Anda bisa memantau semua komponen biaya yang terkait dengan impor barang, memastikan keuangan perusahaan tetap transparan dan terorganisir.
Untuk lebih memaksimalkan pengelolaan landed cost dan keuangan bisnis Anda, coba demo gratis Equip ERP dan lihat bagaimana sistem ini dapat meningkatkan efisiensi operasional Anda.